(18) Rooftop

24 17 13
                                    

"Oppa ...."

"Hm?"

"Bisakah kita duduk di sana?" Yura menunjuk atap tertinggi panti asuhan mereka.

"Tidak, tidak."

"Sepertinya duduk di sana akan menyenangkan, kita bisa lihat semuanya dari atas sana."

"Mianhae Yura-ya, oppa takut ketinggian."

"Hahaha ... tidak apa-apa oppa, sebenarnya Yura juga, hehe."

"Kalau takut kenapa mau duduk di sana?"

"Hanya penasaran bagaimana rasanya."

"Nanti akan tahu, Yura akan duduk di sana."

"Kapan?"

"Suatu saat nanti?"

"Baiklah, oppa juga?"

"Mungkin."

"Hahaha ... apa-apaan." Mereka saling pandang dan tersenyum satu sama lain menikmati suasana sore yang cerah.

❄️❄️❄️

"Jin hyung ...."

"Ada apa? Kau ... kenapa suasana hatimu berubah-ubah? Kemarin kau seperti tak punya semangat hidup, hari ini kau bertindak seolah-olah tidak ada hari esok." Seokjin tiba-tiba melontarkan pertanyaan.

"Kenapa jadi hyung yang menanyaiku? Aku yang ingin bertanya pada hyung."

"Si berengsek ini."

"Hyung aku serius."

"Apa yang ingin kau tanyakan? Ngomong-ngomong kenapa kau sering datang ke taman akhir-akhir ini?" Ia bertanya lagi memotong Jungkook yang ingin bicara.

"Kenapa memangnya? Apa aku tidak boleh ke sini?"

"Bukan begitu, hanya saja agak aneh, aku yang biasanya duduk di sini setiap malam."

"Ini bukan taman pribadimu hyung."

Seokjin hampir melayangkan tinjunya. "Aku hanya bertanya."

"Baiklah mian, aku juga hanya ingin bertanya, setelah itu aku tidak akan mengganggu ritualmu hyung."

"Ritual? Apa yang kau bicarakan?"

"Berbicara pada bulan."

"Jangan sampai kita pulang dalam keadaan babak belur."

"Baiklah, mian."

"Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Bagaimana caranya menempatkan diri di posisi orang lain?" tanya Jungkook serius, membuat Seokjin menatap Jungkook bingung.

"Mana aku tahu, kenapa kau tanyakan padaku?"

"Hyung yang mengatakannya semalam."

"Aku mengatakan kata-kata itu?" Dia mengingat-ingat apa yang dikatakan Jungkook. "Ah ... itu? Aku hanya asal bicara."

"Hyung-nim ...."

"Yaa! Mana aku tahu kau akan memikirkannya.!"

"Jin yung ...."

Seokjin mendorong Jungkook pelan. "Pergi sana, jangan membuatku pusing!"

"Hyung yang memberi tahuku, bagaimana bisa hyung tidak tahu."

"Aku mengatakannya hanya agar terlihat keren di depanmu Jungkook-ah, jangan menganggapnya terlalu serius."

"Hyung benar-benar?"

 ✔️Let Me Know [END]Where stories live. Discover now