Kecewa.

829 93 2
                                    

"Ra lo dari tadi kenapa sih!"

Andi menatap amora dengan tajam, rahangnya mengeras karna dari tadi ucapan di abaikan oleh amora.

Amora menggeleng sebagai jawaban.

"Lo marah sama gue karna chat lo gak gue bales? Kan sekarang gue ngajak lo jalan buat nebus itu," ucap andi.

Sore hari tadi Andi tiba-tiba saja sudah di depan rumah amora dengan buket bunga kecil di tangannya.

Niat nya sih mau jalan-jalan sambil minta maaf karna gak ada kabar seharian kemarin.

"Lo kalau ada masalah cerita, jangan diem aja gue jadinya bingung," ucap andi dengan nada yang melembut.

Amora berhenti sejenak lalu melanjutkan perjalanan lagi, di belakang amora, andi mengeryitkan keningnya bingung.

"Sayang kamu kenapa hm?" Tanya andi meraih tangan amora.

Amora memejamkan matanya berkedip berkali-kali menahan air matanya.

"Lo kemarin kemana?" Tanya amora.

Andi tersenyum tipis, akhir nya bicara juga gadis nya.

"Kan gue udah bilang, kemarin gue ada urusan sama anak-anak. Gue minta maaf ya," ucap andi.

Amora membalikan badannya menatap andi dengan raut wajah datar nya.

Andi melunturkan senyuman melihat amora yang hanya menatapnya dengan wajah datar.

"Yakin? Lo gak bohong?" Tanya amora.

Andi terdiam jantung nya berdetak lebih cepat, entah kenapa tiba-tiba dia merasa gugup.

"I-iya gue kemarin emang sama anak-anak kok," ucap andi menyakinkan.

Amora terdiam sedetik kemudian dia melepas tangan andi dari lengannya. Menatap andi dengan senyuman tipis nya.

"Selagi lo bisa jujur, gue bakal maafin kok," ucap amora yang semakin membuat andi ketar-ketir.

"Gue gak bohong ra, gue emang sama anak-anak kok. Lo kalau gak percaya bisa gue telfon mereka," jelas andi.

"Kalau lo jujur sekarang, sekali lagi lo bakal gue maafin," ucap amora lagi mengindahkan penjelasan andi.

Kening andi mengerut, perasaan dari tadi Amora tidak mendengar penjelasan nya malahan terus mendesak nya.

"Oke gue jujur," ucap andi tegas.

Amora memejamkan mata nya sejenak, sebisa mungkin menahan tubuh nya agar tak merosot kebawah. Kakinya benar-benar berubah seperti jeli.

Memantapkan hatinya untuk mendengar ucapan andi selanjutnya.

"Gue kemarin tawuran, dan sorry gue gak bisa biarin lo tau," ucap andi.

Amora terdiam, bibir nya bergetar dengan mata memerah.

"Kenapa harus bohong sih ndi! Kenapa!". Batin nya.

Amora mengagguk cepat, mengalihkan pandangan dan segera pergi.

"Ra sorry! Gue gak mau lo khawatir!" Ucap Andi mengejar langkah amora.

Andi meraih tangan amora lagi, lalu menarik lengan gadis itu agar berbalik menatap nya.

"Ra sorry, gue janji gak bakal tawuran lagi oke, jangan nangis," ucap andi menyesal.

Amora tak menjawab apapun, kemudian tubuhnya di tarik oleh andi masuk kedalam pelukan laki-laki itu.

Andi mengusap rambut amora lembut, mengecup berkali-kali pucuk kepala gadis itu.

Vraka AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang