|| BAB 10 ||

4.2K 157 19
                                    

AS'SALAMUALAIKUM

.

.

Annyeonghaseyo

.
.

⚠️ WARNING : WAJIB VOTE DAN KOMEN SEBELUM LANJUT BACA ⚠️

📍Tandai jika ada typo!

<3

S E L A M A T M E M B A C A ❤️

×××××

"Buat lo." Salsa menerima paperbag itu dengan ragu.

"Ambil, Sal!"

"Makasih Kak." Arga mengangguk dengan senyum tipis.

"Harus di makan nanti, itu dari Oma. Besok kalau lo main ke rumah terus Oma nanyain enak apa enggak biar bisa jawab." Ucap Arga sambil terus menatap Salsa.

"Dari Oma?"

"Iya, dah sana masuk. Tuh gurunya udah dateng. Gua balik dulu." Arga melangkah meninggalkan Salsa yang masih berdiri di depan kelas. Dengan senyum tipis Salsa berbalik memasuki kelas.

"Cie, apaan tuh?" Kinar tersenyum tengil.

"Makanan dari Oma nya Kak Arga, Kinar."

Kinar tidak bisa menyembunyikan senyum lebarnya, "Haduh yang udah di kasih restu."

"Kinar, apaan sih?" Salsa berdecak pelan.

Kinar tertawa pelan, senang menggoda Salsa.

🌞🌞🌞🌞

"Gak usah liat-liat anjing!!" Kinar menatap tajam Sean yang memandangnya datar. Salsa menyenggol pelan tubuh Kinar untuk diam.

"Kak Sean, ini buat Kakak. Jangan lupa dimakan, ya." Salsa meletakan paperbag biru muda itu di meja Sean.

"Kalau gitu aku balik ke kelas dulu. Bye Kak!" Salsa menarik Kinar tanpa menunggu jawaban Sean.

"JANGAN LUPA DI MAKAN YA ANJING! AWAS AJA SAMPE DI BUANG, GUA BUAT BONYOK MUKA LO!!" Kinar berteriak keras pada Sean yang sedari tadi hanya diam.

Sean memandang adik kelasnya dan sepupunya itu keluar dari kelas. Tak urung Sean menyimpan paperbag itu, niatnya ingin memberikan kepada orang lain sirna saat mendapat ancaman dari sepupu nya itu. Sean tau jika ucapan Kinar tidak akan main-main. Dan Sean juga tidak berniat membuat muka nya menjadi babak belur. Jika ditanya kenapa Sean tidak berani menentang Kinar, jawabannya adalah karena sepupunya itu seorang atlet bela diri, sayang sekali jika muka nya harus babak belur cuma karena sahabat sepupunya itu. Dan pasti besok Kinar akan menanyainya apa yang Salsa bawakan padanya. Sean menghembuskan nafas pelan, lalu kembali memainkan ponselnya yang sempat tertunda. 

Sedangkan di luar kelas tepatnya di koridor Salsa dan Kinar berjalan beriringan menuju ke kelas mereka. "Kinar, jangan galak-galak dong sama Kak Sean."

𝟑𝟎 𝐃𝐄𝐓𝐈𝐊 ⁽ᴼⁿ ᴳᵒⁱⁿᵍ⁾Where stories live. Discover now