|| BAB 5 ||

7.6K 254 13
                                    

AS'SALAMUALAIKUM

.

.

Annyeonghaseyo

.
.

⚠️ WARNING : WAJIB VOTE DAN KOMEN SEBELUM LANJUT BACA ⚠️

📍Tandai jika ada typo!

<3

Selamat Membaca❤️

×××××


"Lo cantik." Ucap Arga yang masih memandangi Salsa.

"Makasih," cicit Salsa pelan, Feri memandang Arga aneh. "Genit lo, Ga!"

"Biarin genit cuma sama Salsa ini." Balas nya santai, Arga terus menatap Salsa dengan pandangan kagum.

"Gua yakin temen lo kerasukan syaiton genit." Bisik Feri pada Al yang duduk disebelahnya.

"Nah bener tuh, ga biasanya ye kan dia godain cewek. Tapi kalau cewek nya modelan kaya Salsa boleh lah." Al berseru senang.

Salsa menarik Kinar untuk berdiri. "Emm, Aku balik ya Kak. Udah mau bel soalnya, bye Kak."

"Yah padahal kita masih mau ngobrol sama kalian, tapi yaudah deh."

"Mau gua anter ke kelas?" Arga ikut berdiri, namun Salsa menggeleng cepat. "Enggak usah Kak, aku bisa kekelas sama Kinar aja." Salsa menarik Kinar untuk segera pergi, ia mulai tidak nyaman disini.

Arga dan yang lain memandang Salsa dan Kinar yang sudah mulai menjauh, "Lo nemu dimana, Ga? Cakep bener dah, kenapa bukan gua yang nemu duluan kan bisa jadi cewek gua." Feri menekuk bibirnya, ia juga ingin mempunyai yang cantik seperti Salsa.

"Nemu, nemu lo pikir dia balang?" Fadel menyaut dengan sinis. "Dia punya gua, kalian jangan macem-macem, atau gua congkel mata lo pada!" Arga memperingati teman-temannya dengan tegas.

"Passwodnya udah keluar." Gumam mereka semua sembari menunduk takut kalau Arga mendengar.

🌞🌞🌞🌞

"KAK SEAN!!!" Salsa berteriak girang saat melihat sang pujaan hati. Salsa berlari kecil untuk mendekati Sean yang bahkan berbalik badan pun tidak. Nafas Salsa sedikit tersegal saat sudah bisa mensejajarkan langkahnya dengan Sean. "Ih kok Kak Sean gak berhenti sih? Kan aku manggil Kakak." Sean diam, tidak menghiraukan keberadaan gadis disampingnya.

"Kakak mau kemana? Ke perpus ya? Salsa ikut dong!" Salsa tersenyum senang membayangkan jika ia dan Sean duduk berdua diperpustakaan, ah rasanya ia sangat senang. Tanpa menghilangkan senyum diwajahnya, Salsa terus mengikuti langkah Sean seperti anak ayam.

Setelah memasuki perpusatakaan sekolah yang juga merupakan tempat favorit Salsa disekolah, mereka duduk tenang dipojok perpustakaan dekat jendela yang terhubung dengan lapangan basket. "Kak Sean jangan cuek-cuek dong sama Salsa." Salsa duduk didepan Sean dengan pipi yang menempel pada meja, untuk bisa melihat wajah Sean sepenuhnya dari bawah.

"Kak Sean kapan mau jadian sama Salsa? Salsa masih terus nungguin Kak Sean loh."

Entah apa yang membuat Salsa begitu tergila-gila pada lelaki bernama Sean itu. Namun melihat begitu sempurnanya ciptaan Tuhan ini membuat hati Salsa bergetar jika melihatnya. "Kak Sean udah makan? Kalau belum, mau Salsa beliin?"

𝟑𝟎 𝐃𝐄𝐓𝐈𝐊 ⁽ᴼⁿ ᴳᵒⁱⁿᵍ⁾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang