1.

10.3K 513 8
                                    


Yang udah pernah baca cerita aku bisa baca ulang lagi ya, soalnya banyak yang di ubah, mulai dari konflik dan sifat karakternya🤗

Sempet aku unpublish emang ceritanya karena pengen waktu up udah beres semua sampai ending. And akhirnya aku udah publish lagi!!! Yey! Silahkan di baca love!💗

🦄🦄🦄

Kedua kaki kecilnya terus berlari tanpa arah. Nafasnya memburu tak beraturan karena 15 menit lamanya dia menyusuri setiap perumahan di sana sambil berteriak mencari kucing peliharaannya yang kabur entah kemana.

Saking paniknya, anak itu tidak sadar hanya memakai sandal di sebelah kaki kanannya saja. Ia juga tidak memperhatikan jalan berlubang di depannya sehingga berakhir nyungsep.

"Awshh!!!"


Bibirnya terhantam aspal lebih dulu. Dalam beberapa detik tubuh kecil itu tak bergerak seolah sedang menikmati rasa yang amat sakit di sekujur tubuh.

Pelan-pelan, ia berusaha membangunkan diri, menepi dengan sedikit pincang dan duduk di atas rerumputan sambil melihat sebelah lututnya yang mengeluarkan darah cukup banyak.

"Shhhh sakit..."

Anak itu berumur 6 tahun. Matanya mulai berkaca-kaca berusaha menahan tangis. Ia mengelap bibirnya pelan menggunakan ujung baju karena merasakan butiran pasir yang masuk ke dalam mulutnya.

Meow!

Kylla menoleh. "Li-Lila?"

Tak mau kehilangan keberadaan kucingnya, Kylla kembali bangkit. Kylla berpegangan pada batang pohon di sampingnya lalu berdiri dengan susah payah. Kylla ingin sekali pulang dan meminta Papi-nya untuk mengobatinya, tapi Kylla takut kucingnya di ambil oleh orang sembarangan.


Lututnya yang luka bukanlah penghalang bagi Kylla untuk membiarkan Lila berkeliaran di luar sana. Kylla sayang pada kucingnya. Walaupun sering di cakar, kucing itu adalah satu-satunya teman yang Kylla punya.

"Lila---"

Kylla berhenti saat pandangannya menangkap objek yang sedari tadi ia cari. Raut wajahnya langsung menajam. Ia menaikkan lengan bajunya hingga ke atas bahu dan berjalan pincang menghampiri objek tersebut dengan tangan terkepal.

"Ih!!! Kylla ganti tempat tidurnya jadi kardus baru tau rasa!"

***

Anak laki-laki yang sedang duduk di bangku taman sambil bermain HP dikejutkan dengan seekor kucing putih yang tiba-tiba loncat ke pangkuannya.

Perlahan tangan anak itu terangkat mengelus kepala kucing tersebut. Ia mengernyit melihat kucing itu memakai kalung yang berarti sudah ada pemiliknya. Bukan kucing kampung.

"LILA!"

Kucing putih itu segera bersembunyi di belakang tubuh anak laki-laki yang langsung menoleh.

Langkah Kylla terhenti ketika tatapan anak laki-laki itu mengarah padanya.

Ekspresi Kylla yang awalnya keliatan bengis menjadi kalem.

FADLAN AND KYLLA (On Going)Where stories live. Discover now