3. Uchiha Sasuke?

1.3K 140 4
                                    

BEAUTY AND THE BEAST
SASUSAKU

DECOMORI_


-Selamat Membaca-

Sudah hampir sebulan penuh, sakura tinggal di kastil tua ini. Meski awalnya sangat berat karena harus berpisah dengan ayahnya, sakura juga tidak tau apa yang harus dia lakukan disini.

Sedangkan makhluk itu sama sekali tidak mengatakan apapun kepadanya, terakhir kali makhluk itu bicara dengannya saat pertama kali dia datang kesini. Lalu setelahnya, makhluk itu seakan tak memperdulikan kehadiran sakura disini.

Sakura mengerjakan semua pekerjaannya seperti yang biasa dia kerjakan saat di rumah. Dia membersihkan debu-debu dan sarang laba-laba yang memenuhi kastil tua itu.

Menata ruangan yang tampak sangat berantakan, serta menyiapkan makanan untuk sosok yang tidak dia ketahui namanya sampai sekarang.

Sakura hanya memanggil sosok itu dengan sebutan 'Tuan'. Alasannya karena dia adalah pelayan sedangkan sosok itu adalah tuannya.

Makhluk itu menghabiskan hampir seluruh waktunya di ruangan pribadinya dan sama sekali tidak keluar dari sana kecuali kalau dia ada perlu dengan sakura.

Sakura awalnya juga tidak tau harus memasak apa untuk makhluk itu karena makhluk itu tidak mengatakan apa yang ingin dia makan.

Sakura bahkan tidak mendapatkan satupun bahan makanan di kastil ini. Awalnya dia langsung merasa cemas jika rumor yang beredar itu ternyata benar. Rumor yang mengatakan kalau makhluk itu suka memakan daging manusia.

Tapi begitu sakura menanyakan pada sosok yang dia panggil 'Tuan' itu. Sosok itu langsung menyerahkan sebuah catatan kecil yang berisi makanan yang harus dia masak.

Kemudian dia bernapas lega saat sosok tuannya itu tidak terlalu menyukai daging, dan beruntungnya di halaman belakang kastil ada kebun buah dan sayuran.

Namun sayangnya. Kebun itu begitu tak terawat dan sudah ada beberapa batang sayuran yang mati dan kering.

Sejak saat itu. Sakura memutuskan untuk merawat kebun itu setelah pekerjaannya di dalam kastil selesai. Lagipula dia juga sangat suka berkebun.

Ayahnya memiliki bisnis perdagangan bahan pokok sebelumnya, meskipun bukanlah bisnis utama ayahnya, namun cukup banyak peminatnya di pasaran atas kualitas nya yang bagus dan selalu segar.

Dan setelah pindah ke desa pun, ayahnya memutuskan untuk berbisnis sayuran dan menjualnya ke kota maupun negara tetangga.

Saat melihat sayuran yang mati begitu saja, rasanya sangat mubazir. Apalagi, di kota harga sayuran sangatlah mahal sekarang, karena kurangnya petani sayur.

Sakura dulu tinggal di kota, apalagi sejak lahir dia di besarkan di keluarga yang kaya raya. Ayahnya dulu seorang pedagang kaya yang namanya cukup terkenal di ibukota.

Sakura juga mempunyai beberapa saudara yang saat ini memilih untuk tetap tinggal di ibukota daripada ikut bersamanya dan ayahnya untuk tinggal di desa. Dua kakak laki-lakinya memilih merantau ke Negara Angin sementara Dua kakak perempuannya memilih menikah dengan pria kaya di ibukota.

Semua saudara perempuannya tak bisa melepaskan gaya hidup mewah mereka karena lingkup pergaulan mereka di antara anak pejabat pemerintahan.

Sementara dirinya lebih suka hidup sederhana. Di saat keluarga mereka jatuh miskin, semua saudaranya menjauh dan pergi.

Mengingat semua kenangan itu, membuat sakura sedih. Apalagi sekarang dirinya juga ikut pergi meninggalkan sang ayah.

.
.

Setelah selesai memasak. Sakura pergi ke perpustakaan untuk membersihkan bagian kotor yang ada disana. Apalagi, pertama kali dirinya masuk kesana banyak sekali buku yang di penuhi dengan debu tebal.

Bahkan ada beberapa buku yang sudah rusak dan tak bisa di baca lagi.

Tapi. Tuannya berkata, dia tidak boleh membuang apapun di kastil ini, meskipun benda itu sudah rusak dan jelek. Sakura menurut dan hanya membersihkan kotoran dan debu yang menempel pada benda-benda itu.

Sakura baru saja selesai membersihkan dirinya serta selesai makan malam. Dia kembali ke perpustakaan untuk membaca buku yang ada disana.

Buku-buku yang ada di perpustakaan kastil ini termasuk buku mahal bersampul tebal dan beberapa di antaranya terbuat dari kulit binatang yang di samak. Biasanya hanya pejabat pemerintahan dan bangsawan yang memiliki buku seperti ini.

Bahkan sekelas pedagang yang kaya raya pun sangat sulit untuk mendapatkannya.

Ada satu buku yang membuatnya sangat penasaran. Buku itu sebuah buku usang yang bersampul tipis, terselip di antara buku tebal di rak bagian paling atas.

Sakura menaiki tangga kayu yang ada disana. Dia mulai mengambil buku itu dan membukanya. Dia cukup penasaran dengan isinya

Buku itu seperti buku catatan biasa yang warna kertasnya sudah menguning dan lapuk. Hanya ada beberapa catatan yang tertoreh dengan tinta hitam yang mulai luntur di atas buku itu.

Sakura agak bingung dengan isi buku itu, dia juga tak terlalu paham dengan tulisan-tulisan yang mulai luntur itu karena sangat sulit untuk di baca

Tapi ada sebuah nama yang tertera di halaman depan.

Uchiha Sasuke!

Sakura mengerutkan dahi. Apakah 'Uchiha Sasuke' adalah nama dari sosok 'Tuan' nya..

Tapi yang membuatnya aneh. Bagaimana bisa sosok mengerikan itu bisa menulis, apalagi jika di perhatikan lebih detail, tulisan itu sangatlah rapi dan tertata. Seperti tulisan seorang aristokrat kuno.

Apalagi di bagian akhir tulisan, yang bisa terbaca olehnya berisi kalimat panjang tentang kesedihan dan amarah.

Pikiran sakura menjadi buruk. Apa jangan-jangan uchiha sasuke adalah nama korban yang pernah di bunuh oleh sosok tuannya itu

Sakura menggelengkan kepalanya keras-keras. Dia mengenyahkan pikiran buruk itu dari kepalanya.

Tidak! Tidak!

Pasti tidak mungkin.!

Siapapun sosok pemilik nama uchiha sasuke.. Sakura yakin jika sosok itu bukanlah korban tuannya.

To be continued.

Next..?

©30 Agustus 2021

Beauty And The Beast (SasuSaku)Where stories live. Discover now