44. Pak Nick

7 7 0
                                    

Beberapa hari berlalu sejak kejadian di atap sekolah terakhir kali, Haikal menghilang. Naya mencoba untuk tidak memikirkan Haikal tetapi rasanya sangat sulit. Dia merasa kalau sesuatu terjadi pada Haikal, karena terakhir kali mereka bertemu kondisi Haikal memang tidak terlihat baik.

Kebetulan, pelajaran hari ini diajar oleh pak Toni, yaitu wali kelas mereka sendiri. Saat sudah selesai mengajar, pak Toni bertanya pada yang lain apakah sudah ada yang mendapat kabar dari Haikal.

Mereka semua pun serempak menjawab belum. Pak Toni merasa bingung karena sudah beberapa hari Haikal tidak masuk, sementara lombanya akan di laksanakan besok.

"Kalau sampai besok dia gak ada kabar juga, orang lain yang bakal gantikan Haikal untuk main" kata pak Toni sambil membereskan bukunya.

Saat pak Toni berencana untuk keluar, tiba-tiba saja papahnya Haikal masuk ke dalam kelas dan mengatakan kalau Haikal sedang sakit sejak kemarin. Mendengar hal itu, Naya menjadi semakin khawatir. Ternyata ketakutannya benar, ada sesuatu yang terjadi pada Haikal.

Papanya Haikal datang dengan di temani oleh pak Nick yang merupakan asisten pribadi Haikal. Pak Toni pun merasa lega karena setidaknya dia mengetahui alasan Haikal tidak masuk sekolah.

Lalu pak Toni pun mengajak papanya Haikal untuk pergi bersamanya ke ruang guru, sementara itu pak Nick disuruh untuk menunggu di mobil. Naya pun tiba-tiba bergegas pergi keluar dan menyusul pak Nick. Melihat Naya yang keluar, Kenzo pun ikut menyusul Naya keluar kelas.

Naya berhasil menghentikan pak Nick sebelum dia masuk ke mobil. Dengan di susul oleh Kenzo, Naya pun bertanya tentang keadaan Haikal. Pak Nick menjawab kalau kondisi Haikal saat ini belum terlalu membaik. Melihat ekspresi pak Nick, Naya merasa kalau ada sesuatu yang aneh.

"Cih, udah lah Nay! Percuma juga lo tanyain keadaan si pembunuh itu!"

"Udah sepantasnya dia gak tunjukin mukanya lagi ke sekolah ini!" kata Kenzo dengan sedikit marah.

"Maaf, lebih baik kamu jaga sopan santun kamu! Saya tau kamu ini temennya mas Haikal, tapi sekarang kamu lagi bicara sama orang tua!" kata pak Nick dengan nada serius.

Dalam hati Naya, dia agak takut ketika pak Nick berbicara dengan nada serius seperti itu. Tetapi Naya dengan berani bertanya lagi apakah dia bisa menjenguk Haikal atau tidak, namun pak Nick melarangnya.

"Udah lah Nay, ayo kita pergi aja dari sini! Gak ada gunanya juga kan?!"

"Gua bener-bener gak akan bisa maafin orang-orang gak tau malu kayak mereka ini! Gak bokapnya, gak anaknya, mereka berdua sama aja!"

"Gua berharap orang-orang kayak kalian gak ada di dunia ini!"

Mendengar Kenzo yang terus memanas-manasi situasi, Naya pun akhirnya membentak Kenzo dan menyuruhnya untuk pergi daripada membuat keributan. Lalu pak Nick pun tersenyum dan berkata agar Kenzo tidak menyesali ucapannya.

Lalu Kenzo pun kembali berkata kalau dirinya tidak akan pernah menyesal atas ucapannya barusan. Tetapi Naya semakin merasa ada yang aneh dari kata-kata pak Nick barusan. Tiba-tiba saja, Reina, Zaara dan Max datang menyusul Naya dan Kenzo.

"Saya dengar dari mas Haikal, katanya kamu ini sahabatnya yang lain selain mas Glenn ya?"

"Tapi sayang ya, orang kayak kamu gak pantas jadi sahabat mas Haikal!"

"Mas Haikal selama ini selalu membanggakan kamu setiap cerita sama saya, tapi kamu sendiri?"

"Kamu malah jelek-jelekin orang kayak mas Haikal, hanya karena kamu gak tau fakta sebenarnya!"

Suasana semakin panas, saat itu mereka semua saling memandang satu sama lain dengan muka heran. Sebenarnya fakta apa yang sedang dibicarakan oleh pak Nick sekarang.

Untuk SahabatkuWhere stories live. Discover now