12. Rainbow🌈

1.1K 143 11
                                    

Nyata nya trauma itu gak bisa sembuh secepat itu. Proses keluar dari trauma itu selalu keliatan sulit.

Berulang kali Zeta bolak balik psikiater selama 2 bulan lebih namun hasil nya tetap nihil. Ketika melakukan hipnoterapi dia selalu berakhir dengan berteriak ketakutan dan menangis histeris.

Padahal suport keluarga sudah mengalir sebesar mungkin. Bahkan terkadang Mark dan chantika juga ikut. Bela belain datang dari Indonesia.

Tapi semua orang juga tau, its hard to see when two people you love the most meninggal di hadapan kalian tanpa kalian bisa berbuat apapun.

Zeta benci diri nya yang gak bisa ngelakuin apa apa saat itu. Zeta benci dirinya yang memaksa buat minta jalan jalan sampe mobil mereka akhir nya kecelakaan.

"Sayang Terapy lagi kan hari ini?" Tya datang membawa salad buah ke ruang tamu, disana Zeta sedang membaca sebuah buku.

"Mommy? Adek boleh berhenti gak? Enggak ada guna nya mom. Gak ada hasil nya."

Tya tersenyum nanar.

"Siapa sih yang bilang gitu? Ada kok. Semua nya perlu proses. Sedikit demi sedikit ya sayang? Nanti ditemenin jisaka."

"Jiji? Katanya mau pulang ke indo?"

"Engga mau nemenin kamu dulu."

"Zeta ngerepotin semua orang mom."

anak itu menangis. Agak nya pemikiran nya selalu menjadi kearah negatif akhir akhir ini.

"Siapa yang bilang adek ngerepotin? Itu arti nya semua nya sayang adek, oh iya kak Naya besok mau operasi loh!" Tya memilih menghindari percakapan berat dengan sang anak.

"Really? Yey punya ponakan lagi. Tata gak mau punya Adek apa?"

"Kakak Mark kamu gak kayak jevo tau dek. Mark tuh dari lahir penuh perhitungan. Orang nya rapih dan terorganisir. Beda sama jevo yang emang seratus persen persis Daddy. Liat kan jarak umur jevo sama Mark Deket banget? Sama kayak si twins sama adek nya."

Zeta terkekeh. Seneng aja gitu besok udah liat ponakan baru.

"Ke rumah sakit ya? Daddy udah bikinin janji sama dokter lain. Kenalan Daddy," yakin Tya lagi.

"Iya mommy makasih ya."

"Adek gak perlu say thanks karna itu udah tugas mommy sama Daddy sebagai orang tua nya adek."

.....

Sekitar jam 3 sore Jisaka sampai di kediaman Djung.
Dilihat nya Zeta sudah siap dengan dress floral yang dikenakan nya. Itu dress nya Tya.

Zeta emang lagi suka suka nya berbagi pakaian sama Tya. Tya juga gak keberatan sama sekali kok.

"Berangkat kan princess?"

"Idih keju banget."

"Ayok dong berangkat."

Mereka berangkat selama 30 menit. Jarak rumah sakit gak jauh jauh banget. Cuma keadaan lalulintas lagi lumayan padat.

Jisaka sempat memeluk Zeta sebelum keluar dari mobil.

"Semangat ya le, kamu bisa aku tau kamu bisa. Aku sayang kamu," itulah kalimat yang di gumamkan Jisaka.

Zeta hanya tersenyum untuk merespon nya.

Mereka sampai di ruangan hipnoterapi. Jisaka nunggu di luar.

"Hi? Kenalin dokter Ryana. Dari Jakarta juga."

Zeta sempat terkesima melihat wajah dokter ini. Khas wanita tangguh.

DestinyWhere stories live. Discover now