EXTRA PART

14.8K 597 44
                                    

"oekkk... Oekkk.... "

"Ck."

Kenzo terusik dengan suara tangisan anak keduanya yaitu Fadlan dan Fadli, matanya terbuka perlahan. Dilihatnya box bayi yang tak jauh dari tempat tidurnya.

Kenzo berdecak, mengaruk kepalanya yang tak gatal lalu turun dari ranjang, berjalan lesu kearah box bayi tersebut.

Kenzo menggais kedua anaknya itu kedalam kendonganya, "Kenapa, sayang?"

Kedua anaknya itu hanya menatap Kenzo, ternyata keajaiban sebagai bapak dengan mengendongnya saja membuat bayi berhenti menangis.

Ceklek

Suara pintu kamar terbuka, memperlihatkan ibu dari tiga anak itu sedang membawa dua dot bayi yang berisi air Asi.

Anya langsung berjalan cepat menghampiri suaminya yang sedang mengendong bayi sekaligus dua itu. "Utututuu...baby, Mama. Nangis, umm?"

Anya menaruh terlebih dahulu dot bayinya di atas meja lalu tanganya ia ulurkan untuk mengendong anaknya, tapi saat tangan Anya terulur, kedua tangan anaknya itu juga ikut terulur ingin di gendong Anya membuat Anya binggung harus mengendong yang mana.

"Fadlan 'kan abang, jadi...Fadlan yang harus ngalah," ucap Kenzo mengecup pipi Fadlan singkat.

Bayi itu seakan mengerti dengan ucapan sang Papa, Fadlan kembali menurunkan tanganya.

Anya mengendong Fadli kepangkuanya lalu mengambil dua dot bayi yang ia taruh di atas meja dan memberikan satu dotnya lagi pada Kenzo untuk di berikan pada Fadlan.

"MAMA PAPA, TOLONG!" asuara melengking dari dalam kamar anak pertamanya itu membuat Kenzo dan Anya saling tatap.

"Monica?" tanya Kenzo dan Anya bersama. Dan detik berikutnya sepasang pasutri itu langsung berlari masuk kedalam kamar Monica dengan panik, untung saja kamarnya dan kamar anak pertamanya itu bersebelahan, jadi tidak terlalu jauh untuk menjangkaunya.

Terlihat di sana, Monica sedang menangis seseguk kan di meja belajarnya, dengan cepat Anya dan Kenzo menghampiri anaknya itu.

"Imon, Imon gak papa 'kan?" tanya Anya panik, ia langsung mengusap wajah Monica, mengecek kesana kemari wajah Monica, takutnya anak bandel itu kenapa-napa.

"Hiks," isak Monica, lalu mengusap air matanya kasar. "Mon, ga papa, Ma," ucapnya membuat Anya maupun Kenzo menghela napasnya lega. Tapi detik berikutnya Anya mengngangkat satu alisnya, "terus, Imon. Minta tolong dan nangis kenapa, umm?" tanya Anya.

"I-ikan, Imon. Tengelam, nanti mati, Ma, Pa!" jawab Monica dengan tanganya ia menunjuk ikan mas kecil yang Monica dapatkan dari selokan depan rumahnya.

Anya menghela nafasnya kasar. "Imon! Itu ikan, ikan itu bernafas dengan ingsang, ingsang itu pungsinya buat bernafas di dalam air. Jadi...ikan itu gak akan mati sampai kapan pun kalo tengelam di dalam air, kecuali ikan itu mati di telan, Imon!" jelasnya sedikit agak kesal.

Demi Tuan yujin kreab yang seharusnya jalan miring tapi ini malah jalan kek manusia! Anya benar-benar gereget dengan anak pertamanya ini.

"Nanti kalo ikanya di telan, Imon. Ikan itu akan berenang di dalam perut, Imon?" tanya Monica polos, membuat Kenzo dan Anya menepok jidat mereka, pusing dengan pertanyaan konyol anaknya itu.

Ini kelewat polos, apa kelewat bego sih?

°°°

Keluarga kecil itu tengah menikmati makan malam mereka dengan damai, hidangan yang telah di siapkan Anya dan Mba Sri tertata rapih di atas meja. Wanita beranak tiga itu menyendok kan nasi dan lauk ke piring suaminya dan anak pertamanya yang sudah beranjak gede.

KENZO:TIGERISHCREWS (TAMAT)Where stories live. Discover now