15 Married?

1K 152 10
                                    

Setelah pertengkaran malam itu, Ten merasa Johnny menghindarinya. Pesannya dibalas sangat singkat, telfon nya selalu diabaikan.

Topik pernikahan memang sangat sensitif diantara mereka dan Ten selalu berusahan mengalihkan jika kekasihnya mulai membahas itu. Tapi malam itu ia tidak bisa menghindar. Dua tahun terakhir mereka selalu berselisih karena membahas pernikahan. Ten selalu menolak dan Johnny yang ingin mengikat kekasihnya kedalam hubungan yang lebih serius dan legal. Johnny selalu berusaha mengerti akan alasan penolakan Ten. Pembawaannya memang terlalu sabar.

Ten merasa bersalah namun ia tidak mau menjadi orang yang meminta maaf pertama kali. Gengsinya terlalu besar. Apalagi sudah diabaikan berminggu-minggu. Namun Ten rindu dengan Johnny, rasanya sampai ingin menangis. Sangat-sangat Rindu. Ini pertama kalinya mereka berselisih selama ini.

Efeknya Ten menjadi lebih sensitif, suka marah-marah dan Yangyang yang selalu menjadi korbannya. Pria yang berstatus menjadi manager sekaligus sahabatnya itu sudah cukup gemas dengan pertengkaran sepasang kekasih itu. Yangyang kurang paham apa penyebabnya karena Ten belum bercerita dengan jelas.

✨✨✨

Ten memutuskan untuk tinggal beberapa hari di rumah bersama orang tua nya. Jika sudah galau begini, ia lebih suka curhat dengan mama nya.

"Tadi Johnny menghubungi mama menanyakan kabar mu. Bertengkar lagi?" Tanya sang mama pada Ten yang kini tiduran di sofa sambil memakan snack kesukaannya. Seolah menjadi sebuah kebiasaan, Johnny selalu menghubungi ibu Ten jika mereka bertengkar.

"Ya seperti itulah" Jawab Ten acuh, sedang malas membahas Johnny.

"Kasian menantuku sampai meminta maaf kepada mama"

"Ma, Johnny ingin menikahi ku" Ucap Ten tiba-tiba. Terlihat mata sang mama berbinar senang. Wanita paruh baya itu sudah lama menantikan anak satu-satunya menikah, apalagi Johnny merupakan sosok menantu idaman.

"Ya bagus dong. Kalian udah lama pacaran juga"

"Tapi ma, Ten takut. Takut Johnny berubah setelah menikah, takut dilarang-larang sama dia. Takut gak bisa kerja kayak sekarang lagi" Ten mengutarakan ketakutannya pada sang mama.

Status pernikahan membuatnya berpikir menjadi penghalang karir nya. Sudah banyak senior-seniornya yang mengundurkan diri dari dunia permodelan setelah menikah dan memiliki anak. Ten tidak mau karir yang telah ia bangun susah payah tiba-tiba terhenti begitu saja.

Sang mama tersenyum menanggapi nya. Jelas ia tau apa yang menjadi kekhawatiran anaknya. Ten sudah bekerja keras demi impiannya.

"Sayang, selama ini apa kamu bahagia sama Johnny?"

"Sangat ma"

"Apa dia pernah larang kamu ini itu?" Pertanyaan yang sama Ten dapatkan dari ibunya.

"...."

"Itu cuma rasa takut dengan pemikiran mu aja. Dulu mama sama seperti kamu, nolak ajakan nikah papa mu. Malah kami sempat memutuskan hubungan. Mama jahat, bikin papa mu stress. Tapi buktinya kami menikah dan bahagia. Kami bisa didik kamu tanpa bantuan orang lain dan kami masih tetap bisa kerja seperti semula. Apa yang mama alami jangan sampai kejadian sama kamu. Kasihan Johnny. Dia udah sabar banget punya pacar yang kepalanya kayak batu gini" Sang mama menunjuk kepala anaknya, Ten memang keras kepala sekali.

Ten sadar dia tidak memikirkan perasaan kekasihnya karena menolak ajakannya. Mungkin Johnny sekarang sedang tertekan?

"Lagian hal kayak gini tuh wajar sayang. Kalian hanya kurang komunikasi. Bicarain dulu baik-baik rencana kedepannya mau kayak gimana setelah kalian nikah. Mama yakin Johnny gak bakal nyuruh kamu berhenti kerja, pemikiran dia gak sedangkal itu. Mana dia berani sama kamu" Dilihat-lihat Johnny selalu mendukung pekerjaan anaknya yang seorang public figure.

Chit chat [JOHNTEN]Where stories live. Discover now