Chapter 7

5K 220 7
                                    

💜💜💜

Happy reading....

"Nih, minum." kata Alvaro menyodorkan sebotol air mineral pada Mitha.

"Thanks." Mitha tersenyum manis seraya menerima air mineral dari Alvaro.

"Sekalian buburnya dimakan,"

Mitha menggelengkan kepalanya dengan cepat, "Nggak mau, gue gak laper!"

"Makan Mitha muka lo pucet banget," kata Alvaro menatap tajam Mitha.

"Yaudah iya!"

"Abis ini kita pulang,"

Mitha yang sedang memakan buburnya pun langsung tersedak. Alvaro yang melihat itu pun langsung menyodorkan air mineral kepada Mitha.

Setelah minum, Mitha langsung menatap tajam Alvaro. Sedangkan yang ditatap malah menampilkan muka datarnya.

"Apaan pulang, gak mau! Emang gue sakit!" kata Mitha ngegas.

"Gak ada yang nyuruh lo ngomong," kata Alvaro tajam.

Dan Mitha hanya bisa cemberut menanggapi Alvaro.

"Lo pada mending keluar deh, ambil tasnya Mitha," kata Alvaro mengusir.

"Iya deh yang maunya berduaan doang," kata Marcell tersenyum menggoda.

"Tapi 'kan kita mau nemenin si Mitha disini," kata Bella lesu.

"Udah-udah mendingan kita keluar, lagian si Mitha juga gak papa kok," kata Marcell menenangkan.

"Buruan sebelum si Alvaro ngamok tuh!" celetuk Raka.

Dan akhirnya mereka semua pun keluar dari uks meninggalkan Alvaro dan Mitha.

"Al gue gak papa, beneran deh. Gak usah pulang yaaa," kata Mitha melas.

"Gak papa gimana, lo tadi pingsan Mitha," kata Alvaro berusaha tidak terbujuk tatapan melas Mitha.

"Itu tadi gue cuma ketiduran doang," kata Mitha asal.

Alvaro pun menoyor kepala Mitha pelan. Ia tidak tahan dengan ekspresi menggemaskan Mitha.

"Ketiduran pala lo!"

-----

Dan kini Mitha tengah berada diatas motor sport Alvaro. Memposisikan tangannya melingkar indah diperut Alvaro dengan nyaman.

Lampu lalu lintas berubah merah, Alvaro dan Mitha hanya diam menikmati suasana yang sejuk karena memang cuaca sedang mendung, mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

"Lo kenapa gak pake jaket gue buat tutupin paha lo si?" tanya Alvaro tiba-tiba.

"Lupa Al, tadi 'kan lo sendiri yang buru-buru mau pulang."

"Tuh orang ngeliatin mulu paha lo Mitha," kata Alvaro melirik tajam remaja yang berada tak jauh dari posisi mereka berdua.

Memang sedari tadi dua remaja itu selalu mencuri pandang pada Mitha. Oh tidak lebih tepatnya paha Mitha. Dan itu membuat darah Alvaro serasa mendidih.

"Yaudah sih biarin aja,"

"Gak bisa gitu dong. Lo milik gue. Gue gak rela ya, bagi-bagi!" kata Alvaro ngegas. Ia pun meletakan telapak tangannya dipaha Mitha sambil sesekali mengelusnya. Modus dikit boleh lah.

Mitha hanya memutar bola matanya malas menanggapi sikap possessive Alvaro.

Saat lampu berubah warna menjadi hijau Alvaro kembali melajukan motornya membelah jalanan. Namun seperti yang tadi dikatakan. Hujan pun mulai turun dengan deras membasahi ibukota.

ALVARO✓Where stories live. Discover now