V I E N || 10

6.2K 781 258
                                    

Vien dan Mochi

Maaf banget aku beberapa hari ini ngga up :( aku dua hari belakangan tiba tiba drop badan aku lemes semua rasanya trus juga kepala aku pusing jadinya ngga bisa mikir buat alur :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf banget aku beberapa hari ini ngga up :( aku dua hari belakangan tiba tiba drop badan aku lemes semua rasanya trus juga kepala aku pusing jadinya ngga bisa mikir buat alur :(

Btw boleh minta tolong? Tolong spam "Happy Birthday Nasywa" aku pengen buat kejutan untuk bestie aku:>

VOTE DULU YUK SEBELUM DIBACA
ATAU AKU BAKAL MALES BUAT NGETIKNYA:>

-h a p p y  r e a d i n g-

Mochi menghela nafas bosan. Ia menangkup kedua pipinya sembari menatap bosan ke depan yang memperlihatkan seorang guru sedang menjelaskan pelajaran matematika di papan tulis.

"Paham anak anak?" Tanya guru itu menatap anak muridnya.

Salah satu siswa mengangkat tangan "Bu, saya gak paham" guru itu mengerutkan keningnya

"Kenapa ngga paham? Bukannya kamu dari tadi merhatiin ibu ya?" Ujar guru itu. Guru itu tidak berbohong, pasalnya siswa itu adalah siswa yang cepat paham jika dijelaskan sesuatu.

"Soalnya saya dari tadi merhatiin ibu yang cantik banget hari ini"

Semua murid bersorak kearah siswa itu. Sedangkan guru yang bernama Keyva itu menggeleng geleng kan kepalanya.

"Inget woi! Si Beva pacar lo" Sahut seorang siswa perempuan

"Yeuu, gue juga inget kali sama ayang bebep gue"

"Belaga ayang bebep ayang bebep, ngajak keluar Beva aja takut sama bokapnya" Timpal siswa laki laki seraya memutar kedua bola matanya

Sontak saja satu kelas menghemburkan tawanya mendengar penunturan pemuda itu termasuk Mochi. Pemuda yang menjadi korban candaan mereka pun mendengus kasar dan menatap tajam temannya itu.

"Udah udah, lebih baik kalian bereskan buku buku kalian. 5 menit lagi bel berbunyi" Ujar guru itu yang langsung dilaksanakan oleh yang lain

Dan benar saja, 5 menit kemudian bel pulang berbunyi. Sorakan dari kelas lain pun terdengar. "Baik anak anak, silahkan berdoa didalam hati sesuai kepercayaan, setelah itu kalian boleh pulang"

Ucap guru tersebut sebelum berjalan keluar dari kelas. Setelah mereka berdoa, mereka langsung berhambur keluar kelas berbeda sama Mochi yang masi duduk terdiam disana. Apa lagi jika tidak menunggu kelima pria itu? Setelah beberapa menit ia menunggu lima pria itu datang, Zedan dan Coral langsung merangkul Mochi.

"DIH APAAN SI"

"Shutt!" Zedan meletakkan jari telunjuk di bibir Mochi yang seketika gadis itu menjadi diam.

"Biarin aja Chi, cukup diam dan menikmati di rangkul oleh para cogan" Lanjut Zedan yang membuat Mochi memutar kedua bola matanya

"Cogan apanya dih"

VIEN ; STRONGHOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang