Hari-hari berlalu. Tepat seminggu, Misaki baru memberanikan dirinya keluar dari kamar.
"Iiih.. "ujar Tsumugu sembari turun dari kursinya menjauh dari sang kakak.
Wajah Misaki nampak sedih mendengarnya.
"Ada apa Tsu-chan?"tanya Yuuya pelan
"Mama... Bukankah nii-chan tidak keluar karena terserang penyakit kulit? Mengapa semua orang tidak takut?"tanya Tsumugu
Suasana di ruang makan itu hening seketika kemudian disusul dengan tawa keras Tsukasa.
"Papa!"
"M..maaf Tsu-chan...
"Nii-chan tidak terserang penyakit kulit Tsu-chan"ujar Yuuya pelan
"Oh"ujar Tsumugu sembari mendekati Misaki lagi
"Maaf Nii-chan"
"Tidak apa-apa Tsu-chan"ujar Misaki dengan suara agak serak.
"Mutsuki-san dan Yayoi-san?"
"Mereka bertiga kembali lebih dahulu. Ada hal yang harus mereka selesaikan dengan keluarga besar Kitahara."ujar Tsukasa
"Jangan khawatir. Shuu-kun masih disini. Ia sudah berangkat dari pagi menyelesaikan sesuatu dengann Agencynya"Ujar Tsukasa pelan
"Kau masih merasa tidak enak badan?"tanya Yuuya
"Apa...aroma ku buruk?"tanya Misaki khawatir.
"Agak seperti Shuu-nii"ujar Yoko yang sedari tadi mengendus sang kakak.
"Ooh.."ujar Misaki pelan
"Namun wangi khasmu masih tetap tercium... putra ibu yang paling tampan"ujar Yuuya sembari mencium kepalanya
"Curang! Aku yang paling tampan"gerutu Ryuusei
"Mama..Tsu-chan yang harus tampan"ujar Tsumugu
"Jadi, siapa yang paling tampan?"tanya Tsukasa ikut-ikutan
"T..tentu saja Tsukasa-san"ujar Yuuya sambil tersipu.
Keempat anak itu tertawa mendengarnya. Sudah mereka duga, sang ayah akan selalu menjadi pilihan utama sang ibu mengenai hal-hal seperti ini.
"Lalu siapa yang tercantik, terindah, terimut dan terbaik di dunia ini?"tanya Yoko
"Yoko-sama"jawab semua orang sambil terkekeh.
Saking bahagianya Misaki bahkan melupakan segala kegundahan yang membuatnya merasa tidak nyaman untuk keluar selama seminggu ini.
.
.
.
.
"Mii-chan sepertinya merasa malu"ujar Tsukasa pelan
"Mm... Semoga mereka bisa segera dekat.. kasihan Mii-chan"ujar Yuuya yang sedang sibuk mengikat dasi Tsukasa.
"Sepertinya mereka butuh bantuan"ujar Tsukasa
"Bantuan?"
"Aku akan mengadakan rapat darurat dengan sekretarisku untuk mengatur hal ini"ujar Tsukasa sembari mencium Yuuya
"Aku mencintaimu"ujar Tsukasa
"Mm... Aku juga mencintaimu Tsukasa-san"
Setelah semua orang pergi, mobil manager Shuu memasuki pekarangan rumah itu.
"Shuu-kun...kau sudah kembali?"tanya Yuuya
"Ya..Yuuya-sama"
"Ada apa denganmu? Wajahmu sangat pucat"ujar Yuuya sembari mengusap wajah pemuda itu
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIDE 2
RomanceSetelah beberapa tahun bersama, kini tiba saatnya Yuuya dan Tsukasa repot mengurusi anak-anak yang usia mereka tak terpaut jauh antara satu dan yang lainnya. Kedua orang tua muda ini sadar, anak-anak itu mewarisi sifat-sifat mereka yang menyebalkan...