10. Masalah baru

6 2 4
                                    

"Jika ada masalah yang tidak terlalu penting maka cukup diam dan menanggapinya hanya sekali. Itu saja sudah cukup dibandingkan jika menanggapinya berkali-kali malah menimbulkan masalah baru."

- Human Parasite -

***

Beradu mulut dengan Parto memang tak akan ada habisnya jika terus dilawan.

"Anindihita masuk dulu, Yah," pamit Anindihita yang lebih memilih mengalah.

"Enggak sopan banget punya anak. Lagi ngomong malah kayak gitu," gerutu Parto.

Juni yang mendengar pun memilih diam tak sedikit pun ingin berkomentar, karena akan memicu pertengkaran seperti beberapa hari lalu.

Di dalam kamar Anindihita mencurahkan isi kepalanya tentang tanggapan Parto yang meremehkannya.

"Ayah, kenapa selalu bersikap aku selalu enggak bisa apa-apa? Padahal belum tentu juga. Aku harus bisa buktiin kalau dari uang jualan majalah bisa bantu ibu untuk bayar kosan," gumamnya menyemangati dirinya.

"Harus kuat Anindihita, masih awal jadi dapatnya belum banyak. Lama-lama pasti nambah tabungannya, semnagat!" sambung Anindihita.

Sebelum beristirahat, Anindihita memilih mengganti pakaiannya menjadi pakaian rumah dan tak lupa untuk makan siang.

***

Hari Kamis adalah hati yang paling dinanti oleh siswa-siswa karena pelajaran yang akan masuk pada hari itu adalah guru-guru yang mengasyikkan dan tidak killer tentunya.

Guru yang asyik dan bisa bercanda dengan siswa membuat mereka sangat menikmati pelajaran yang diajarkan oleh masing-masing guru.

"Eh eh, kalian sudah ada yang buka grup kelas belum?" tanya Kelvin pada siswa yang berada di kelas.

"Sudah."

"Belum, memang ada apa?" bisik siswa yang belum melihat isi grup dan bertanya pada teman-teman di sekitarnya.

"Parah sih. Kalau Bagaskara tahu sih langsung enggak ditemani hahahha," lontar Kelvin spontan.

"Jelas lah. Gila saja kalai dia mau dimanfaatin Anindihita hahahha," balas Revi yang tertawa puas.

Anindihita langsung duduk di bangku miliknya tanpa curiga ada yang terjadi diantara teman-temannya. Anindihita tak peka akan tatapan dari teman-temannya yang merasa tak suka dengan dirinya.

"Langsung saja ngomong di depan orangnya. Sudah datang juga tuh," ujar Revi menguatkan sedikit suaranya.

Kelvin mengacungkan ibu jarinya ke arah Revi dan memulai aksinya.

"Wah cewek yang dikabarkan dekat dengan Bagaskara ada di kelas ini loh," ujar Kelvin yang masih permulaan.

"Siapa Vin? Kasih tahu saja lah," balas Revi.

Anindihita masih tak sadar jika dirinya yang disindir. Ia malah melihat seisi kelas yang kira-kira dijadikan target oleh Bagaskara.

"Yang barusan loh, Ih enggak peka banget nih sudah gue kode pakai mata gue," jawab Kelvin dengan melirik ke arah Anindihita.

"Oh si itu iya? Yang dulunya temannya Tarie? Ah itu mah gue tahu. Kok bisa ya Bagaskara dekat sama dia? Padahal kalau tahu kenyataannya pasti langsung enggak mau temenan sama dia," tambah Revi.

"Kalau gue sih, ya sadar diri saja lah. Daripada temenan sama Bagaskara," imbuh Rine ikut memanas-manasi keadaan.

Anindihita mulai sadar bahwa dirinya yang menjadi bahan gosip di pagi hari. Anindihita tak mau melawan, lebih baik diam dari pada mengundang masalah baru. Namun , ia tak tahu apa yang mereka bicarakan.

Human Parasite✅ (End)Where stories live. Discover now