You Can't Predict Destiny

1.9K 269 181
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

"L..lisa..?!!" Lirihan chaeyong membuat sunggingan senyum gila bangkit dari wajah chen, melihat tatapan chaeyong yang cerah seakan mengharapkan pertolongan dari seseorang yang tengah mematung diambang pintu. Chen membencinya.

Perlahan chen memutar kepalanya menoleh kearah belakang, yah..! Sigadis berponi itu berdiri disana dengan raut marah. Chen terkekeh melihatnya, kembali ia memandang wajah chaeyong yang terdapat bekas merah juga darah disudut bibirnya.

"Pahlawanmu datang sayang..!" Ujar chen pelan, chaeyong bergetar ketakutan dengan pucat tanpa bicara. Ia hanya mampu menangis, meski suaranya pun enggan keluar.

"Akan ku tuntaskan semuanya" Ujarnya lagi, detik berikutnya chen bangkit dari kungkungannya terhadap chaeyong. Ia mulai berdiri lalu hendak menoleh kebelakang.

Bugh..!!

Hantaman keras dari tangan lisa membuat chen terhuyung kearah sofa, chaeyong menjerit ketakutan.

"Beraninya kau melukai chaeyong..!!" Geraman kesal lisa membuat chen bersmirk, ia bangkit nenghapus bercak darah di bibirnya.

Chen bergerak cepat mendorong tubuh lisa hingga menabrak meja berguci dibelakang nya.

BRAKKK

PRANGG


"LISAA...!!"

lisa meringis dalam rasa sakit punggungnya yang merambat, chaeyong hendak bangkit membantu sebelum dorongan chen menghentikannya.

"Diam sayang..!" Lirih chen menyeramkan, tangannya mengambil sebilah pecahan guci yang hancur lalu mulai mendekat pada chaeyong.

"Chen..kumohon sadar..!!" Ujaran chaeyong tak dihiraukan, chen masih dalam kabut gilanya dengan pecahan guci yang mulai ia arahkan pada leher chaeyong. Tangan chaeyong tertahan oleh satu tangan kiri chen.

Disisi lain lisa kesulitan bangkit, tubuhnya yang menghantam meja kaca membuatnya merasa sakit tertusuk remasan kaca yang hancur.

"Sialan..chen lepaskan chaeyong..!!"lisa mulai bangkit tertatih, sedangkan chen sudah semakin menekan pecahan guci tersebut kearah leher chaeyong, darah mengalir disana membuat chaeyong tercekat merasa perih yang merambat dilehernya.

"Bukankah jika kau tidak ada semuanya akan damai hmm..? Aku tak perlu bertarung memperebutkanmu dengan orang lain..ck..! Tapi aku akan menyusul setelahnya. " ujaran chen membuat chaeyong memejamkan mata dalam tangisan, ia pasrah tuk kali ini.

Rasa sakitnya yang semakin menekan pada leher chaeyong, chen tersenyum senang.

"SIALAN..KAU CHENNNN....!!!!!"

BRAKKKKKK...!!!

chen tumbang dalam sekali hantaman guci kaca, kepalanya berlumur darah atas ulah lisa. Tanpa aba-aba lisa langsung menghampiri chaeyong, memeluk kepalanya sembari menangis.

"Anii...chaeyong, sayang..! Mianhe ..! Kau dengar aku hm..? Kumohon..kumohon..!!" Lisa berlirih perih, ia menyobek sweaternya sendiri lantas mulai menekan darah yang mengalir dari leher chaeyong.

SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang