Curhat (13)

4.3K 565 24
                                    

Apa kalian masih ingat dengan perjanjian Gavin dan Hideaki? Ternyata yang mendapat nilai lebih tinggi adalah Gavin. Hideaki rasanya ingin menangis saja mengetahui nilai Gavin lebih tinggi darinya. Walaupun nilai mereka hanya beda dua angka, tapi dua angka itu sangat berpengaruh bagi Hideaki. Gavin mendapat nilai lebih tinggi daripada Hideaki baik Chapter exam 1 ataupun chapter exam 2. Kini Gavin sedang tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Hideaki yang sangat lesu seperti orang yang hilang tujuan hidup.

"Gue lo lawan." ledek Gavin sehingga membuat Hideaki mendengus kesal.

"Siap-siap jadi babu gue ya." ledek Gavin lagi.

Hideaki memberengut kesal. "Ga ah malas gue."

"Dih." cibir Gavin.

"Loh? Kalo janji ditepatin dong. Gimana sih lo?." ucap Gavin ngegas.

"Oke oke bakal gue turutin." ucap Hideaki pasrah. Kalau tidak dituruti bisa-bisa gavin mulutnya tidak berhenti selama 24 jam. Cowok yang satu itu sangat bawel. Sepertinya setelah menjadi pembantu cowok itu Hideaki bisa depresi berat. Semoga saja tidak.

Ketenangan hidup Hideaki sepertinya akan segera terganggu karena dia akan bersama Gavin selama seminggu ke depan.

"Pulang bawain tas gue oke?"

Hideaki melirik sinis Gavin. "Malas banget."

"Inget janji." kata Gavin lalu berdiri dan melemparkan tasnya ke arah Hideaki.

"Bawa tuh." kata Gavin lagi.

"Sialan lo." umpat Hideaki sebal.

"Janji tetap janji." kata Gavin lalu mulai berjalan menjauhi kelas.

"Eh Hideaki sekarang jadi babunya Gavin ya?" ledek Caitlin.

"Udah tau nanya lagi. Gue tebas juga kepala lo." balas Hideaki sebal.

Caitlin memanyunkan bibirnya. "Dih galak amat. Jadi takut deh."

Hideaki menghela nafas kasar. "Gue masih sabar ya sama lo."

"Yaudah gue cabut dulu." kata Caitlin lalu pergi sambil mengibaskan rambutnya.

"Sialan lo." teriak Hideaki.

Caitlin berjalan menghampiri Tae-Ra yang berada di koridor.

"Lo pulang ke asrama sekarang gak?" tanya Caitlin.

"Hmm? Gue gak pulang sekarang soalnya ada jadwal ekskul biola hari ini." balas Tae-Ra.

Caitlin mengangguk. "Mmm kalo Evelyn?"

"Evelyn lagi ikut ekskul ice skating."

"Dia sejak di Hotalge Junior School udah masuk ekskul itu kan?" tanya Caitlin.

Tae-Ra mengangguk. "Iya dia juga selalu juara pas lomba. Bahkan tingkat internasional dia juga menang."

"Iya keren banget. Eh tapi lo ikut berapa ekskul sih?"

Tae-Ra menoleh kepada Caitlin. "Gue ikut tiga ekskul yang pertama ekskul dance, ekskul renang, terus ekskul biola.Kalau lo?"

Caitlin membasahi bibirnya yang mulai kering. "Gue masuk lumayan banyak sih. Gue ikut ekskul atletik, ekskul balet, ekskul taekwondo, ekskul melukis, terakhir ekskul panahan."

Tae-Ra sedikit ternganga mendengarnya. "Gila banyak banget. Itu lo yakin ikut semua? belum lagi lo harus belajar.Gue saranin ambil tiga aja deh."

"Gue udah ikut semua ekskul itu pas SMP. Eh gak semua sih yang baru gue ikut itu ekskul melukis." jawab Caitlin.

Hotalge High School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang