Part 33

114 18 2
                                    


"Aku mencintaimu" ucap Jaemin

Degg

Hasna sontak kaget dengan ungkapan Jaemin. Jaemin yang baru sadar dengan apa yang dia ucapkan pun langsung menutup mulutnya.

"...."

Hasna telihat terdiam saat Jaemin mengungkapkan cintanya, dia memalingkan pandanganya

"Seorang lelaki terbaik itu tidak semudah itu mengucapkan cinta, tapi dia memilih mencintai dalam diam, sampai Allah meridhoi," lirih Hasna

"Hasna, aku..."

"Maaf aku permisi! Assalamualaikum" pamit Hasna melangkah pergi

"Apa seorang muallaf tak pantas mencintaimu ?" teriak Jaemin dengan mata berkaca kaca

Hasna memberhentikan langkahnya tanpa membalikan badan, "Bukan perihal tentang muallaf, tapi perihal bagaimana kamu menjaga perasaan seseorang yang memilih untuk mencintai dalam diam sampai Allah meridhonya, karena tidak semua orang senang dengan apa yang kamu ungkapkaan seperti kamu menggungapkan cinta barusan. Akan ku jaga kehormatan diriku dan juga dirimu, kalau kamu memang  mencintai seseorang lebih baik temui orang tuanya, di waktu yang tepat!" Ucap Hasna dengan suara sedikit gemetar tanpa membalikan badanya,lalu pergi meninggalkan Jaemin

"Maafkan aku Ya Allah, ini memang salahku, seharusnya aku tidak mengungkapkannya sekarang, tapi kalau bukan sekarang kapan? mungkin aku tidak akan kembali lagi ke sini . Hasna aku mencintaimu...... aku mencintaimu karena Allah" Lirih Jaemin sendu sebari menatap punggung Hasna sampai hilang dari pandanganya. Dia langsung pergi menuju Rumahnya

Hasna pulang kerumah tergesa-gesa dan langsung masuk ke kamarnya. Dia langsung merebahkan badanya di ranjang dan menangis tanpa suara

"Astaghfirullah," lirih Hasna yang terus beristighfar "Ya Allah Maaf kan aku, aku mencintainya, tapi aku memilih mencintai dengan cara cinta dalam diam," batinnya

Malam hari Jaemin tengah merenung, dengan tadi siang yang dimana dirinya bener-benar sangat bersalah

"Nak, ini eomma" panggil sang Ibu di luar pintu kamar

"Iya eomma, masuk aja pintunya ga Jaemin kunci kok," balas Jaemin

Sang eomma membuka pintu kamar Jaemin, dia melihat anaknya yang tengah membereskan barang-barang ke dalam koper karena Jaemin besok akan pulang ke Korea

"Nak, sini biar eomma bantu," pinta sang ibu duduk di samping Jaemin

Jaemin memberikan bajunya kepada sang ibu untuk di lipat dan di masukan kedalam Koper "Makasih Eomma,"

Sang ibu mengangguk dan tersenyum

"Nak kamu udah tetap sama keputusan kamu? Kalau memang kamu belum siap, sebaiknya bicarakan lagi sama Appa," tanya sang eomma

Jaemin menghadapkan badanya kepada sang ibu dan menatapnya wajah "Jaemin sudah tetap dengan keputusan Jaemin. Aku akan ikut pulang ke korea bersama eomma dan appa"

Sang ibu tersenyum tipis "Yaudah kalau memang keputusan kamu udah bulat, eomma harap kamu baik-baik saja Nee,"

Jaemin mengangguk tersenyum

•••

Keesokan harinya  Jaemin berserta orang tuanya akan pergi ke Korea siang ini dan bersiap-siap untuk pergi ke bandara

Dia melihat sekeliling kamar, serta menatapnya sendu

"Baru kemarin aku pindah ke sini, dan sekarang aku harus pergi lagi. Padahal sudah nyaman aku tinggal di sini" batinya sendu

Tak lama Jaemin turun ke bawah dengan membawa koper. Dia melihat Orang tuanya dan Nenek kesayangan Jaemin tengah menunggu kedatangan Jaemin

Dia langsung mengampiri Sang nenek dan memeluknya "Nek, Jaemin pamit pulang ke Korea ya, nenek baik-baik di sini jaga kesehatan selalu. Kalau ada apa-apa telepon Jae ya nek, Jae janji suatu saat nanti Jae akan kembali ke sini" ucap Jaemin dengan air mata sudah jatuh, ia tidak lagi bisa menahan air matanya. Dia lalu memeluk erat sang nenek

Sang ibu ikut sedih, ia tidak tega melihat sang cucu yang harus berpisah dengan Neneknya yang sudah bertahun-tahun tinggal bersama

"Jaemin," panggil sang ayah, Jaemin langsung melepaskan pelukanya

Dia mengusap air matanya "Nek Jaemin pergi Ya, Assalamu'alaikum" pamit Jaemin sebari mencium telapak tangan sang Nenek dan pergi membawa kopernya mengikuti kedua orang tuanya

"Waalaikumsalam, Hati-hati Nak," bales sang nenek menangis tak kuasa melihat sang cucu pergi Jauh dan meningalkan seorang diri

•••

Hasna kembali pergi mengajar anak-anak di masjid . Saat sudah sampai de masjid dia melihat anak-anak bingung, karena biasanya anak-anak semangat untuk belajar tapi sekarang Hasna melihat anak-anak tidak kelihatan semangat dia juga tidak melihat Jaemin di sana

Hasna menghampiri anak-anak "Assalamualaikum, anak-anak" sapa Hasna tersenyum kepada anak-anak

"Waalaikumsalam" balas mereka lesu

Hasna mencoba untuk bertanya kepada mereka "Anak-anak kok menjawabnya salamnya ga semangat?harus semangat dong kan kita mau belajar,"

"....."

Hasna semakin bingung "Coba cerita sama kak Hasna, kalian kenapa kok ga semangat gini?" tanya Hasna sambil mengadap anak-anak

"Kak Jaemin kak...."lirih salah satu anak-anak tapi tidak melanjutkan ucapanya

"Oh pasti kalian nunggu kak Jaemin ya, mungkin kak Jaemin telat datangnya gapapa nanti kita tunggu ya" ucap Hasna

"Kata pak ustad kak Jaemin pergi kak, dan ga akan ke sini lagi," lirih mereka

Hasna yang semakin bingung "Pergi? apa maksudnya? apa ini gara-gara perihal kemarin" batin Hasna

"Mm yasudah kita belajar dulu ya, biar kak Hasna yang tanyain sama Pak ustad," ucap Hasna membujuk

Dan akhirnya anak-anak mau belajar. Sampai selesai pun anak-anak kelihatan lesu mungkin karena Jaemin tidak datang ke Masjid

"Nak Hasna," panggil Pak ustad

Hasna menoleh kebelakang "Ah kebetulan ada Pak ustad" batinya, dia menghampiri Pak Ustad

"Iya pak Ustad ada apa? Oh maaf sebelumnya Pak ustad tadi anak-anak bilang katanya Jaemin pergi? Maksudnya pergi kemana?" tanya Hasna kepada Pak ustad

"Justru ustad panggil Nak Hasna mau membahas perihal Jaemin, Jadi tadi pagi Nak Jaemin temui Ustad dan pamit untuk kembali ke negara kelahirnya," Jawab Pak ustad yang membuat Hasna sontak kaget membulatkan matanya

"...."

"Oh iya, ini ada titipan dari Nak Jaemin katanya buat Nak Hasna," lanjut Pak ustad sebari memberikan sebuah paper bag

Hasna yang melihat paper bag  malah bengong

"Nak Hasna," panggil Pak Ustad

"Ah iya maaf Pak Ustad" ucap Hasna yang langsung mengambil Paper bag tersebut

"Yasudah kalau gitu ustad pamit ya," pamit Pak ustad

Hasna mengangguk "Terimakasih Pak Ustad" ucap Hasna tersenyum



Assalamu'alaikum :)

Jangan lupa Vote, Coment dan Follow ya!

See you next Part👋

Bismillah Cinta | Na Jaemin (END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن