17

956 196 7
                                    

"Cie yang kemaren abis nonton film berdua" Goda Tania yang buat Giselle jadi agak malu tapi tetap berusaha terlihat keren.

"Apasih, nonton film doang" balas Giselle, pura-pura sibuk scrolling media sosial di ponselnya.

Tania, Raya dan juga Binar yang pagi itu ikutan nimbrung di IPA 5 karena mau godain Giselle yang abis ngedate sama gebetannya itu jadi saling berpandanga lalu ketiganya terkekeh pelan seakan memang satu pemikiran.

"Udah sejauh mana?" kini Binar yang gantian bertanya

"Apanya?"

"Kalian lah, perasaan belom lama saling kenal, udah diajakin jalan aja"

"Gala tuh gak mau uangnya gue ganti, terus karena guenya juga gak enak yaudah ganti uangnya pake cara nemenin dia nonton kemaren itu"

"Lo yakin dia ngajak nonton cuma karena itu?" 

Giselle yang tadi sibuk mainan ponsel jadi mendongakkan kepalanya, menatap bingung ke arah Binar yang baru aja berujar. "Maksud lo?"

Tania sama Raya ketawa, sebagai teman Giselle selama bertahun-tahun keduanya sih udah gak heran kalau Giselle nih agak lamban dalam hal kayak gini.

"He likes you, Jijel sayang" kata Binar sambil mencubit pelan pipi Giselle, gemas aja dia tuh.

"Hah?"

Tania sama Raya makin ketawa, bahkan Raya sampai nutup mulutnya rapat-rapat karena takut suara tawanya pecah.

"Ngajak nonton tuh cuma modus, biar dia bisa jalan sama lo"

Giselle masih terdiam memikirkan kata-kata Binar. Masa iya Gala suka sama dia. Tapi kalau iya, Giselle sih mau-mau aja, Gala anaknya baik dan gak aneh-aneh meski kadang ngomongnya agak irit, tapi gak papa bersama Giselle membangun perubahan yang lebih baik. Coblos nomor urut 2 Gisella dan Manggala!

"Sel, ada Bhumi"

Giselle tersentak dari lamunannya karena Binar menggoyangkan lengannya, terus pas Giselle sadar ternyata Bhumi udah nungguin dia di luar kelas. Heran, biasanya juga langsung nyelonong masuk udah kayak penghuni asli kelasnya aja. Ini kenapa segala nunggu diluar, Bhumi jadi kayak orang bener kalau begini.

Giselle kemudian berjalan menuju luar kelas diiringi oleh tatapan heran dari Tania, Binar dab Raya yang terus memandangi punggungnya sampai dia hilang di balik pintu kelas.

Binar menggigit pelan bibir bawahnya, kayaknya dia tau ini masalah apa.

"Kenapa, Mi?"

Bhumi yang kini berdiri di hadapan Giselle itu menghela napas. Bhumi maju, tiba-tiba menundukkan kepalanya dan disandarkannya ke bahu Giselle.

Giselle tadinya mau ngamuk tapi pas dengar helaan napas berat Bhumi, hatinya melunak.

Giselle jelas bingung, kalau aja posisinya mereka gak lagi disekolah, mungkin Giselle udah langsung peluk Bhumi. Tapi ini di sekolah jadi dia gak berani lakuin itu. 

"Hei, kenapa?" kata Giselle lembut, tangannya bergerak untuk mengelus lembut rambut hitam Bhumi yang mulai gondrong itu.

"Capek" 

"Istirahat"

"Makanya pinjam bahu sebentar"

Bhumi yang lagi mode soft spoken kayak gini benar-benar hits different. Giselle tau, ini pasti ada hubungannya sama pernikahan Mamanya besok.

"Oke, udah" Bhumi menarik lagi kepalanya dari bahu Giselle, kemudian dia mengambil satu langkah lebar ke belakang. "Jel, nanti pulangnya tetap bareng Nata ya"

Someone Beside You Where stories live. Discover now