Confession (42)

3.4K 402 11
                                    

"Udah lo periksa isinya apa?" tanya Hideaki pada Caitlin yang masih memegang tiga hp yang ada di tangannya.

"Udah dan gue yakin emang Airen yang  bunuh, kita harus bikin dia ngaku buat bukti yang lebih kuat oke?"

"Oke jadi apa rencana lo?" tanya Gavin pada Caitlin sambil menaikkan alisnya.

○️○️○️

"Grace lo udah selesai tugas fisika yang dikasih Mr.Akhtar  kemaren?" tanya Airen pada Grace yang sedang fokus menonton.

"Udah pasti belum," jawab Grace sambil tersenyum santai.

"Lo kok bisa santai gitu sih? Padahal belum bikin tugas tapi masih bisa nonton gitu," ucap Airen heran. Padahal Grace bukan murid yang terlalu pintar di hotalge buktinya saja ia masuk middle class.

Grace menghentikan film yang ia tonton untuk sementara lalu duduk dan menatap Airen dengan tatapan kasihan. "Gue sekolah disini atas kemauan orang tua, jujur gue pengen sekolah tanpa asrama kayak gini tapi orang tua gue maksa buat sekolah disini."

Airen menaikkan alisnya menunggu jawaban selanjutnya dari Grace.

"Dan seperti yang lo liat gue ikutin permintaan mereka tapi orang tua gue gak pernah nuntut sesuatu yang mungkin susah buat gue capai."

"To the point aja," balas Airen kesal. Ia hanya bertanya kenapa Grace hanya bersantai ketika tugasnya belum selesai namun jawabannya sangat berbelit-belit.

"Oke. Orang tua gue tau kalo gue susah buat capai peringkat atas disini dan mereka cuma nuntut gue supaya gue gak keluar dari sini sebelum lulus."

"Jadi kalo cuma bertahan sampe disini gue sanggup lagian gue bukan bagian anak low class kan."

"Jadi kenapa lo santai?"

"Masa iya masih gak paham sih lo. Lo itu peringkat satu di kelas masa iya pernyataan gue yang tadi masih kurang jelas."

"Ya lo ngejelasinnya terlalu berbelit-belit sih," jawab Airen tanpa menatap Grace.

"Jadi intinya, gue itu santai karena target gue disini gak tinggi. Target gue cuma bertahan disini sampe lulus. Gue bakal kerjain tugas sehari menjelang dikumpul."

"Gue gak kayak lo," kata Grace tiba-tiba.

Airen langsung menatap Grace. "Maksud lo?"

"Iya gue gak kayak lo yang nyuri soal demi dapetin nilai tinggi," jawab Grace sambil tersenyum miring.

"Jago ngarang cerita ya lo?" tanya Airen sambil menyembunyikan wajah paniknya.

"Gue gak ngarang. Gue punya bukti," kata Grace sambil terkekeh pelan.

"Punya bukti apa lo?" tanya Airen dengan suara bergetar. Tangannya yang bergemetar hebat ia sembunyikan di belakang tubuhnya.

"Cek lemari lo deh," kata Grace sambil menunjuk ke arah lemari menggunakan bibirnya.

Airen menyisir rambutnya ke belakang dan membuka pintu lemarinya. Ia mengambil sebuah kotak dan membuka tutupnya. "Hah ilang?" tanyanya panik. Ia membongkar isi lemarinya dan tidak menemukan satupun hp yang ia simpan dalam kotak itu.

Hotalge High School Donde viven las historias. Descúbrelo ahora