chapter 30

317 39 14
                                    

Kerajaan baroque.

Diruangan yang besar, sang ratu duduk dipojokan dengan sedih dan gelisah karna putrinya yang tak kunjung pulang, hal ini membuat sang ratu tidak makan teratur selama beberapa hari, bahkan raja sudah muak dengan semua ini dan memerintah pengawalnya mencari guinevere.
"Bagaimana? Apa sudah menemukan putriku?" Tanya sang ratu pada rajanya.

"Ratu, tenanglah, setidaknya makan sedikit makan, itu akan membuatmu lebih baik"

"Apa maksudmu lebih baik?! Putrimu hilang kau malah dengan santainya berkata harus tenang?!! Apa kau seorang ayah atau bukan?!" Ibunya guin berbicara dengan suara membentak.

Ayah guin menghela napas, ia mencoba menenangkan istrinya yang selalu khawatir.

"Apa gunanya pengawal bodohmu itu?! Ada begitu banyak tapi mencari 1 orang yang mungil saja tidak bisa menemukannya?? Sebenarnya kau mengajarkan apa pada mereka? Berburu serangga?!" Kata lanjut ibunya guin

Ratu semakin menekan raja dengan kata katanya yang menyakitkan namun raja tetap diam karna ia tahu ini kesalahannya yang terlalu keras pada guinevere.

"Baik baik, ini salahku, aku sudah meminta putramu mencari adiknya bukan?, lalu kenapa kau masih khawatir?"

Ratu tidak menjawab, ia masih termenung kehilangan putriny, raja lelah menghadapi nya dan meninggalkan ratu sementara. Disaat yang tepat lancelot datang.

"Ayah.."

Raja dengan senang langsung memanggil ibunya lance guin.
"Ratu!lihat siapa yang datang!"

Sang ratu yang tadi termenung dengan cepat tersadar menoleh kearah lancelot, dengan tergesa gesa ratu menghampiri putranya dengan kekhawatiran yang tinggi
"Nak, apa kau sudah menemukan adikmu?? Di-dimana dia??ha??"

Lance melirik kebelakang, kemudian menarik pelan tangan adik perempuannya kehadapan sang ibu.

Seketika Mata sang ratu berkaca kaca melihat kepulangan putrinya. Dengan cepat ibunya memeluk guinevere dengan perasaan campur aduk, mau itu sedih, senang,kekhawatiran semuanya terlihat jelas.

Raja menggengam tangannya, ia masih merasa kesal namun merasa senang tapi dengan gengsi yang tinggi, seolah olah biasa saja dengan putrinya yang sudah pulang.

"Kenapa kau meninggalkan ibumu nak?? Apa kau tidak tahu seberapa khawatirnya ibu? Kenapa kau melakukan itu? Kalau kesal pada ayahmu, jangan juga harus meninggalkan rumahmu dan keluargamu begitu saja! Kau hampir membunuhku karna jantungan guin.."
Ucap sang ratu.

"Uhuk" raja merasa sedikit serak.

"Ma-maafkan aku ibu..ak...benar benar me..menyesal..hiks.." tiba tiba guin mengeluarkan air matanya yang berharga bagi semua keluarganya.

"Guin adikku.." lance merasa sedih.

Ibu guin tidak tega dan langsung memeluknya lagi dengan erat, keduanya menangis berdua dengan keras seakan akan tidak ada orang berada disamping mereka.

"Em...a-ayah. Bagaimana kalau kita..pergi saja?" Tanya lance yang mulai menjadi kacang bermahkota.

"Ya, kau benar, lebih baik biarkan keduanya bersama dulu, oh ya ayah ada urusan pekerjaan kerajaan, kau bantu ayah, ayo ke ruang kerja" sang raja atau ayahnya berjalan meninggalkan semua sedangkan lancelot mengikuti nya dari belakang.

Beberapa jam kemudian.

Diruang makan baroque.
Ruangan makan yang tadinya suram menjadi berbunga dikarenakan diisi rasa sayang.

"Ayo nak, makan ini, daging panggang kesukaanmu!, juga ada sup lotus buatan ibumu sendiri!"

"Emm!!sangatt enak,ibu!"

Granevere Story (guinevere & granger)Where stories live. Discover now