FOLLOW SEBELUM BACA UNTUK KENYAMANAN BERSAMA!!
Baca ALEA - VINALE terlebih dahulu sebelum membaca cerita PRINCE agar tidak bingung.
(part of VINALE series)
─────────────
Berawal dari kejadian kelam di masa lalu. Perlahan, senyumnya memudar. Tawanya...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
✰✰✰
“Hai, Prince!”
Niat hati ingin menghindari gadis aneh yang sialnya merupakan anak dari pemilik tempat ia berlatih panah harus diurungkan dengan paksa.
Prince memutar bola mata malas, lalu melangkah masuk tanpa membalas sapaan gadis itu.
“Rumahku lebih besar dari tempat ini, bisakah Papah membawa Aunty Belva ke Indonesia?” tanya Prince pada Jeff, setengah berbisik.
Jeff mengerutkan dahi bingung, “Maksudmu, kamu mau latihan di rumah sama Belva?”
“Iya.”
“Kamu nggak bosen di rumah terus?” tanya Jeff.
“Daripada keluar rumah ketemu orang gila.”
“Siapa maksudmu orang gila? Gadis tadi?”
Prince mengangguk, “Pusing aku lihat dia. Menyeramkan.”
“PRINCE! JANGAN TINGGALIN GUE, DONG!”
“Aku takut sama dia. Uncle harus jaga aku, ya.” Prince mendekatkan tubuhnya pada Jeff.
“Kamu umur berapa, Prince?” tanya Jeff.
“17 hampir 18,” ucap Prince.
“Kok masih kayak umur lima tahun?” Jeff terkekeh geli.
“Berarti aku nggak bisa tua.” Prince melirik sinis pengawal pribadinya itu, “Lagipula, aku umur dua puluh tahun sekalipun, bagi Uncle, Om Jordi dan Mbak Pia umurku masih lima tahun.”
“Berarti kamu terima, ya, kalau kami bilang anak kecil?” tanya Jeff menahan tawa.
“Terserah. Yang penting, cewek itu harus jauh-jauh,” kata Prince melirik Salma yang hampir mendekatinya.
Jeff tertawa kecil sebelum akhirnya mengubah raut wajahnya menjadi menyeramkan. Ia memutar tubuh, menghalangi Salma ketika ingin menyentuh Prince.
