Prolog

5.6K 368 29
                                    

Jeno merebahkan tubuhnya di sofa. Hari ini pun banyak sekali pekerjaan yang harus ia bereskan. Ia bahkan belum sempat makan sejak siang.

Lelaki itu menatap ke sekelilingnya. Apartemen ini tidak seperti rumah untuknya, begitu sepi, hampa dan dingin.

Tidak ada yang menyambutnya begitu pulang, tidak ada yang memasakkan makanan untuknya, tidak ada yang menemaninya berkeluh kesah.

Tempat ini lebih seperti tempat Jeno untuk tidur daripada disebut rumah.

Apa arti rumah yang sebenarnya?

Jeno tidak tahu.

Dulu Jeno mempunyai 'rumah' yang begitu hangat yang hanya diisi oleh kebahagiaan dan tawa.

Namun rumah itu hilang dalam sekejap. Menghancurkan hatinya juga mengubah warna dalam hidupnya.

Jeno kehilangan 'rumah' dan hidup tanpa mempunyai tempat untuk pulang dalam waktu yang cukup lama.

Sebelum akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang senyum hangatnya mencairkan hati Jeno. Hati yang telah hancur karena luka yang bersarang begitu lama.

Rumah adalah tempat dimana hati kita berada. Dan Jeno telah memberikan hatinya pada gadis itu. Gadis itu rumah, tempat Jeno untuk pulang.

Namun apalah artinya menemukan sebuah rumah jika Jeno tidak diterima di dalamnya?

Katanya, mencari rumah memang seperti itu harus berpindah-pindah atau bertahan di rumah yang tak nyaman sampai akhirnya menemukan rumah yang pas.

Jeno menyalakan televisi untuk mengisi kekosongan.

Sebuah kecelakaan besar telah terjadi di Jalan Songnidan-gil. Di duga sopir truk mabuk dan menabrak sebuah mobil audi hitam yang melaju di depannya. Salah satu korban adalah Ibu Hamil mengalami luka yang cukup parah dan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat, satu korban lagi-

Jeno kembali mematikan televisinya begitu ia melihat berita tersebut.

Audi Hitam?

Ibu hamil?

Pikirannya melayang tak tentu arah. Ia berharap apa yang saat ini ia pikirkan itu salah.

Dengan tangan yang gemetar Jeno mengambil ponselnya dan memencet dial nomor 1. Orang yang paling sering ia hubungi.

Namun yang terdengar hanyalah suara operator. Membuat Jeno semakin kalut dan tidak karuan.

Ia tidak ingin apa yang sekarang ia pikirkan itu benar. Namun ia harus pergi ke rumah sakit untuk memastikan. Jeno langsung bergegas melajukan mobilnya ke rumah sakit di jalan tersebut.

Sesampainya di sana Jeno langsung masuk ke UGD dan menghampiri perawat yang kebetulan melewatinya.

"Permisi.. sus-" Nafas Jeno terengah-engah karena ia berlari dari tempat parkir, "Ibu hamil yang baru saja ngalamin kecelakaan dimana? Kecelakaannya di Songnidan-gil, terus korban pake mobil audi-"

"Bapak tolong tenang dan jelaskan secara perlahan."

Jeno mengambil nafas agar ia merasa lebih tenang, "Tadi saya liat di berita katanya ada kecelakaan di jalan Songnidan-gil. Dan salah satu korbannya ibu hamil."

Find Your Home (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang