EMPAT

2.6K 503 67
                                    

I'll provide lunch. Sebagai ganti biaya internet. Buat kamu dan semua pegawaimu. What do you think?" Halmar mengeluarkan kemampuan tawar-menawarnya. Kalau membuat U.S. Army bersedia menggunakan bioprinter buatannya saja dia bisa, meyakinkan Renae supaya Halmar boleh berkantor di sini tidak ada apa-apanya.

"Insane." Renae melipat tangan di dada. Tanpa ada Halmar di sini saja Renae susah berkonsentrasi menyelesaikan pekerjaan remeh seperti mencetak label. Mengetahui Halmar berada di La Papeterie, sepanjang hari, hanya akan membuat Renae tampak seperti orang bodoh di mata Sari dan seluruh pembeli. Karena Renae tidak akan bisa menahan diri untuk lari ke lantai dua dan duduk memandangi Halmar sehari penuh.

"We must vote. Sari, kamu mau makan siang apa hari ini? Aku yang traktir, apa saja yang kamu mau." Halmar menanyai pegawai Renae—setelah tadi sempat melihat papan nama di baju Sari—yang sedang mengatur pensil.

"Apa saja?" Mata Sari membulat dan senyumnya lebar sekali.

"Apa saja, nggak ada batasan anggaran."

"Hmmm ... Piza?" Sari menjentikkan jarinya.

"Terserah kalian sajalah." Renae mengembuskan napas pasrah. Kalau mengizinkan Halmar duduk di sini seharian membuat Sari bahagia karena bisa menghemat uang makan siang sekaligus makan enak, Renae akan melakukannya.

"Thank you, Angel. You are the best." Halmar maju satu langkah, menangkup wajah Renae dengan kedua telapak tangannya dan mencium kening Renae. Bibir Halmar bertahan di sana agak lama.

"Namaku bukan Angel," tukas Renae.

"But you are." Halmar bersiul naik ke lantai dua.

Renae hanya bisa mematung di dalam tokonya sendiri. The forehead kiss is the most confusing kiss in the history of kisses. Ciuman di pipi menunjukkan keakraban. Ciuman di bibir adalah bukti keintiman. Kalau ciuman di kening, apa maknanya? Bahwa seseorang sangat menyayangi kita? Tetapi tidak cukup menginginkan kita, hingga tidak mau mencium bibir kita? Atau mungkin karena mereka sedang berada di muka umum, jadi mencium kening adalah pilihan aman untuk menunjukkan kasih sayang. Atau karena seseorang memang tidak memiliki perasaan apa-apa pada kita.

"Sweet...." Desah Sari. "Aku juga mau, Mbak, kalau ada laki-laki yang datang ke tempat kerjaku, menciumku dan menatapku seperti aku adalah satu-satunya wanita di dunia." Sari menempelkan kedua telapak tangan di pipi.

"Ada banyak pesanan online?" Renae bergerak untuk memeriksa tablet di meja kasir.

Karena terlalu banyak menganalisis sikap Halmar pagi ini, Renae tidak ingat ada berapa paket yang harus dikerjakan dan dikirimkan hari ini. Tidak tahu mana yang lebih banyak, kiriman dalam negeri atau luar negeri. Kedatangannya ke sini sejak pagi buta sia-sia saja, karena Halmar mengacaukan segalanya.

Renae mengambil kardus dan mengisinya dengan pesanan pertama. Ceramic jug. Hadiah ulang tahun. Karena pembeli juga memasukkan kartu ucapan ulang tahun. Kalau Renae ulang tahun, hadiah apa yang akan diberikan Halmar. Apakah sama menyentuhnya dengan hadiah hari Ibu? Mungkin daripada hadiah, Renae bisa meminta ciu ... Renae mengembuskan napas kesal, dan membongkar paket. Karena bukan kartu ulang tahun yang dimasukkan, melainkan kartu selamat atas kelahiran seorang bayi.

Setelah berhasil menyegel satu kotak karton, Renae berusaha mengerjakan pesanan berikutnya. Walaupun otak Renae tidak bisa berhenti memikirkan komentar Sari mengenai tatapan Halmar. Apa benar tidak ada wanita lain di dunia Halmar? Setelah bertahun-tahun hidup dengan rasa rendah diri—karena terus dianggap tidak berharga oleh keluarga mantan suaminya—mengetahui ada seseorang menganggapnya istimewa terasa ... Renae tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Apalagi kalau seseorang itu adalah laki-laki luar biasa seperti Halmar. Satu yang pasti. Hati Renae terasa lebih ringan. Jauh lebih ringan. Karena ada satu luka besar yang menghilang dari sana.

The Promise of ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang