IV

154 40 0
                                    

Bandung, 20 Juni 2016
Lisa's POV
Hari-hariku berjalan dengan lancar, aku bersyukur dapat dilahirkan dikeluarga yang harmonis dan lengkap, ditambah lagi Tuhan mendatangkan seorang sahabat bak bidadari kedalam hidupku, aku merasa lengkap, Aman dan penuh kasih sayang selagi mereka berada disisiku.

Untuk Jeffry? Seperti hubungan pertemanan pada umumnya, Tidak dekat dan tidak asing.

Hari ini adalah hari pertamaku dan siswa-siswi angkatanku untuk menjalani ujian akhir yang berlangsung selama 5 hari.

Aku berjalan menuju kelasku dan langsung duduk dibangku kosong sebelah Mina, kami berdua sudah bersepakat untuk belajar bersama sebelum ujian dimulai, guna untuk mengingat kembali pembelajaran yang telah mereka pelajari sebelumnya.
End of Lisa's POV

Jeffry dengan ketiga sahabatnya sedang berada diujung kelas yang tengah sibuk dengan urusan mereka

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Jeffry dengan ketiga sahabatnya sedang berada diujung kelas yang tengah sibuk dengan urusan mereka. Mereka berempat memang sengaja memilih bangku pojok belakang selama pembelajaran berlangsung, katanya sih agar memudahkan teknik contek menyontek.

Jeffry dan Bambam tengah sibuk bermain guntung batu kertas untuk memperebutkan pulpen Jeka. Jeffry terpaksa melakukan ini karena tinta pulpennya yang habis, sementara Bambam yang tak membawa pulpen Sama sekali dan June yang hanya membawa satu pulpen, hanya Jeka lah yang memiliki persiapan lebih dari antara mereka.

"YES" ucap Bambam sambil sedikit menggebrak meja didepannya. Hal tersebut mampu membuat seisi kelas menoleh sekilas terhadap sumbernya, Bambam yang sadar akan hal itu hanya bisa memamerkan cengirannya dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"UDAH LAH JEFF, LO PINJEM KE ANAK LAIN AJA, KOMPETITIF BOLEH, TAPI HARUS TERIMA KEKALAHAN JUGA DONG" ucap Bambam heboh sambil menepukan kedua tangannya bahagia.
"Jeff dari pada sahabat lo makin menjadi gilanya, mending lo buru pinjem ke anak lain deh, lima menit lagi mulai soalnya" ucap June yang sedari tadi sudah bergidik ngeri tanpa alasan akan tingkah Bambam.
"He's also your buddy, kalo lo lupa" balas Jeffry sambil berlalu pergi menuju bangku murid lain.

"Lis, bawa pulpen lebih ga? Gue pinjem dong, punya gue tintanya habis"
Lisa tampak sedang membuka suatu benda dengan perlatan tulis didalamnya, dia menoleh kearah Jeffry dan menjulurkannya satu buah pena pada laki-laki tersebut.
"Pake aja dulu, pulang sekolah entar lo balikin, jangan lo ilangin" ucap Lisa memberinya peringatan.
"Hehe Iya santai Lis" dan setelahnya, ia langsung berbalik kembali ketempatnya dan ketiga sahabatnya berkumpul tadi.

KRINGGGBel tanda kelas hari ini usai telah berdering, menandakan siswa-siswi di sekolah tersebut dapat kembali kerumah masing-masing

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

KRINGGG
Bel tanda kelas hari ini usai telah berdering, menandakan siswa-siswi di sekolah tersebut dapat kembali kerumah masing-masing.
Seperti biasa, Lisa dan Mina yang berjalan beriringan menuju parkiran.

"LIS, INI PULPEN LO, GUE BALIKIN"
Lisa dan Mina berhenti berjalan dan berbalik melihat kebelakangnya, ternyata Jeffry yang sedang ingin mengembalikan pulpen Lisa yang tadi dipinjamnya. Jeffry berjalan tergesa karena harus menghindari kumpulan murid-murid perempuan yang terus mengekorinya sambil menjulurkan kertas yg Ada di tangan mereka, mungkin sebuah surat cinta haha.

"Buat lo aja deh Jeff, gue males buka tas lagi"
"OK!"

Sementara beberapa siswi yang menyukai Jeffry hanya bisa berdecak sebal sembari menghentakan kakinya, Ada juga beberapa dari mereka yang mencibir kesal melihat kejadian di hadapannya. Pasalnya Jeffry tak pernah menerima apapun yang mereka berikan kepadanya, sementara Lisa? Jeffry menerimanya dengan lapang dada. Ya walaupun hanya sekedar alat tulis.

Begitulah anak-anak SMP, masih dalam fase pertumbuhan menuju remaja.



Semoga kalian ga bosen sama cerita aku ya! Jangan lupa vote, dengan kalian vote aku merasa dihargai sebagai penulis, Thanks a lot for those of u who have understood me!

Kita dan Waktu Onde histórias criam vida. Descubra agora