05 : This or That? (Kondom)

31K 1.1K 140
                                    

"Yuuji-kun kurasa kita juga harus mencoba kondomnya." Ujar Satoru pada Yuuji yang masih setia memeluk lehernya.

"Ah...nggh nyaan~!" Yuuji hanya mendesah tak sanggup mengeluarkan kalimat bahkan kata. Pria bermarga Gojo tersebut menarik jarinya menghentikan aktivitas.

"Bagaimana?" Tanya Satoru sekali lagi. Yuuji mengarahkan wajahnya yang memerah dengan saliva berceceran hingga rahang bawah pada pria albino tersebut.

"Ke–kenapa harus di coba?" Tanya balik Yuuji yang tak paham. Bukankah semua kondom sama?

"Kita akan mencoba berbagai macam warna dan produk. Karena pasti ada perbedaan tersendiri bukan." Jelas Satoru yang pasti hanya akal-akalan semata. Yuuji terdiam mencerna perkataan pria tersebut.

"Lagi pula milikmu dan milikku....sudah menegang." Bisik Satoru di daun telinga Yuuji sededuktif mungkin. Pemuda bersurai pink tersebut merinding dan baru menyadari gundukan di pantatnya.

Glek!

"Aah!" Yuuji sedikit tersentak ketika Satoru mendorongnya hingga terlentang di atas sofa. Kedua paha Yuuji di buka lebar dengan Satoru di antaranya.

Pria albino itu membuka celana sampai penisnya mencuat keluar. Yuuji meneguk ludahnya ketakutan. Apakah benda besar itu akan masuk ke lubangnya? Mustahil!

"Satoru-san... 'itu' akan masuk kesini?" Tanya polos Yuuji menunjukkan penis Satoru lalu holenya yang berkedut. Satoru sedikit terkekeh geli. Ia mengangguk sebagai jawaban.

"Mustahil, itu tak akan muat!" Ucap Yuuji mengigit jari kukunya khawatir. 

"Benarkah?" Tanya Satoru menggoda.  Persiapannya sudah selesai. Kondom berwarna merah sudah terpasang apik di kejantanannya.

"Kita coba dulu saja~" Satoru memberikan pelumas lagi. Lalu mengangkat kedua paha Yuuji ke atas pundaknya. Pria albino tersebut berdiri dengan lutut. Kemudian tanpa aba-aba segera memasukkan penisnya kedalam hole Yuuji.

"AAGHK!! Ha–ah!" Teriak Yuuji ketika benda besar tersebut masuk kedalam tubuhnya dan semakin membesar. Air matanya lolos begitu saja saat merasakan perih dan sakit bersamaan. Hole tersebut semakin ketat membuat kejantanan Satoru terjepit.

"Nnggh....Yuuji tenanglah." Satoru mengerang pelan. Matanya terpejam menikmati sensasi dari lubang tersebut.

"Hiks...ah ngh sakit huuu~" Tangis Yuuji pecah membuat pria di atas panik dibuatnya.

"Yuuji, Yuuji hey! Tenanglah tak apa!" Usap Satoru pada pipi memerah pria di bawah. Ia mencium bibir Yuuji menenangkan. Pemuda di bawah mengalungkan lengannya pada leher Satoru erat.

"Yuuji boleh ku—ah." Ucapan Satoru terpotong ketiga Yuuji menyambar bibirnya. Lalu menghisap bibir pria di atas sesuai insting. Satoru kembali mendominasi ciuman tersebut. Ia mengabsen gigi bawah Yuuji berurutan. Lalu menyapu langit-langit mulut pemuda tersebut. Lidah mereka bergulat menimbulkan decakan suara keras memenuhi ruangan.

Di rasa Yuuji cukup rileks. Satoru mulai menggerakkan pinggulnya. Hingga penisnya maju mundur sesuai hentakan.

"Aaghh! Mnch...eum nggh~" Desah Yuuji sembari mencakar punggung pria di atas sekedar memindahkan rasa sakit.

Satoru melepas ciuman mereka. Hingga benang saliva terbentuk lalu menetes di pipi pemuda di bawah. Satoru masih gencar menggerakkan pinggulnya sembari mengagumi wajah Yuuji dari atas.

"Nggh...Yuuji indah sekali." Satu kalimat membuat Yuuji melayang tanpa harus terbang atau menelan ganja. Jantungnya berdegup kencang selaras dengan pipinya yang memanas. Ia mengigit bibir bawahnya berusaha tenang.

"Jangg—jangan di gigit. Mendesah lah, desahkan namaku...ahnn~" Ujar Satoru dengan seringai tampannya. Yuuji mengelus pipi dan rahang bak pahatan tersebut perlahan. Badannya sedikit membusung saat penis Satoru menyentuh prostatnya.

"Akh! Satoru~ ah nmggh rasanya aneh~" Racau Yuuji kembali mencakar punggung putih mulus pria di atas. Satoru sedikit mengeram lalu memasukkan seutuhnya penis tersebut kedalam hole Yuuji. Pemuda bersurai pink di bawah kembali membusung saat pantatnya terasa penuh. Hole tersebut kembali mengerat menjepit penis Satoru.

"Hngg ah... Enak?" Tanya pria di atas menghentikan gerakannya.

"Gak tau...euugh aneh rasanya aneh ah~" Setelah jawaban dari Yuuji di dapat. Satoru kembali menghentakkan penisnya masuk. Yuuji merasa ia sudah mencapai batas. Cairan putih kental pun berhasil lolos dari kejantanan nya. Badan Yuuji sedikit membusung ketika mengeluarkan cairan pekat tersebut hingga berceceran di perutnya.

Satoru sempat berhenti sebentar. Lalu kembali menghentakkan penisnya. "Yuuji ah...curang~" Satoru menopang badannya dengan kedua tangan mengukung pemuda tersebut.

Beberapa saat kemudian cairan putih kental kembali keluar. Tapi bukan dari Yuuji melainkan Satoru. Ia memperdalam penisnya saat pengeluaran.

Satoru mengeluarkan penisnya dari hole Yuuji. Ia melepas kondom lalu membersihkan kejantanannya dengan tisu. Di pandang nya pria manis di depan yang sedang terengah-engah dengan wajah memerah padam. Cairan putih kental menghiasi perut hingga selangkangan nya. Air mata dan liur di wajah Yuuji bahkan sudah bercampur.

Yuuji benar-benar dalam keadaan kacau tidak seperti pria albino satu ini. Satoru kembali merobek kondom kali ini berwarna hitam. Di pakainya benda tersebut ke penisnya. Yuuji merinding menatapnya. Baru satu ronde saja sudah selelah ini. Walau ya, bisa di bilang enak.

Satoru memposisikan penis tersebut kembali pada hole Yuuji yang berkedut minta di masuki.

"Satoru-san apa kita akan melakukan nya lagi?" Tanya Yuuji mengigit bibir bawahnya.

"Tentu saja, seperti perkataan ku di awal." Satoru menyeringai lebar.

"Ta—tapi ada banyak kondomnya."

"Iya, dan kita akan habiskan semuanya."

Apa Satoru gila? Kondom di atas meja bahkan ada lebih dari 20. Apa mereka akan melakukannya sebanyak 20 ronde? Mustahil! Yuuji tak akan sanggup.

"Sator—AAKH!!" Tanpa aba-aba dengan bantuan cairan putih milik Yuuji. Satoru kembali memasukan penisnya ke dalam hole tersebut.

Ia membalik badan Yuuji hingga tengkurap. Lalu melakukan doggy style di atas sofa coklat tersebut. Yuuji membuat posisi seolah sujud. Badannya terhentak hentak kedepan sesuai irama Satoru.

"Mnnh...anh Ssaa—toruu~" Desah Yuuji terputus putus. Sepertinya pemuda tersebut mulai hanyut dalam permainan pria di belakangnya.

"Lag—lagi mnnh....aah." Racaunya meminta lebih. Satoru hanya tersenyum puas di belakang. Penisnya kembali menyentuh prostat Yuuji membuat empunya berteriak kenikmatan. Tangan pria albino tersebut juga tidak diam saja. Ia bergerak mengurut penis Yuuji yang juga menegang. Semakin lama semakin cepat. Membuat Yuuji semakin hilang akal.

"Yuuu...mhnggg Yuuji~" Ujar Satoru menggoda membangkitkan libido Yuuji yang terpendam.

"Anhm...Satoru—Satoru aku ah mau keluar mhnn~" Yuuji merasa berada di ujung kenikmatan yang akan membuncah. Ia meremat sofa tak bersalah tersebut erat.

"Angg—aku juga ah~" Bersamaan dengan pemuda berambut pink tersebut. Satoru juga berada di atas kenikmatan yang akan keluar. Ia semakin mempercepat gerakan pinggulnya. Lalu keduanya mengeluarkan cairan putih kental bersamaan.

Milik Yuuji mengotori sofa sedangkan Satoru kembali mengeluarkan cairan tersebut pada kondom. Ia menarik penisnya yang tertidur dari hole tersebut.

Yuuji berusaha menetralkan nafasnya. Sedangkan Satoru sendiri kembali sibuk membuka bungkus kondom berwarna biru. Pemuda yang tengah banjir keringat tersebut menatapnya pasrah. Setelah persiapan selesai aktivitas mereka pun kembali di mulai.

Yang baca anak buaya angkasa ;v:;

Toy Sex [END] || GoyuuWhere stories live. Discover now