02

1.6K 104 4
                                    

HUEKKK!!!!

HUEKKK!!!!

HUEKKK!!!!

Jennie merasa mual sejak dia bangun tidur, ia segera berlari ke westafel, memuntahkan cairan yang ada dalam perutnya yang belum terisi makanan.

HUEKKK!!!

HUEKKK!!!

HUEKKK!!!

Lisa yang baru pulang dari perusahaan usai menyelesaikan lemburnya pun begitu masuk kedalam kamar, mendengar suara itu lansung masuk ke toilet menghampiri sang istri.

"Kitten kau sedang apa?!" Tanya Lisa panik

HUEKKK!!

"ya muntah bodoh!"

HUEKKK!!

Datang mendekat, sebelah tangan Lisa terangkat memijat - mijat tengkuk Jennie, tidak sampai setengah menit sang istri lansung menutup hidungnya sambil mendorong sang suami menjauh.

"YA!! PARFUME MU! AKU TIDAK SUKA!!" Pekik Jennie sambil memicingkan matanya.

Dahi Lisa makin mengerut, "Kitten, ini parfume yang biasa aku pakai! Kenapa tiba - tiba tidak suka?!"protesnya

"Aku tidak tau! cepat pergi mandi saja sekarang atau kau tidak boleh masuk kedalam kamar!!!"

HUEKKK!!

"Baiklah - baiklah, aku mandi sekarang okay?"

"Hm."

HUEKKK!!

Tanpa menunggu lama sekaligu khawatir tentang istrinya, Lisa lansung mandi membersihkan dirinya. Tak sampai 20 menit, Lisa yang sudah memakai pakaian rumahnya kembali menghampiri sang istri yang sudah berdiri lemas berpegangan pada sisi westafel.

Begitu melihat Lisa kembali datang, Jennie dengan cepat masuk kedalam pelukan lalu menangis.

"Hiks~ Poopoo-yah~ perutku sangat mual hiks~ huaa~ ak-akku lelah muntah terus hiks~" isaknya sambil merengek, menghentak - hentakkan kakinya kesal.

Juga ikut sedih dan merasa kasihan, Lisa mengusap - ngusap punggung sang istri. "Kita kerumah sakit ya?"

"Tidak!! Aku takut! Hiks~ panggil rosie saja hiks~"

"Baiklah - baiklah."

Dengan satu tangannya memeluk Jennie, Lisa mengeluarkan ponselnya dalam dari saku lalu memberi panggilan kepada Rose.

"Ada apa?" Tanya Rose to the point

"Istriku dari bangun tidur sampai sekarang muntah karena perutnya merasa sangat mual."

"Apakah Jennie ada riwayat penyakit maag?"

"Tidak."

"Apakah ada keluhan lain?"

"Mbb.. ah ya! dia tidak suka dengan bau parfume yang biasa kupakai tadi.. ya cepat datang saja kesini!"

"Ck, baiklah!"

tut.. tutt.

Setelah memutus panggilan dan memberi pesan untuk pekerja rumah membawakan kantong muntah dan air hangat, setelahnya ia memasukkan kembali ponsel.

Ia bergegas menggendong Jennie kembali ke kamar. Ia mendudukkannya diri ke sofa panjang menjadikan sang istri duduk dipangkuannya.

"Poopoo kepalaku sekarang pusing hiks~"

We Consider This LOVE [Ebook]Where stories live. Discover now