{7}

27 5 2
                                    

Entah bagaimana sekarang Kinan menghadapi seorang Samudra sekarang, apakah Samudra mendengar semuanya? Semoga tidak, Kinan sudah komat kamit mudah mudahan Samudra tidak tahu apa yang mereka bicarakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah bagaimana sekarang Kinan menghadapi seorang Samudra sekarang, apakah Samudra mendengar semuanya? Semoga tidak, Kinan sudah komat kamit mudah mudahan Samudra tidak tahu apa yang mereka bicarakan

"Boleh saya duduk disini, tempat duduk yang lain sudah penuh" perkataan Samudra membuat lamunan Kinan pecah, Kinan melihat ke segala arah, melihat semua tempatbduduk sudah penuh, Kinan melihat ke arah Samudra

"Iya kak, duduk saja" Kinan memberi senyum

Beberapa menit terdiam, Kinan terpokus dengan aplikasi buku miliknya dan Samudra juga pokus dengan game online miliknya

"Kak Samudra nggak pesan?" Kinan bertanya menghilangkan kecanggungan yang terjadi diantara mereka

"Udah kok dek" jawab Samudra

"Kamu mau nggak jalan jalan bareng saya?" tanya Samudra

Kinan tidak terlalu berpikir lama untuk menjawab, tapi Kinan merasa tidak enak

"Memang kakak lagi nggak ada kegiatan?" tanya balik Kinan

"Tidak ada dek, lagi free"

"Atas nama kak Samudra" teriak seorang waiters

"Sebentar ya dek"

Kinan hanya menganggukkan kepalanya, masih menimbangkan apa yang harus dia pilih cinta atau kasihan

Kinan hanya menganggukkan kepalanya, masih menimbangkan apa yang harus dia pilih cinta atau kasihan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Samudra membawa Kinan suatu tempat yang lumayan jauh dari keramaian kota

"Kak boleh mampir di apotek sebentar?" tanya Kinan yang membuat Samudra menoleh sebentar

"Boleh dek" jawab singkat Samudra

Samudra jarang sekali menjawab panjang lebar, kadang Kinan dibuat heran kenapa Samudra jarang sekali menjawab panjang pertanyaannya

Samudra menghentikan mobilnya di depan apotek kim*a f*rma

"Dek mau beli apa biar saya yang belikan?" tawar Samudra

"Nggak usah kak, biar aku aja" Kinan tersenyum lalu keluar dari mobil

"Mbak ada perban dan betadin?"

"Ada mbak sebentar ya, ini mbak harganya..."
Sorry aku isi titik titik nggak tau harganya

Kinan membeli perban dan betadine karena dia memperhatikan gelagat Samudra yang menahan perih tangannnya dan tangan Samudra terluka, Kinan bukannya cari perhatian cuman takutnya infeksi

Kinan kembali ke mobil membawa barang beliannya

"Kak sini tangan kanan kakak" suruh Kinan kepada Samudra, Samudra yang bingung hanya mengikuti permintaan Kinan

"Kak, kalau kakak ada masalah jangan diluapin pakai cara gini dong, coba lihat nih lecet kan, kalau nggak dibersihkan dan diobatin nanti infeksi untung saja aku lihat kalau tidak" omel Kinan

Samudra yang mendengar ocehan Kinan tersenyum gemas, ternyata Kinan masih memperhatikannya

"Kamu memperhatikan saya ya?" goda Samudra bertanya mengetes apa kah perempuan di depannya masih seperti dulu yang selalu gengsi

"Ng-nggak kok, tadi aku nggak sengaja ngelihat tangan kakak" jawab Kinan kaku

Benarkan kata Samudra, gadis di depannya memiliki gengsi tinggi

"Terima kasih" Samudra dengan tulus mengatakannya

"Sama sama kak"

Lagi lagi di perjalanan mereka terdiam sampai akhirnya mereka sampai di tempat tujuan

"Yuk dek keluar"ajak Samudra, Kinan keluar dari mobil

Samudra mematikan mobilnya lalu membuka bagasi mobil, menaruh karpet dan minuman yang barusan dia beli

Samudra menepuk sebelahnya menyuruh Kinan duduk di sebelahnya, Kinan langsung duduk di sebelah Samudra

"Torabika creamy latte"

"Huh?" Kinan bingung apa yang barusan Samudra bilang

"Kamu dulu suka bangetkan?"

Kinan yang mengerti hanya menganggukan kepala

"Kak bagaimana kabarnya kak Hayesha? "

Pertanyaan yang dilontarkan oleh gadis bandung itu diluar ekspektasi nya, Kinan sama sekali tidak berniat untuk menyinggung masa lalu

Samudra menoleh ke arah Kinan dengan tatapan sendu, lagi lagi Samudra merasa bersalah

"Saya nggak tau bagaimana sekarang, tapi saya sempat melihatnya sebentar, sepertinya dia baik baik saja"

"Udah lama banget kak aku nggak ketemu Kak Hayesha, hampir tiap hari aku chat cuman nggak diread apalagi dibales"

"Kinan maafin aku yang dulu"

Seharusnya Samudra tidak membahas itu sekarang, salah waktu

Entah kenapa Kinan seperti terbawah emosi

"Kakak bisa tidak mengatakan hal lain selain kata maaf?"

Samudra tersenyum miris dan menggelengkan kepalanya, sepertinya Kinan sangat membencinya

Entah kenapa Samudra sudah seperti merasa dia tidak bisa meraih gadis itu lagi, dirinya ingin menangis sekarang, setetes dua tetes air mata jatuh perlahan, tanpa dirinya sadari Kinan melihatnya sekarang, Kinan merasa bersalah sekarang
Tanpa Kinan ragu, Kinan menarik Samudra dalam pelukannya

"Kak kalau kakak ada masalah jangan diluapin dengan nonjok dinding kak, kalau ada masalah cerita kalau nggak mau cerita nggak papa, pake cara lain aja nangis juga nggak papa, laki laki nangis bukan aib kok kak hahaha" nasihat Kinan diiringi ketawa kecil

Kinan ingat betul, Samudra bukan orang yang suka cerita sama orang lain, Samudra bukan orang yang suka menangis, nangispun mungkin kadang,

"Maaf Kinan, seharusnya saya sadar dari dulu"

"Luapin aja kak jangan ditahaan, nanti aja minta maafnya"

"Maaf Kinan, aku sudah membuatmu tersakiti, bisakah kamu memaafkanku?"

"Jangan terus terusan mengatakan maaf, buktikan kalau kamu benar benar mencintaiku"

"Bisakah kita mengulangnya Kembali dari awal?"

"Bisakah kita mengulangnya Kembali dari awal?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tbc...

Hshshs bentar lagi mau end, mau cepet cepet end mau buat book baru, baru aja kemarin aku baca au hoonryu SunghoonxRyujin, langsung mau bikin booknya hshshs

Tapi aku mau yang lain dulu temanya horror
07/25/2021

KembaliWhere stories live. Discover now