23

897 176 18
                                    


Minggu pagi, biasanya Giselle cuma rebahan aja di kasurnya yang empuk, baru bangkit setelah hari menjelang siang buat mandi, abis mandi juga paling balik ke kasur lagi. Rutinitas hari minggu Giselle gak pernah jauh-jauh dari kasur dan drama korea, kalau pun dia pergi kumpul bareng Nata dan Bhumi, udah pasti kasur jadi singgasana mutlak seorang Gisella Gladystya.

Valid. No debate.

Tapi minggu kali ini agak berbeda, bukan agak lagi sih, tapi memang beda. Mungkin karena masih pasangan baru, fresh from the oven, masih anget dan sayang-sayangnya jadi minggu pagi kali ini Giselle gak cuma rebahan di kamar melainkan pergi jogging sama Gala.

Siapa yang ngajak? Ofc Giselle.
Gala anaknya anti capek-capek club soalnya.

"Mau pake kacang gak?" Tanya Gala ketika keduanya berhenti di tempat tukang bubur ayam buat sarapan.

Judulnya aja jogging, padahal aslinya mereka cuma jalan bentar muterin taman kota terus istirahat buat makan :)

Giselle menggeleng "Gasuka kacang" Jawabnya sebelum kembali sibuk dengan ponsel.

Gala mengangguk paham kemudian memesankan makanan untuk mereka berdua lalu kembali duduk di hadapan Giselle.

Pagi itu taman kota cukup ramai. Mungkin karena ini hari minggu jadi banyak keluarga yang menghabiskan waktunya bersama dengan bersantai di taman kota. Gala dapat lihat ada banyak anak kecil yang berlarian kesana-kemari. Lucu banget lah.

"Lihat deh, ini anak kelas 12 IPA 4 gak sih? Dia ketahuan jalan bareng sama ketua basket yang anak kelas sebelas itu dong" Giselle dengan antusias menunjukkan apa yang tertera di layar ponselnya kepada Gala, Gala mengernyitkan matanya membaca deretan kalimat berisi gosip yang ada di akun base sekolah mereka itu sambil mengangguk-angguk pelan.

"Pernah lihat dia beberapa kali, terus kenapa emangnya kalo dia jalan sama si ketua basket?"

"Ish, kamu gak kaget? Dia ini terkenal kalem tauuuu...." Giselle terlihat gemas sendiri sambil memperagakan setiap kalimat yang diucapkannya "Heran gak sih, masa cewek kalem kayak dia tiba-tiba jadian sama si kapten basket yang terkenal playboy itu, jangan-jangan dia cuma dimainin, dijadiin bahan taruhan misalnya?"

"Hush, gak boleh gitu ngomongnya" Gala menyentil pelan bibir Giselle, buat si pemilik bibir jadi mayun "Ya siapa tau beneran suka sama suka"

Giselle menggeleng, gak sependapat dengan Gala.

"Tetep gak masuk akal, kalo beneran cuma dijadiin bahan taruhan kasihan banget gak sih?"

Gala geleng-geleng kepala aja, Giselle nih susah ternyata buat diajak berpikir positif.

Pas Giselle masih sibuk berkutat dengan segala pemikiran negatifnya tentang dua orang yang tadi jadi bahan pergunjingan di base sekolah, pesanan keduanya datang.

Gala yang menerima pesenan itu mengernyitkan dahinya heran, perasaan tadi udah bilang yang satu gak pakai kacang tapi begitu datang dua-duanya pakai kacang. Terus penjual buburnya juga langsung pergi gitu aja karena ada banyak pesanan lain yang harus dibuat. Yaudah Gala pasrah.

Berhubung Giselle juga masih fokus cerita, Gala akhirnya dengerin cerita Giselle sambil memilah-milah kacang pada mangkok cewek itu, semua kacangnya dia pindahkan ke mangkok miliknya sampai bubur pesanan Giselle itu benar-benar bebas dari kacang.

"Ini dimakan dulu keburu dingin" Ujar Gala sambil menyodorkan mangkok berisi bubur ayam bebas kacang itu ke arah Giselle.

Giselle tersenyum. Dia berhenti cerita sejenak untuk fokus dengan sarapannya.

Someone Beside You Where stories live. Discover now