Jungwoo - Ice Cream

38.9K 475 25
                                    

Katakan Jungwoo gila karena ia bisa horny hanya dengan melihat Karenina, partner magangnya, yang sedang memakan ice cream cokelat vanilla sambil menonton drakor di laptop setelah menyelesaikan laporan magang mereka.

Bagaimana bisa seseorang memakan ice cream dengan semenarik itu? Nina menjilati ice cream berbentuk popsicle yang berukuran sedang itu sebelum memasukkannya ke dalam mulut. Mengemut dan mengeluarkan lagi, begitu seterusnya hingga lapisan cokelat di luar menipis, memperlihatkan ice cream vanilla di dalamnya.

Nina mampu memasukkan ice cream sepanjang 10 cm itu ke dalam mulutnya. Jungwoo jadi kepikiran apakah Nina juga bisa melakukan itu pada juniornya yang sedikit lebih panjang ukurannya dibandingkan ice cream tersebut.

Menjilat penisnya seperti menjilat ice cream tersebut, mengulum, dan menggerakkannya keluar masuk hingga mencapai kerongkongan. Mulut hangat itu pasti bisa memuaskan junior Jungwoo.

"Kamu ngeliatin apa sih Woo?" Tanya Nina yang baru sadar kalau Jungwoo terus memperhatikannya.

"Eh?? Nggg gapapa kok Nin. Itu ice creamnya belepotan." Kilah Jungwoo.

"Masa?" Nina bercermin menggunakan layar ponselnya. Memang ada sedikit. Ia lantas menyeka ujung bibirnya menggunakan ujung jari dan mengemutnya hingga bersih.

'Anjir, nih anak mancing mulu dah.' gerutu Jungwoo dalam hati. 'Mana gue udah ngaceng lagi.'

"Lo sebenernya kenapa sih Woo?" Tanya Nina lagi saat melihat Jungwoo yang tampak gelisah sedari tadi dan kakinya terus bergerak seperti tidak nyaman. "Mau ice cream ini juga? Ambil aja sana di kulkas. Gratis kok. Lagian elo udah bantuin banyak bikin laporan ini."

"Gapapa Nin. Gue.. Gue balik dulu ya."

"Loh? Kenapa?"

"Kan laporannya udah selesai?"

"Ya terus kenapa? Nyantai aja dulu lah di sini. Anggep aja kosan sendiri. Nanti gue traktir ayam penyet kesukaan elo deh."

"Gak gitu Nin.." Jungwoo berusaha menutupi celananya yang sudah menggembung dengan jaket. "Gue.."

"Lo mules ya?" Tebak Nina asal.

"Hah?? Eng- eh iya. Sakit perut gue. Balik duluan ya gue." Tentu saja itu hanya alasan Jungwoo. Ia tidak mau bertingkah kebablasan terhadap partnernya itu.

"Lah pake aja toilet gue, Woo. Ya elah gue kira apa." Nina bangkit dan menggandeng Jungwoo ke arah toilet. "Gih sana keburu lo pup di sofa."

Jungwoo pun pasrah saja ditarik oleh Nina. Sekarang ia harus menuntaskan urusannya, menenangkan juniornya yang sudah menegang.

"Anjir lah kurang ajar banget gue." Jungwoo menepuk jidatnya, merasa tidak enak setelah membayangkan hal tidak senonoh terhadap Nina namun jujur saja hasrat itu tidak terbendung.

Jungwoo menghela nafas panjang, memikirkan cara efektif agar juniornya kembali "tidur". Biasanya ia melanjutkan kegiatan fantasi seksualnya sampai puas, lalu mandi dengan air dingin. Tapi apakah ia harus melakukan itu di sini, di toilet kos-kosan tempat Nina tinggal?

"Woo, gue mau keluar bentar ya. Deket kok, ke minimarket doang." Tiba-tiba terdengar seruan Nina.

"Iya Nin!" Sahut Jungwoo cepat.

Melihat ada kesempatan mumpung kosan Nina sepi, Jungwoo memanfaatkannya untuk menuntaskan hasrat. Diloloskannya junior milik Jungwoo yang sudah menegang dari tadi.

Jungwoo meraih sabun cair milik Nina, membasahinya sedikit dengan air lalu mulai membelai lembut batang penis dan perlahan mengocoknya. Erangan lirih terdengar dari mulut lelaki itu.

Lust || NCT 21+Where stories live. Discover now