Chapter 25

111 24 10
                                    

No marah" otak gw kecebur di selokan.

.
.
.

Sesampainya di parkiran rumah sakit  Ra langsung turun dan melihat kesekeliling seolah sedang mencari mangsa.

"Cari apa?" tanya Rizky tiba-tiba.

"Cari sarapan."

"Kayanya gue ngidam roti bakar tapi rotinya di panggang tidak digoreng," ucap Ra memegang perutnya.

Rizky, cowok itu seketika menatap Ra datar. Gadis di depan nya ini memang unik. Apa dia bilang, Sarapan? dengan waktu yang menunjukkan pukul tiga sore. Otaknya memang benar benar harus di periksa.

"Maksud lo makan siang Ra?" ujar Rizky sabar.

"Nah seratus buat lo!" Jawab Ra dengan girang. Lalu menarik lengan lelaki itu menuju kantin rumah sakit.

::::::::

"Kemana aja lo," intograsi Savira dan kawan-kawan lainnya.

"Bilangnya kerumah sakit, tapi mampir sana sini," ucap Afni memandangi mereka berdua curiga.

Rizky yang melihat kelakuan teman-teman Ra merasa heran. Heran sama-sama gila.

"Haduh gaysss gue itu abis makan," jawab Ra lalu mendudukan bokongnya dengan lembut.

"Woah makan apa Ra, ko gak bagi-bagi sih!" Kesal Popon. Dia mengikuti gaya Ra duduk dengan lembut seperti bokong nya adalah kaca yang mudah pecah.

"Makan Nasi padang tapi di Jakarta mwhehe," katanya sambil terkekeh.

"Emang ada yak Sil?" tanya Popon.

"Ck, bego di pelihara," ucap Fitri lalu menjitak kepala Popon.

"Yuk kita keluar," Ajak Silfi tersenyum kalem. Padahal dalam hati sudah berkoar-koar ingin mengeluarkan suara legend-nya.

"Gimana keadaan lo Ca? tanya Ra mengabaikan pertengkaran sahabatnya yang tidak akan ada akhirnya.

"Biasa aja kak, kaya gini," jawabnya murung.

"Sabar ya, lo pasti cepat sembuh ko!"  Semangat Ra.

"Eh gue bawa cikenn naget nih,tapi gada ayamnya Ca," sodor Ra memberikan naget ayam tersebut.

Teman-teman Ra yang ribut masalah sepele berhenti seketika. Mereka melihat ke arah Ra yang menyodorkan chicken yang katanya tidak ada ayam nya.

Rizky menghela nafas frustasi. "Kenapa adek gue bisa bergaula sama cewek stres!" Batin nya.

Savira yang sudah sangat dongkol menyuruh Silfi, Afni, Fitri, Popon untuk memegangi kedua tangan nya. "TOLONG TAHAN GUE TOLONG! BIAR GA GUE BANTAI ORANG DI DEPAN GUE!"

:::::

Sekarang jam menunjukan, jam 4 sore. Ra dan yang lain nya akan pulang, tidak dengan Rizky, katanya akan menjaga Eca yang sudah sadar.

"Kita duluan ya Ca," Ucap Ra memberi salam perpisahan.

Ra pulang akan menaiki taxi, kenapa tidak dengan sahabat-sahabat nya? Ra ingin mencoba menaiki taxi, mencari suasana berbeda, tidak masuk akal memang.

I Want To Meet [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang