シチ/ナナ | Bagian Tujuh : Amai|

169 23 19
                                    


“DAN APA-APAAN KAU MEMANGGIL KUN PADA ORANG YANG AKAN KAU BUNUH?”
—Baji Kaisu

“DAN APA-APAAN KAU MEMANGGIL KUN PADA ORANG YANG AKAN KAU BUNUH?”—Baji Kaisu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


𝓬𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻7

━─━────𝕤𝕥𝕒𝕣𝕥────━─━

       Dua insan tengah menikmati Yakisoba terkenal di hadapan makam. Lahan kosong di antaranya ditempati seekor anabul hitam. Sesekali hewan itu mengeong ditengah lelapnya. Mereka bertukar sumpit, sesekali keduanya bertukar bicara mengenai hal-hal lain. Seperti saat Kaisu menanyakan asal-usul Peke-J.

       "Ini untukmu, Aniki." Sebungkus Peyoung Yakisoba ditaruh. "Bagi tiga ...."

       Dirasa sesuatu menimpa punggungnya, Kaisu menoleh. Didapatinya Chifuyu tengah tersenyum manis sembari mengelus belakangnya. "Bajisan pasti senang kita bertemu, jadi jangan tunjukan wajah sedih di hadapannya, ya," ujar Chifuyu.

       Kepala Kaisu mangut-mangut. "Ya."

       "Etto ... ini sudah larut, kau— maksudku kita harus pulang," ajak Chifuyu. Ia mengambil Peke-J  dan menaruhnya di pangkuan. Namun, gerakannya berhenti mendapati Kaisu justru memperdalam tatapan pada makam. "A-apa yang terjadi?"

       "Kau pulang dulu saja, Matsuno." Gadis itu tak beralih, menyuruh lawan duduknya pergi. "Aku ingin bicara lebih banyak dengan aniki."

       Chifuyu terdiam, ia bimbang. Kalau meninggalkan di sini ... apakah akan aman? Eh, Drakenkun kemarin saja tumbang. Tapi kalau Bajisan marah padaku bagaimana?! "Ano ... aku akan menemanimu," putus Chifuyu.

       Tertoleh, Kaisu menatap sesaat lelaki di sampingnya. "Hm, bahkan sampai pukul tiga pagi? Kau mau menemaniku, Matsuno?"

       "Se-serius?" Chifuyu memasang wajah tak percaya. "Kau—"

       "Aku selalu menemani aniki sampai larut, sesekali aku tidur di sini," potong Kaisu.

       Lagi-lagi, ucapan Kaisu memusingkan Chifuyu. Lelaki itu memiliki banyak pertanyaan yang hendak dilontar, tetapi bingung. MAU TANYA YANG MANA DULU?!

"Matsuno?"

       Pemilik nama tersebut menoleh, lantas sedikit terkejut. Ia berdiri dan berhadapan dengan lelaki berambut hitam dan kuning. "Etto ... kalian Hajime dan Inui?" ragunya.

       Si rambut hitam menjulurkan lidahnya, lalu mengangguk. "Jangan sampai kau tak menghapal anak buahmu," balasnya.

       "Apa yang kalian lalukan di sini?" Chifuyu mengelus Peke-J. "Berduaan, di makam pula."

Revenge X Love || KAZUTORA VS CHIFUYU || TOKYO REVENGERSWhere stories live. Discover now