|| BAB 2 ||

8.6K 303 16
                                    

AS'SALAMUALAIKUM

.

.

Annyeonghaseyo

.
.

⚠️ WARNING : WAJIB VOTE DAN KOMEN SEBELUM LANJUT BACA ⚠️

📍Tandai jika ada typo!

<3

S

ELAMAT MEMBACA❤️

×××××

"Selamat Pagi, Kak Sean!!"

Dengan ceria dan semangat Salsa menghampiri lelaki tampan yang sangat Salsa cintai. Tanpa pernah absen membuntuti lelaki bernama Sean itu.

"Kak Sean, Salsa bawa bekal buat Kakak. Dimakan, ya?" Salsa meletakan sekotak bekal yang ia masak rutin setiap pagi untuk Sean.

"Gak perlu!" Balasan judes itu sudah biasa terdengar ditelinga Salsa, tapi Salsa tak menyerah. Sean mengembalikan bekal itu ditangan Salsa.

"Ambil dong kak! Salsa udah berusaha loh masakin Kakak."

Sean memutar bola matanya kesal. Lalu merebut kasar kotak bekal yang ada ditangan Salsa. Sean malas meladeni gadis cerewet itu.

"Kak Sean udah suka belum sama aku?" Salsa mengerjapkan mata nya, berharap Sean menjawab 'sudah'.

Sean menatap tajam gadis dihadapannya. "Gua.Gak.Akan.Pernah.Suka.Sama.Lo!!"

Salsa tertawa pelan, walau tau nada bicara Sean yang sangat tidak bersahabat, Salsa mencoba tetap sabar dan santai. Walau didalam hatinya ia merasa takut dan sakit.

Sean tersenyum sinis pada Salsa."Gila lo?!"

"Iya, Salsa gila karena kak Sean!" Salsa cengengesan, dan langsung bergerak menjauhi Sean. "Aku pamit, dadah Kak!!"

"Cewek stres!"

🌞🌞🌞🌞

SEAN ARSENAL SEPTIAN

Nama itu terus berputar dikepala Salsa, jika boleh jujur Salsa lelah, jelas. Sudah 5 tahun ia berusaha berjuang untuk lelaki itu namun tak kunjung mendapat hasil.

Salsa sebenarnya ingin menyerah, namun mengingat satu hal tentang Sean membuat Salsa bangkit kembali.

Bagi Salsa, Sean adalah hidupnya, pusat hidupnya, semangatnya, dan cintanya.

Walau banyak cacian, omongan tak sedap tentang nya yang menyebar disekolah, tapi Salsa tidak peduli. Baginya mereka semua tidak tau apa yang sebenarnya terjadi di hidupnya. Mereka hanya bisa berbicara tanpa tau yang sebenarnya.

Walau kerap merasa sakit hati karena disebut murahan, bucin akut, bodoh dan lainnya, Salsa tidak peduli.

Untuk Sean sendiri, sudah banyak ucapan lelaki itu yang menyakiti hatinya, tapi lagi dan lagi, Salsa sudah memasang perisai kuat untuk melindungi hatinya.

Hari ini Salsa pulang cepat karena Papa nya juga akan pulang dari kerja diluar kota selama 1 Minggu terakhir. Salsa tidak kau waktu Papa nya pulang ia masih berada diluar rumah.

𝟑𝟎 𝐃𝐄𝐓𝐈𝐊 ⁽ᴼⁿ ᴳᵒⁱⁿᵍ⁾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang