Chapter 23 Rahasia (03)

107 25 0
                                    


Astar telah datang dan kemudian duduk, Vivi juga telah kembali, dan hide telah mengganti pakaiannya. Mereka kemudian memulai percakapan dengan saling menyapa setelah itu mereka langsung memanggil sumpah dewa

"Silahkan nyonya Vivi"

"Terimakasih tuan Hide'

Vivi kemudian merapal doa dan munculah cahaya, itu adalah cahaya yang sangat suci. Setelah berdoa Vivi langsung menyerahkan mereka berdua sebuah koin.

Koin itu memiliki gambar yang sama di setiap sisinya, Hide kemudian mulai menggenggam koin itu dan mulai mengangkat tangannya

"Saya bersumpah saya tidak akan mengatakan apapun yang ada di dalam ruangan ini ke daerah luar sana kecuali dengan saksi, jika saya mengingkari sumpah saya maka dewa kematian bisa mengambil nyawa saya"

"Sumpah di terima, putra mahkota dimohon untuk bersumpah juga"

"Baiklah, Saya bersumpah takkan membocorkan segala informasi yang akan saksi dan saya bicarakan disini, jika saya mengingkari janji dan sumpah saya maka dewa kematian bisa mengambil nyawa saya"

Vivi kemudian mengangguk dan mulai mengambil koin yang mereka genggam di tangan masing-masing, Vivi lalu mengambil segelas air dan mencelupkan koin-koin itu kedalam air tersebut. Alhasil air tersebut yang semulanya jernih berubah menjadi merah darah

"Ini adalah tanda kalau sumpah kalian telah dibuat, saya akan pergi dari ruangan ini, jika kalian selesai mengobrol maka kalian bisa meminum air ini sebagai tanda percakapan kalian telah berakhir"

Hide lalu mengangguk dengan penjelasan dari Vivi, Vivi lalu keluar dari ruangan dan menuju ke ruang sebelah, ini adalah percakapan rahasia antara putra mahkota dengan seorang bangsawan jadi dia tidak boleh menguping atau melakukan hal semacam itu.

Setelah Vivi dirasa pergi akhirnya Astar mulai berbicara

"Apa yang kamu inginkan, Hide?"

Hide yang mendapat pertanyaan itu kemudian tanpa basa-basi lagi mulai menjelaskan

"Saya ingin secepatnya menyelesaikan ini, jika anda berkenan bolehkan saya membunuh target langsung?"

"Tidak, aku menolak, kita memerlukan informasi Hide"

"Begitu ya, baiklah kalau begitu saya akan menjelaskan semuanya secara detail mengenai apa yang saya inginkan"

"Hmm bagus, kau tidak perlu berbasa-basi seperti para bangsawan yang lain"

Astar kemudian mulai bersandar di sofa dan menunggu penjelasan Hide, hide lalu mulai mengambil dokumen yang ada di dalam laci mejanya.

Itu adalah dokumen yang berisi informasi paling rahasia milik Hide

"Saya ingin anda menyetujui rencana saya saat ini"

Hide lalu menyerahkan dokumen itu dan membuat Astar membukanya.

Astar kemudian terkejut setelah membaca kalimat pertama dokumen itu.

"Kau ingin pergi ke benua selatan? Ku kira kau tak mau kesana"

"Awalnya saya memang tidak mau tapi saya punya urusan dengan benua selatan beberapa waktu lalu"

"Oh benarkah?"

"Iya"

Hide mengangguk dan mulai meminum tehnya, Astar kemudian mulai membaca dokumen itu lagi.

"Kau ingin kastil kecil?"

"Iya, seperti yang tertulis disana, saya ingin memiliki kastil saya sendiri di dekat gunung di wilayah timur laut"

"Untuk apa?"

Trash Villain (Volume 1 - 7)Where stories live. Discover now