Jaemin keluar dari kamarnya setelah dia berhenti menangis. Nenek sudah menyiapkan makan malam dan Jaemin langsung duduk dimeja makan bersama Nenek.
Nenek menghembuskan nafas melihat raut wajah cucunya tampak murung.
“Siapa sebenarnya pria kota itu?” Tanya Nenek
“Lee Jeno, mantan kekasihku” Jawab Jaemin acuh sembari menyantap makan malamnya
“Dia datang dari Seoul, menempuh perjalanan jauh dan kau mengusirnya” Omel Nenek
“Hubungann kami sudah berakhir, kenapa juga dia harus datang kesini”
“Jika dia datang untuk menemuimu, itu berarti hubungan kalian belum berakhir. Harus ada persetujuan kedua belah pihak, apa kau yang pergi meninggalkan dia?”
“Nek, aku ini cucu Nenek, kenapa nenek malah menyudutkan ku” Omel Jaemin
“Ada yang tidak beres sampai dia datang jauh-jauh dari kota, kau tidak mau cerita?”
Jaemin terdiam beberapa saat dengan kepala menunduk. Air matanya jatuh lagi saat dia akhirnya memutuskan untuk menceritakan semuanya pada Neneknya. Jaemin tak bisa menyembunyikan apapun pada neneknya. Dia sangat dekat, lebih dari pada kedua orang tuanya.
Nenek mengusap pundak cucunya.
“Jika kau memang tak ingin melanjutkannya, temui dia dan bicarakan baik-baik. Bukan pergi seperti ini, sama saja kau lari dari masalah”
“Aku tak siap Nek. Aku masih mencintai dia”
“Lalu kenapa kau pergi?” Tanya Nenek
Jaemin menggeleng, dia sendiri terlalu sakit untuk menjelaskan pada Nenek tentang perasaanya.
“Istirahatlah. Kau harus kembali ke kota dan menyelesaikan semua ini” Nenek menghela nafas lalu beranjak pergi meninggalkan Jaemin.
Jaemin duduk diatas ranjangnya, menatap salju yang masih terus turun, dia membalut tubuhnya dengan selimut tebal. Pikirannya melayang jauh.
Memikirkan Jeno yang mungkin pergi membawa kecewa. Apakah dia tadi sore terlalu kasar pada Jeno? tiba-tiba Jaemin merasa sangat bersalah.
Sementara Jeno masih disini, bertahan didepan pagar rumah Nenek Jaemin. Dia harus bicara dengan Jaemin, tapi untuk apa dia berdiri disini? Dia bisa kembali ke mobilnya dan menunggu di sana.
Jeno bodoh!
Dia berdiam diri dibawah salju menunggu Jaemin akan datang. Padahal Jaemin mengira dia sudah pergi.Jaemin panik saat dia menepuk pipi dan memanggil Jeno tapi pria itu tak kunjung sadar. Semakin kaget saat melihat tubuh Jeno jatuh ketanah.
“Jeno....” Panggil Jaemin, wajahnya memerah dengan mata berkaca-kaca.
Dengan tubuh mungilnya dia berusaha memapah Jeno yang tak sadar diri untuk masuk kedalam rumah Nenek.
Nenek panik saat melihat Jaemin kembali dan memapah Jeno, Nenek sigap membuka pintu kamar Jaemin dan membantu Jaemin memapah Jeno.
“Ahhh Berat sekali” Omel Jaemin saat dia berhasil merebahkan Jeno diatas ranjangnya, Jaemin langsung mengambil selimutnya dan menutupi tubuh Jeno.
Nenek menyunggingkan seulas senyum melihat Jaemin tampak panik, dia bahkan menangis melihat kondisi Jeno sekarang.
“Nek, apa kita punya penghangat ruangan?” Tanya Jaemin, dia membuka lemari dan mengambil satu selimut lagi dan menutupi tubuh Jeno
“Ah sepertinya ada. Akan Nenek ambil” Ucap Nenek seraya beranjak dari kamar Jaemin untuk mengambil penghangat ruangan.
Tak berselang lama Nenek kembali membawa penghangat ruangan, Jaemin langsung meletakkannya didekat Jeno. Nenek keluar membiarkan Jaemin mengurus Jeno.

YOU ARE READING
COMPLICATED🔞 [NOMIN] ✅
Fanfiction[COMPLETE] Jaemin kira hubungannya hanya sebatas one night stand. tapi Jeno tidak. dia kecanduan oleh Jaemin. BXB. M-PREG!!! MATURE CONTENTS update rank : #2 markmin (29/11/2021) #1 nc21 (23/07/2022)