[𝟙𝟝]📍

453 42 3
                                    

HALO PARA PEMBACA SETIA KU!

SILAKAN NIKMATI SAJIAN HANGAT INI,

SEMOGA KALIAN SUKA

DI TUNGGU VOTE DAN KOMEN NYA

♻️R E V I S I♻️

Happy reading ♡💃💃

°°°

"JISOO AWAS!!" Jantung Seokjin berdebar dengan cepat. Bukan-bukan karena sedang jatuh cinta tapi karna merasa khawatir dengan Jisoo.

Secepat kilat sebuah tangan mendorong Jisoo hingga terjatuh dan keningnya menghantam trotoar jalan, sebuah cairan merah mengalir dari wanita bermarga Kim itu.

Brug!

Seseorang yang mendorong Jisoo itu terpental jauh ke tengah jalan, Ketika mobil putih tadi menghantam tubuh nya dengan sangat keras.

Semua orang yang berada di sana terkejut, beberapa diantara mereka ada yang berteriak histeris. Bukannya menolong mereka justru mengambil ponsel untuk merekam kejadian tadi.

Buru-buru Seokjin menyebrang jalan, menghampiri Jisoo dan membantu cewe itu untuk berdiri. "Ashh!" ringis Jisoo ketika kepalanya terasa sangat berat. Waktu digerakkan.

"Jisoo, lu gak papa?" Tanya Seokjin khawatir. "Lu luka Jis, kita ke rumah sakit ya?"

Jisoo tak menjawab dia berdiri dengan sempoyongan lalu mengarahkan pandangan untuk mencari orang yang menolongnya tadi.

Sedangkan mobil putih itu sudah melesat jauh, tak ingin bertanggung jawab atas kejadian itu.

"DOYOUNG!!" Teriak wanita itu histeris ketika melihat siapa orang yang telah menolongnya. Doyoung tergeletak mengenaskan dengan darah yang bersimpah keluar dari kepalanya.

Tanpa aba-aba Jisoo berlari ke arah lelaki itu meninggalkan Seokjin yang sedang memanggil namanya dari kejauhan.

Mata Doyoung berkedip pelan untuk beberapa saat, dia menatap langit dengan perasaan sendu sekaligus bersalah. Air matanya mengalir begitu saja tanpa di minta.

"Hai gue Doyoung."

"Gue Jisoo, salam kenal."

Saat-saat terakhir seperti itu, Doyoung masih bisa tersenyum mengingat bagaimana awal dia bertemu dengan Jisoo. Seakan melupakan rasa sakitnya Cowo itu mengalihkan pandangannya menatap Jisoo yang sedang berlari ke arah Doyoung.

"Doyoung, apa yang udah lu lakuin, lu kenapa harus nolongin gue sih." Ujar Jisoo mengangkat kepala Doyong untuk dia taruh di pahanya. "Doyoung, lu bertahan ya? Gue tau lu kuat. Bentar lagi ambulance Dateng."

Tak ada jawaban. Doyoung mengangkat tangannya, mengusap pelan air mata yang mengalir begitu di pipi Jisoo.

"Jisoo," lirih lelaki itu, tidak berdaya. "Maaf'in gue ..."

"I─iya, gue maaf'in lu. Tapi tolong bertahan ya? Jangan ninggalin gue please."

Langit mulai mendung menandakan bahwa sebentar lagi awan akan mencurahkan air matanya, di sertai guntur dan kilat menyambar.

My secretary KIM JISOO [END]Where stories live. Discover now