Cinta Monyet

172 30 27
                                    

Seungyoun itu pandai masak. Kakaknya, Yoongi adalah juri masterchef di rumah. Apapun yang ibunya hidangkan di atas meja pasti selalu dapat kritik. Tapi itu nggak berlaku buat Seungyoun.

Bahkan kalau ada hal dimuka bumi ini yang bisa bikin Yoongi mohon-mohon sampai ngemis ke Seungyoun itu ya pasti soal masakan. Secandu itu.

Dan korban baru tangan dewa Seungyoun ya siapa lagi kalau bukan Seungwoo.

Tiap jam makan siang dia selalu datang ke rumah tetangganya. Apalagi kalau bukan mau minta makan.

"Nyari sponsor lagi?" Yoongi dan mulut sinisnya setiap lihat Seungwoo nangkring di meja makan rumahnya.

Ya maklum. Siang-siang nggak ada orang di rumah Seungwoo. Life skillnya juga nol besar. Paling banter bikin mi instan cup pakai air panas dari dispenser.

Jadi kapan lagi bisa dimasakin makanan enak, fresh, dan gratis kalau bukan numpang makan di rumah tetangga?

Lagipula orangtua Seungyoun juga pergi kerja. Jadi tiap siang ya sudah jatah Seungyoun buat masak.

"Abang kuliah nanti mau ambil jurusan apa?"

Yoongi udah mau lulus dan lagi gencar-gencarnya bimbel buat tes masuk universitas kalau-kalau gagal di jalur prestasi.

"Teknik mungkin." Katanya acuh. Lebih fokus sama kangkung di depannya dari pada pertanyaan si adek yang menurutnya nggak penting-penting amat.

Dengar kata teknik, jiwa muda genit Seungyoun bergelora.

"Bang, kalau teknik katanya banyakan lakinya ya? Nanti kalau main ajak-ajak Seungyoun ya."

Dua pasang mata laki-laki dengan mulut penuh tersumpal makanan melotot garang.

"NGGAK!!"

"Bocah genit. Kurang apa main sama laki sekampung. Masih juga mau cari yang jauh. Nggak! Nggak ada. Ntar kalau abang jadi masuk teknik, ngumpet kamu di kamar kalau ada temen abang."

Yoongi dorong kepala adiknya di setiap kalimat yang dia ucapkan. Didukung Seungwoo yang nggak terima adik kecilnya sok-sokan mau kenalan sama laki-laki. Padahal baru puber aja dia didiemin. Disuruh jaga jarak. Emang Seungwoo apaan? Penyakit menular sampai disuruh jaga jarak?

Taunya baru mengsalting tiap dideketin cowok. Yang kaya gitu kok minta dikenalin cowok-cowok yang udah gede. Seungwoo yang gedenya masih nanggung aja udah digituin. Bertingkah.

"Ih abang, emang aku istri orang arab?"

"Lah mau jadi istri orang arab? Abang kira mau jadi istri anak om Harimurti." Ngomongnya sih santai tapi oknum yang dituju nggak.

"UHUK!"

"ABANG!"

Seungyoun yang nggak terima julurin sendok ke piring abangnya buat acak-acak itu makanan jadi semacam urapan. Buat yang punya makanan ngomel-ngomel. Berasa lihat makanan itik bukan manusia.

.

Punya banyak teman laki-laki dan terkenal bandel dan usil sejak dini harusnya sih nggak ada masalah buat Seungyoun.

Tapi semenjak mama masukin dia ke sekolah khusus putri, jiwa-jiwa pemberontaknya pusing.

Padahal maksud mama baik. Biar makin dewasa anaknya ini punya banyak teman perempuan juga. Terus siapa tahu kecipratan feminim juga.

Capek mama ngasih tau Seungyoun biar jadi perempuan tulen. Sampai dikasih pilihan pakai anting atau manjangin rambut. Kalau nggak mau pilih sepedanya bakal dibakar.

Karena takut ditindik ulang, manjangin rambut okelah ya. Tapi ribet.

Kapten sepakbola putri punya rambut panjang.. Hahaha, tiap lagi giring bola, ada lawan mendekat, ekor rambutnya maju duluan buat nabok muka. Sakit.

Serendipity _ Ryeonseung GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang