CHAPTER 1 [MY FAMILY]

7K 495 80
                                    

"Aku pikir... Mereka pasangan favoritku" Pikir Misaki yang kini senyum-senyum sendiri menatap kedua orang tua angkatnya itu begitu mesra di pagi hari seperti ini

"Waktu.. Berlalu begitu cepat, aku sudah berusia 14 Tahun saja, itu berarti Ibuku kini berusia 28 Tahun dan ayahku berusia 32 tahun. Mereka masih muda bukan, dan kami berempat seperti tangga "

"Sei juga sudah kelas 6 SD, Yoko sudah kelas 4 SD dan yang bungsu Tsumugu kini baru kelas 1 SD... dan... Aku baru sadar jika yang bungsu ini sepertinya sangat suka berakting dan lebih parahnya lagi ia mewarisi segala kekonyolan kami... "

"Hari ini hari pertama putra bungsu Mama sekolah... Mama tidak sabar melihat Tsu-chan memperkenalkan diri" Ujar Yuuya sembari menyisir rambut anak itu.

"Mereka akan meminta Tsu-chan menceritakan tentang 'keluargaku' " Ujar Misaki pelan

"Mama yakin Tsu-chan akan melakukannya dengan baik."

"Hmph... Jangan lengah Tsu-chan, Sensei itu licik"ujar Ryuusei

" Sei.. Jangan menakuti Tsu-chan"Ujar Yuuya

Tsumugu menatap ketiga kakaknya yang sedang menikmati makanan mereka secara bergantian kemudian menatap sang ayah.

"Ada apa Tsumugu? " tanya Tsukasa pelan

Ia menggeleng sejenak kemudian meraih susunya diatas meja dan meneguknya sampai habis.

Setelah semuanya siap, semuanya pun berangkat.

"Mama, apa Tsu-chan akan baik-baik saja? " Celetuk putrinya yang selalu memonopoli pangkuan sang ayah.

"Tentu saja akan baik-baik saja... Ada apa Yoko-chan?"

"Hmm.. Jun-chan bilang wajahnya seperti orang bodoh" ujar Yoko

"Yoko-chan.. Jangan bilang begitu. Jun itu orang bodoh yang sebenarnya " ujar sang ayah

"Heee... Benarkah?? "

"Ya... "

"Kita harus mampir ke kantor polisi papa" ujar gadis itu sambil merengek pada sang ayah

"Hm? "

"Kita harus melaporkan Jun-chan... Ia sudah menipu Yoko" ujar Yoko

"Ha.. Haha... Papa akan mampir... Kau harus sekolah hari ini" ujar Tsukasa

Tsumugu menatapnya sejenak kemudian segera menatap keluar jendela.

"Ia tenang sekali... Ia jarang bicara dan tidak mudah tersinggung, berbeda dengan Sei yang cerewet... Aku sangat menyukai anak ini" ujar Yuuya sembari memeluknya dan mencium kepalanya.

"Papa" ujar Suara kecil itu mengejutkan keduanya.

"Ya, Tsumugu? "

"Mengapa papa dan mama tidak sekolah? "

"Karena kami sudah dewasa dan kami sudah pernah sekolah" ujar Tsukasa

"Mengapa? "

"Mengapa...? Hm? "

"Karena kami pernah kecil sepertimu" Ujar Yuuya dengan ceria

"Y-ya.. Kami pernah jadi anak kecil" Timpal Tsukasa sambil tertawa

Namun, siapa yang tahu, bahwa hal itu rupanya menimbulkan persepsi sendiri di benak si kecil
.

.

.
Sesampainya di depan gerbang sekolah, Misaki langsung saja turun dan menuju ke gedungnya, begitupun dengan Yoko, namun Ryuusei masih duduk di hadapan sang ayah sembari mengulurkan tangannya.

PRIDE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang