chapter 5

17 8 1
                                    

"Kenapa kamu telat kerumah sakit Ra? Minggu kemarin kamu tidak check up, minggu ini kamu telat, kalo terjadi apa-apa bagaimana?" ucap dokter Alan khawatir.

"Minggu kemarin saya sedikit sibuk dok," jawab Zara.

Dokter Alan hanya geleng-geleng kepala, ia tidak paham lagi pada gadis yang satu ini.

"Kamu ini selalu saja menyepelekan kesehatan mu, Ra, Ra."

Setelah melakukan check up, Zara pergi ke kantin rumah sakit terlebih dahulu, ia belum sarapan tadi pagi karena buru-buru.

Niat hati ingin ke kantin, Zara malah melangkahkan kakinya ke taman rumah sakit, ia butuh udara saat ini. Ia butuh bernapas dengan tenang.

Ia masih terus mengingat, kesalahan apa yang pernah ia lakukan, sampai membuat keluarga nya benci pada Zara.

******

Baru saja Zara merebahkan tubuhnya. Tiba-tiba notifikasi handphone nya berbunyi.

Unknown
Aldo lagi sakit.
Lo gak ada niatan buat kerumah dia?

Zara memperhatikan pesan itu, ia tidak tahu siapa pemilik nomor asing ini. Ia bimbang, apa Zara harus ke rumah Aldo? Tapi kalo Aldo ga beneran sakit bagaimana?

Unknown
Adek gue manggilin Lo terus.
Cepet kesini. Apa perlu gue jemput?


Gak usah.

Oke, gue tunggu dirumah.

Ternyata pelakunya adalah Aldi, tapi ia tau darimana nomor Zara?

Dengan cepat Zara siap-siap, ia menuruni anak tangga. Ternyata keluarganya sedang tidak dirumah, kesempatan yang bagus untuk Zara keluar.

Sebelum ke rumah Aldo, Zara menyempatkan diri untuk pergi ke toko buah, membeli beberapa macam buah untuk kekasihnya.

******

"Ngapain Lo kesini?" tanya El sinis.

"Mau ketemu Aldo," jawab Zara.

"Cih! Baru inget sama Aldo? Dari tadi kemana aja hah?"

"Gue baru tau. Gak ada yang ngabarin," jawab Zara lagi.

"Mending Lo pulang aja deh. Aldo gak butuh Lo, nanti yang ada dia tambah parah di jenguk sama orang-orangan sawah," timpal Riko.

"Betul tuh, pulang aja. Lagian di sini udah ada Salsa yang nemenin Aldo."

Zara tak gentar, ia tetap nekat menerobos Riko dan El. Namun, gerakan nya sudah terbaca lebih cepat oleh El. Dengan sigap El mendorong tubuh Zara, sehingga Zara terjatuh dihalaman rumah Aldo.

"Lo ada masalah apa sih sama gue? Kayaknya benci banget. Gue cuma mau jenguk cowok gue, bukan mau maling sertifikat rumah," ucap Zara. Ia bangkit dari tempatnya, lalu dengan kencang menampar pipi El.

"Jadi cowok kok kasar banget." Melihat El yang tengah mematung, Zara langsung berlari masuk kedalam rumah Aldo.

"Loh Zar, udah sampe?" tanya Aldi yang baru keluar dari dapurnya dengan membawa 3 gelas kopi di nampan.

Zara mengangguk, lalu meminta izin kepada Aldi untuk menemui Aldo.

Baru saja dirinya ingin membuka pintu kamar Aldo, seorang gadis keluar lalu menatap sinis ke arah Zara. Dengan tangan yang dilipat di dada, gadis itu berkata.

Secarik Kebahagiaan Untuk Zara Where stories live. Discover now