───✱*.｡:｡✱*.:｡✧*.｡✰*.:｡✧*.｡:｡*.｡✱ ───
Bagaimana jadinya, jika Baji Keisuke memiliki adik perempuan? Yang mana menyimpan dendam super besar terhadap kematian kakaknya di Hallowen Berdarah.
Dendam terhadap Hanemiya Kazutora lantas memud...
Sudah sehari semenjak 'amukan' kecil Manjiro di markas. Di mana si cebol itu untuk pertama kalinya menyerang wanita. Adik dari sahabat kecilnya. Saat kakinya dilayangkan tinggi-tinggi, dan—
Apa?! Seluruhnya terdiam, memandang seorang gadis yang tengah menahan tendangan dari lelaki berambut kuning. Setelahnya, gadis itu berdecih pelan dan melewati Mikey begitu saja.
"Sano Manjiro, sekuat apapun dirimu ... dan sebesar apapun tekadmu untuk menahan Kazutora ...., aku tak akan pernah melepaskannya. Selamanya ... sepanjang hidupku, Hanemiya Kazutora adalah ... milikku."
—berakhir dengan melangkahnya sepasang kaki milik Kaisu menjauhi markas. Meninggalkan jiwa-jiwa yang sibuk dengan benak mereka. Atas apa yang gadis itu perbuat, mereka ... kacau.
Pukul 20.14, di bawah pohon mangga rindang yang tersapu angin malam, beberapa pemuda tengah bertukar omongan. Mereka adalah ... Hanagaki Takemichi dengan wajah berplester; Matsuno Chifuyu dengan seekor kucing hitam di pangkuannya; Ryuguji Ken berjaket tebal; dan ... Mitsuya Takashi.
"Apa Bajichan sekuat Hanma?" tanya Takemichi. Kejadian kemarin membuatnya mengingat saat Hanma menahan tendangan Mikey. "Kalau begitu ... dia kuat."
Draken berdecak, seolah tak setuju. "Kita tidak tahu tendangan Mikey kemarin itu sekuat apa," elaknya.
Chifuyu yang masih sibuk mengelus kucingnya mengangguk, setuju. "Baru kali ini Mikeykun melawan perempuan."
Mitsuya menimpali, "Mikey benar-benar kesal."
"Yah ... meskipun begitu kita tidak tahu seberapa kuat tendangan yang dia layangkan. Bisa saja Mikey sengaja melemahkannya," ulang Draken.
"Mikeykun memakai lebih dari setengah kekuatannya. Ia benar-benar marah kepadaku."
"..."
Keempat pemuda itu tersentak, lantas serempak mendongak. Semuanya terkejut bukan main saat mendapati sosok Kaisu terduduk santai di dahan besar pohon mangga. Masih dengan pakaian yang sama, jaket hitam putih dan celana hitam. Tanpa rasa bersalah ia terjun dan mendarat di tengah-tengah keempat pemuda.
