chapter 3 ; friday the 13th pt 2 [ end ]

354 54 83
                                    

" liu yangyang! " yangyang berhenti melangkah dan memusingkan badannya.

" oh jaemin? "

" jelasin maksud lo apa. mau ngehancurin hubungan gue sama leelin? " yangyang berdecak kagum.

" orang mabuk gaakan boong jaem. gue emang suka sama lo. puas? "

" tapi kenapa?! lo udah janji , kita bakalan jadi sahabat selamanya! "

" itu saat kita masih mentah jaem! sekarang kita udah gede! udah punya perasaan! gue udah coba buat move on setelah lo pacaran! tapi susah jaem! kita selalu nempel kemana-mana! lo pikir senang jaem?! "

" jaem , gue ga minta lo balas perasaan gue. gue cuman mau lo tau. tapi kalo ini bisa bikin kita canggung , gue rela cintai lo dalam diam seperti yang gue lakuin sebelumnya. please , bahagia sama pilihan lo. " airmata yangyang mulai mengalir deras.

jaemin menggeleng cepat tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

" anggap aja apa yang gue jujur malam ini ga pernah ada jaem. gue lagi mabuk sekarang , doain supaya saat gue bangun besok hari gue bakalan lupain semua- " jaemin terus berlari pergi.

" sialan lo yangyang! keparat! seharusnya lo tutup mulut sialan lo! " yangyang membenturkan kepalanya ke pohon-pohon dengan kasar sehingga ia luka.

" yangyang sialan! " saat ia mengelap airmata nya , matanya tertancap pada sesuatu yang bersinar dibalik semak-semak.

" sedih? kecewa? marah? ikut aku ya? " ibarat sebuah arahan yang tidak dapat ditolak , yangyang berjalan masuk kesana.

terdapat sebuah buku dan sebatang pena merah.

" tuliskan segala rasa marahmu , kecewamu dan sedihmu. yakin bahwa buku ini akan membalas dendam kepada mereka yang mengecewakan mu. " yangyang terdiam setelah membaca kalimat itu.

tidak mungkin ia akan membalas dendam kepada jaemin kan? jadi leelin? tidak mungkin juga.

" aku bisa menulis apa saja kan? " yangyang mencapai pena merah itu.

ia mulai menulis sesuatu pada buku itu. menulisnya bersama tangisan dan rasa sedihnya.

###

" udahla jaem. gausah dipikirkan lagi. mendingan , setelah sampai ke khemah , bicara yang baik-baik sama dia ya? " jaemin mengangguk lemah.

" kalian... ini kan botol yangyang? " mereka memandang botol yang ditunjuk oleh haechan. kenapa botol itu dipenuhi

darah?

" yang! yangyang! yang lo jangan bercanda gini! yangyang please , kita harus bicara! " teriak jaemin. ia mulai khawatir. walaupun ia kecewa , yangyang tetap orang yang selalu ada disampingnya.

" i-itu obornya dia kan? " jaemin terus berlari masuk kedalam semak itu , diikuti mereka yang lain.

" yang! yangyang! liu yangyang! gue mohon yang , jangan ninggalin gue! "

" jaem liat ini! " jaemin berlari kearah jeno dan renjun. terdapat buku disana.

" kepada kalian yang ketemu buku ini, gue minta maaf ya kalo gue bikin dosa sama kalian? maafin gue banyak-banyak. gue mau mati dengan tenang. " haechan dan renjun menggeleng tidak percaya.

" teruntuk jeno , makasih udah ngejaga rahasia gue. makasih selalu lindungi gue daripada rasa sakit setiap kali melihat jaemin sama leelin. " airmata jeno menetes.

" kak mark , jaga haechan baik-baik. jangan sakiti dia kaya lo pernah nyakitin gue dulu. gue tabok lo ya kak! jeno juga , jangan nyakitin renjun. jangan terlalu sering berantem. leelin , lo jaga saudara gue baik-baik ya? " mark dan leelin terdiam.

" dan teruntuk na jaemin , pria yang gue cinta dari smp. makasih udah jadi sahabat yang selalu jadi pundak buat gue curhat. makasih udah jadi sahabat dan doi yang ter the best pernah gue ada jaem. maafin gue kalo apa yang gue lakukan bikin kita canggung. gue sayang sama lo , cinta sama lo. gue gamau kehilangan lo jaem. makasih buat semua memori terindah kita berdua ya jaem. jaga diri lo baik-baik. "

jaemin mengalirkan airmata , ia melempar buku itu dengan kuat.

" gue sayang sama lo yang. lo janji sama gue , lo gabakal pernah ninggalin gue. gue mohon , lo harus tetap ada sama gue dan jangan pernah pergi dari gue. " tangisnya.

" siapa bilang gue pergi? kok pada nangis? " yangyang menggosok matanya.

" heh sialan lo kemana aja hah?! kita khawatir tahu?! "

" ohh hehe maaf ya? gue tadi ketiduran disana. kalian udah baca apa yang gue tulis? jadi- " jaemin terus memeluk erat yangyang.

" jangan pergi lagi. gue takut. " yangyang tersenyum dan membalas pelukan itu.

" gue gabakal pergi kok. gue bakalan selalu ada sama lo. selalu , jaemin. " senyum yangyang.

" dah lah ayo pulang ke khemah. " mereka berjalan keluar dari sana. saat ingin melangkah keluar , ada sesuatu yang menjentik hati jeno untuk memandang kearah belakang.

" kenapa jen? " ia tersenyum tipis dan menggeleng. tangannya naik memeluk pundak renjun.

" gapapa kok sayang. udah ayo ke khemah ya? "

###

setelah sarapan , mereka beres-beres untuk pulang kerumah.

" wahh enak banget tidur gue tadi malam. " ujar renjun. haechan memanyunkan bibirnya.

" iya enaklah ya tidur jam 3 pagi teriak mulu sama jeno kan? " yangyang dan mark tertawa melihat wajah malu mereka.

" leelin? udah beres? " leelin mengangguk. haechan terus memandang jaemin.

" jaem? kantung mata lo kok... item? lo juga tidur telat? " jaemin menggeleng.

" gatau chan. padahal gue udah tidur awal. tapi pundak gue tuh ya ngerasa berat mulu. mungkin gue kecapean kali? "

" udahla ayo pulang. " mereka berjalan masuk kedalam camper van milik jaemin.

yangyang tersenyum sebelum melangkah masuk , manakala jeno. hatinya terjentik sekali lagi untuk memandang kebelakang.

" jen , mau gue tinggal lo? buruan naik. " ancam mark. yang lain cuman pada ketawa. jeno sadar bahwa jaemin terus menerus memijat pundaknya.

" pulang pulang pulang~ " gumam haechan.

feeling jeno sebenarnya ga enak. tiba-tiba matanya tertancap pada kaca spion camper van itu. jeno meneguk ludah saat melihat figur yangyang , yang memeluk tengkuk jaemin , wajahnya pucat dan biru , matanya tertutup dan sepertinya dia tidak bernafas.

ia meneguk ludah sekali lagi , saat jeno sadar bahwa orang yang berada disamping jaemin itu bukan yangyang... tapi seseorang yang mempunyai figur dan wajah yang sama sepertinya.

" ya tuhan pundak gue. " jaemin terus memijat pundaknya. jeno terus menunduk saat yangyang , yang berada disamping jaemin memusingkan kepalanya kebelakang untuk memandang jeno.

###

angin malam yang kencang itu meniup helaian halaman buku itu. sehingga ia menunjukan halaman yang berisi sesuatu yang ditulis dengan pena merah.

" aku berharap , jika aku dapat dilahirkan kembali , aku akan menjadi orang yang paling jaemin sayang. namun aku lelah , aku ingin tidur saja dan tidak bangun lagi. saat dia menemukan buku ini , apa saja yang keluar dari mulut jaemin , jadikanlah ia kenyataan. "

chapter 3 , end.

tbc

gue yang nulis gue yang merinding 😭😭😭 makasih ya kanaaa0 karena ide buat friday 13th nyaaa. epilog buat ketiga chapter ini bakal di publish soon!

ghastly ° jaemyang ° Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang