IDOL (KookV)

7

Foto song kang dan V kim yang sedang berpelukan dan song kang yang mencium puncak kepalanya ramai dibincangkan di media baik di korea maupun internasional. Fans mereka berdua mendunia hampir menyamai tingkat kepopuleran BTS. Maka dari itu, tidak heran para halayak meminta agensi mereka berdua untuk segera turun tangan.

Sementara itu...

Jungkook membanting ponselnya ke lantai dengan keras. Ia melempari barang-barang di kamarnya hingga penghuni dorm yang lain yang masih bergelung di alam mimpi terbangun seketika.

"Yak jeon jungkook! Kau tau ini masih jam 5 pagi?"

Yoongi berteriak sambil menggedor pintu kamar jungkook.

"Jungkookie... gwanchana?" Beda lagi dengan hoseok yang tampak khawatir. Ia berusaha menenangkan jungkook yang terdengar ribut berteriak menyumpah sambil terdengar bantingan barang yang tak tau itu apa.

"Jung, buka pintunya jangan kayak gini" kali ini jimin yang tampak sangat khawatir, pasalnya jimin sudah tau beritanya dan ia tau masa lalu v dan jungkook.

"Jungkook-a, kalau kau ingin sendiri tidak apa-apa tapi jika sudah tidak kuat kau bisa bercerita kepada kami. Atau salah satu dari kami yang kau rasa nyaman untuk bercerita. Kami tidak akan memaksamu"

Beberapa saat setelah namjoon berbicara. Terdengar suara jungkook dari dalam kamar yang meminta mereka untuk meninggalkannya sendiri.

"Maaf hyung, aku ingin sendiri dulu"

Para hyung hanya menghela nafas lelah. Dan seketika itu atensi mereka terfokus pada park jimin.

"W-wae? Kenapa kalian melihatku seperti itu?"

"I know you knew something, right? Park jimin?"

Pertanyaan dan tatapan namjoon tampak mengintimidasi.

Jimin menatapnya memelas, mau tak mau ia harus menceritakan semuanya pada para hyungnya.

*

*

*

Bunyi bell serta gedoran pintu apartemen taehyung terdengar bersamaan dan semakin keras. Hingga membuat taehyung harus menyudahi panggilannya dengan seokjin. Kakak sekaligus menejernya itu sedang berusaha membujuk CEO mereka terkait berita taehyung dan song kang.

"Sudah dulu hyung, ada orang yang menggedor pintu apartemenku seperti kesetanan"

"Mwo? Coba lihat cctv dulu tae, bisa saja itu sassaeng fansmu atau song kang yang tidak setuju dengan berita kalian"

Taehyung segera mengecek cctv dan terkejut saat tau kalau orang yang paling ia hindari datang bertamu tanpa diundang dengan tidak sopan pula.

"Kau sudah melihatnya? Siapa?"

"Temanku, nanti kuhubungi lagi"

"Mwo? Bukankah kau tidak punya te.."

Panggilan sengaja taehyung putus. Ia menyalakan mode pesawat agar seokjin berhenti menghubunginya.

Taehyung membuka pintu dengan rasa was-was, ia tidak tau kenapa jungkook sampai mendatangi apartemennya. Dan sejak kapan orang itu tau apartemennya?

"Yak, kau tak tau sopan san...."

Jungkook menjatuhkan dirinya pada tubuh taehyung. Ia memeluk taehyung dengan erat, hidungnya mengendusi leher taehyung, menghirup aroma yang sangat ia rindukan.

"Jangan tinggalkan aku...."

Bau alkohol tercium menyengat dari tubuh jungkook. Ia sadar jungkook sedang menangis.

Segera taehyung menutup pintu agar tidak ada yang meliput mereka berdua.

"Yak, kenapa kau kesini? Siapa yang memberitahumu tempat tinggalku?"

Taehyung mendorong keras tubuh jungkook agar terlepas dari tubuhnya hingga jungkook jatuh terduduk.

"Katakan itu tidak benar kan... kalian tidak ada hubungan apa-apa kan..."

Jungkook menangis sesenggukan, ia mendongak menatap taehyung dengan mata banjir air mata.

Situasi ini terasa familiar bagi taehyung. Mereka pernah berada di situasi ini.

"Aku akan menghubungi menejermu, sepertinya kau salah masuk apartemen"

Taehyung hendak mematikan mode pesawatnya untuk menghubungi sejin tapi jungkook lebih dulu merampas ponselnya.

"Yak, kau gila?"

Taehyung berusaha merampas ponselnya namun jungkook justru menarik pinggang taehyung dan menyatuk bibir keduanya dengan kasar.

"Humpp.... j-jung..."

Taehyung berusaha keras mendorong tubuh jungkook namun sia-sia. Jungkook sangat kuat walaupun sedang mabuk.

Taehyung menggigit bibir jungkook keras hingga empunya menghentikan ciuman kasar mereka berdua.

Setelah itu taehyung menampar pipi jungkook keras-keras hingga sudut bibirnya berdarah.

"BAJINGAN!"

Seketika itu juga jungkook tersadar dari mabuknya.

"Ta-tae... mi-miane... jeongmal..." jungkook hendak meraih taehyung namun ditepis begitu saja.

"KELUAR KAU DARI SINI!"

lagi, taehyung berteriak marah mengabaikan air mata yang mulai mengaliri pipinya. Ia merasa dilecehkan oleh orang yang pernah ia cintai dulu. Dan itu sangat menyakitkan saat situasi yang hampir sama mereka lakoni kembali.

"Hyung..."

"KELUAR JEON JUNGKOOK! AKU MEMBENCIMU!"

Mata jungkook melebar, terkejut. Kakinya mundur perlahan. Air matanya kembali mengalir deras.

"Aku... aku masih mencintaimu hyung... maaf...."

"KELUAR!!!"  Kali ini suara taehyung semakin meninggi, hingga membuat jungkook ciut.

Ia berbalik pergi meninggalkan taehyung dengan gontai. Dadanya terasa sesak mengetahui taehyung membencinya begitu banyak. Sepanjang perjalan dari lorong apartemen hingga elevator jungkook menangis sesenggukan. Tak peduli orang-orang melihatnya aneh. Beruntung ia segera mengenakan masker dan topi sehingga orang-orang tidak tau siapa dirinya.

"Appo hyung... dulu kau tidak pernah membiarkanku terluka sedikitpun. Tapi sekarang... akh"  jungkook tersedak karena  berbicara sementara menangis begitu banyak.

Ia terbatuk batuk hingga seorang wanita dan anak kecil di sampingnya menatapnya aneh.

"Eomma... oppa ini menangis"

"Sstt... " sang ibu memberi isyarat kepada anaknya agar berhenti berbicara.

Sementara taehyung menangis keras dan terduduk lunglai. Tubuhnya terasa lemas. Situasi ini sangat mirip dengan 5 tahun lalu, saat taehyung memutuskan untuk menyerah akan jungkook setelah banyaknya masalah diantara mereka berdua.

Jungkook yang mabuk sambil menangis dan kembali mengahancurkan hatinya.

*

*

*

"Ayo jimin, teruskan ceritanya... sebelum jungkook kembali"

Hoseok tampak bersemangat menunggu kelanjutan cerita jimin tentang taekook. Begitupun dengan yoongi dan namjoon.

TBC

Maaf ya, kalau alur dan ceritanya amburadul.

Makasih buat yang masih mau baca ff gak jelas ini🙏