11. Mimpi Buruk

32 22 3
                                    

Malam harinya, Haikal bermimpi dalam tidurnya. Dalam mimpi itu, dia baru saja keluar dari bandara dan meminta agar asistennya mengantar dia ke apartemen Glenn.

Asisten Haikal bernama pak Nick. Pak Nick menjawab kalau Haikal tidak bisa pergi ke apartemen Glenn. Lalu Haikal bertanya apa alasannya. Pak Nick terlihat bingung karena tidak tau harus menjawab apa.

Dengan sedikit paksaan, akhirnya pak Nick menceritakan kalau selama Haikal berada di luar negeri waktu itu, Glenn sudah meninggal. Haikal tidak percaya dengan apa yang dia dengar, dia langsung emosi karena pak Nick berbicara seperti itu padahal dia tau kalau Haikal dan Glenn dekat.

Pak Nick menegaskan kalau dirinya tidak berbohong. Kejadian itu memang tidak di sangka. Glenn memang betul-betul sudah tiada. Itulah yang dikatakan pak Nick pada Haikal. Seketika Haikal langsung menangis lalu meminta pak Nick agar segera membawanya ke apartemen milik Glenn. Haikal tidak akan percaya sampai dia melihat langsung.

Beberapa jam kemudian, Haikal yang di antar oleh pak Nick sampai di apartemen. Haikal langsung keluar dari mobil dan segera berlari menuju kamar 335, yang mana adalah kamar Glenn waktu itu. Kamar itu berada di lantai 10. Saat di lift, Haikal berharap kalau semua ini tidak benar.

Kemudian, Haikal sampai di depan kamar 335. Dia mengeluarkan kunci kamar apartemen kamar itu. Glenn, Haikal, dan Kenzo dulunya bersahabat. Ketika Glenn pindah ke apartemen, dia mengizinkan Haikal dan Kenzo untuk memegang kunci kamar miliknya. Dia menjadikan kamar ini sebagai markas mereka.

Setelah itu, Haikal membuka pintu kamar tersebut dan masuk ke dalamnya. Haikal melihat kalau jendela apartemen itu di pasangi oleh penutup dan garis polisi. Lalu Haikal pun tidak sanggup menahan tangis. Pak Nick yang berhasil menyusul Haikal langsung menenangkannya.

"Ini semua, gimana kejadiannya?" tanya Haikal pada pak Nick.

"Waktu itu, Glenn sempat di rumorkan di sekolahnya. Keliatannya itu yang buat dia jadi depresi"

"Gimana dia bisa meninggal?"

"Sesuai yang mas Haikal lihat. Glenn melompat dari jendela kamarnya"

"Kapan kejadian ini terjadi? Kenapa gak ada yang kasih tau aku?!"

"Maaf mas. Saya tidak bisa kasih tau karena saat itu mas Haikal kan ...."

Haikal berada di luar negeri sekitar 2 minggu. Sementara Glenn meninggal beberapa hari sebelum Haikal kembali ke Indonesia. Haikal merasa sangat menyesal karena tidak mengetahui kejadian sepenting ini.

Lalu Haikal meminta agar pak Nick memanggil pemilik apartemen. Mendengar perintah itu, pak Nick langsung bergegas pergi. Setelah Pak Nick kembali dengan membawa pemilik apartemen, Haikal pun berkata kalau dia akan membeli kamar ini secara penuh.

Pemilik apartemen itu bertanya apakah Haikal yakin dengan keputusannya atau tidak, tetapi Haikal tetap yakin akan membeli kamar dengan nomor 335 ini. Begitu Haikal selesai membayar, Haikal memerintahkan pak Nick untuk mengurus pindahannya ke kamar ini.

Tiba-tiba Haikal terbangun dari tidurnya dalam keadaan menangis. Hal itu masih terus menghantui dirinya. Haikal juga teringat dengan kata-kata Kenzo mengenai dirinya adalah penyebab kematian Glenn, dan dia tidak pantas untuk bahagia.

Lalu Haikal bangun dari tempat tidur menuju ke sebuah ruangan. Ruangan itu adalah kamar milik Glenn dulu. Apartemen yang dibeli oleh Haikal berisi 3 kamar, dengan 2 kamar mandi di dalamnya. Haikal memang sengaja untuk tidur di kamar lain, dan bukan di kamar Glenn dulu.

Ketika dia masuk ke kamar itu, Haikal melihat kalau dalam kamar itu ada banyak sekali foto-foto Glenn, Haikal, dan Kenzo yang di pajang dengan bingkai yang bagus. Melihat semua itu membuat Haikal kembali teringat dengan semua kenangan antara dirinya dan kedua sahabatnya dulu.

Untuk SahabatkuWhere stories live. Discover now