Awal

7.2K 507 10
                                    

Mengandung kata-kata
Kasar!

"Buset! Udah kayak kucing lo idup dua kali!" Sarkas gadis remaja di sertai gelengan tak percaya.

Jari nya mulai membuka lembaran buku selanjut nya, netra nya bergerak membaca tulisan rapi dan detail itu.

"Sukur deh lo gak miskin, coba aja kalau miskin udah gue terbangin nih tubuh dari lantai enem!" Ucap mengelus dada lega.

Lanjut membaca buku bersampul hitam dengan tulisan 'diary kehidupan ke dua'. Helaan nafas terdengar lesu di kamar bernuansa coklat.

Mengusap lemah buku yang gadis itu pegang.

"Sebesar apa sih Al, masalah di kehidupan lo sampai harus nyerah? Hidup itu emang berat Al tapi gak harus mengakhiri sebelum memulai."

"Lo udah di kasih kesempatan ke dua yang bahkan jarang orang lain punya meskipun meminta, tapi lo milih menyerah."

Gadis itu menghela nafas lagi, mendongak memandang langit malam yang kosong tanpa bintang hanya sinar rembulan yang sangat terang.

"Lo liat? Langit tanpa bintang, tapi masih ada bulan. Lo gak sendirian, ada kala nya orang tidak menunjukan kepedulian nya."

Tangan gadis itu terangkat seolah bisa menggapai langit di atas sana.

"Orang yang berhasil dalam hal kecil,biasa nya dia jadi pemenang dalam hal besar."

Kekehan kecil terdengar di balkon kamar yang sepi itu, "gue juga gak sempurna kok Al, tapi setidak nya gue harus berusaha ketimbang nyerahin diri,"

Menurunkan tangan nya dan kembali mengusap buku itu dengan senyum tipis.

"Yang tenang di sana ya cantik, lo pasti udah ketemu sama ibu lo. Gue gak janji bakal jagain keluarga lo, tapi yang harus lo tau gue bakal bawa raga ini bahagia."

Senyuman manis terukir bebas di wajah cantik dengan balutan hijab itu, tangan cantik nya meraba jilbab yang ia kenakan.

"Di bully hanya karna memakai hijab? Bangkai pun harus di tutupi biar gak tercium."

Mata gadis itu memandang ke lurus ke depan sekilas kilatan dingin itu melintas di mata hitam legam nya.

Dengan tangan yang masih menggenggam hijab pink polos itu dia tersenyum miring.

"Alana Anastasya, berbahagia lah kau di sisi nya dan serah kan manusia tak tau diri itu kepada ku Freya Antartika. Last play to game."

Vraka AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang