Pagi kembali, akan seperti itu. Jungkook merasa semua akan tetap berjalan karena masih dikasih nafas.
Meskipun tiap pagi dia berdebat sama pikirannya. Bahkan setelah membersihkan dirinya ia baru ingat setelah melihat kalender di meja rias nya.
"Harusnya 1 minggu yang lalu aku udah halangan." Gumamnya, jujur perasaannya campur aduk. Gak tau mau senang atau gimana.
Takut beli test pack. Takutnya hasilnya tetap sama dengan beberapa bulan belakangan.
Bergegas menuju dapur menjadi pilihan membuang jauh jauh pikirannya barusan.
"Morning" suara Taehyung menyapa paginya. Serak khas baru bangun.
"Kok malah kedapur bukannya langsung mandi?"
Alih alih menjawab. Taehyung malah menuju rak piring guna mengambil gelas.
Jungkook diam. Malas bicara lagi ntar emosi.
"Kamu masak apa?"
"Nasi goreng"
Taehyung mengangguk lalu menuju kamar satu tujuan mau mandi karena harus segera berangkat kekantor.
Sebenarnya Jungkook sedikit heran. Taehyung itu sifatnya semakin abstrak susah ditebak.
Dentingan sendok, menjadi teman sarapan mereka pagi ini. Sedari tadi hening.
"Kak"
Itu Jungkook. Gak tahan serius sama keheningan.
Taehyung yang merasa terpanggil memandang wajah Jungkook. Tumben manggil dengan sebutan itu lagi udah lama sekali rasanya.
"Ne"
"Aku bosan"
"Bosan? Maksudnya"
"Aku ingin bekerja. Aku bosan di rumah terus"
"Apa uang bulanan mu kurang?"
Sebenarnya nada bicara nya lembut. Tapi jujur ada penekanan disitu.
"Bukan gitu. Tapi aku hanya ingin memiliki kegiatan saja."
"Baiklah aku akan menambah uang bulanan mu. Aku berangkat dulu"
Chup.
Penutupan pagi ini Jungkook dapati sebuah kecupan dikeningnya.
Sedikit kesal sebenarnya tapi biar gimanapun suami itu gak boleh di lawan.
*******
"Tuan Kim, boleh saya masuk?"
"Nde"
Iya itu Mina, dengan beberapa dokumen yang perlu ia laporkan.
"Tuan, ini dokumen yang perlu di tanda tangani hari ini."
Taehyung menoleh dan meminta dokumen itu.
"Duduklah"
Mina kaget. Serius barusan bosnya itu menawari duduk. Biasanya langsung di suruh keluar.
"N-ne tuan"
Dengan rasa canggung sebenarnya Mina mendudukkan dirinya dikursi yang berhadapan langsung dengan Taehyung.
Mina benar-benar kagum melihat kegantengan Taehyung dari jarak dekat. Istrinya wanita yang beruntung.
Taehyung itu paket lengkap.
Tapi mata lagi-lagi tertuju pada sebuah bingkai besar yang memenuhi dinding belakang tempat duduk bosnya, yaitu foto pernikahan Taehyung dengan Jungkook.
"Tuan. Kenapa Nyonya Kim gak pernah datang kekantor?"
Taehyung menghentikan sejenak kegiatannya, lalu menatap sebentar kearah Mina.
"Dulu sering. Sekarang jarang"
"Tapi kenapa tuan?"
"Aku sudah tanda tangani. Keluarlah"
"Ne tuan. Mianhe"
Canggung sekali, Taehyung benar benar dingin.
******
Larut malam, tumben Taehyung belum pulang. Bahkan jam sudah menunjukkan pukul 00.01 artinya tanggal pun sudah berganti.
Jungkook berusaha menelpon, tapi nihil gak di angkat.
Sebenarnya pingin marah, tapi juga khawatir lebih besar.
Ckleck...
Pintu utama terbuka menunjukkan seseorang yaitu Taehyung.
Merasa heran kenapa Jungkook belum tidur.
"Kamu kenapa belum tidur?"
Berjalan menuju ke arah Jungkook.
"Kalau ada lembur atau semacam nya, gak salah kamu berkabar sama aku Tae. Aku ini istri kamu, berhak tau kenapa kamu lama pulang, aku gak minta setiap jam kamu kabari, tapi disaat seperti ini bisa kan kamu kabari?!!"
Pecah Jungkook benaran tersulut emosi. Tapi lagi lagi Taehyung malah berlalu begitu saja dari hadapan Jungkook.
"Kim Taehyung!!??"
"Aku lelah kook! Diamlah pergi tidur"
Beberapa kata dengan nada tinggi berhasil buat Jungkook meneteskan air matanya.
Bahkan gak minta maaf Taehyung malah memilih mengarah kekamar untuk membersihkan dirinya.
Hancur itu yang dirasakan Jungkook.
Annyeong...
Maaf readersnim. Jika tak suka dengan ceritanya karena banyaknya masalah. Tapi nae hanya menceritakan yang sesungguhnya terjadi setelah menikah itu gak selamanya manis. Pahit itu pasti juga imbang.
Happy terus buat kalian. Gomawo😍
