V

159 25 4
                                    

Hi, hampir 2 bulan aku ga publish chapter lain, dan ya! So, here it is, chapter 5!



24 Jam dalam sehari kalau dijalani dan dinikmati rasanya singkat juga...tapi disaat saat tertentu 24 jam itupun akan terasa sangat panjang.

Tak terasa ujian kelulusan telah berakhir seminggu yang lalu, dan tepat pada hari ini, Gadis bermarga Park dan bermata bulat itu akan mendatangi acara kelulusannya, yang artinya ia akan lulus dari sekolah menengah pertama, dan melanjutkan pendidik...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak terasa ujian kelulusan telah berakhir seminggu yang lalu, dan tepat pada hari ini, Gadis bermarga Park dan bermata bulat itu akan mendatangi acara kelulusannya, yang artinya ia akan lulus dari sekolah menengah pertama, dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, Sekolah Menengah Atas.

Monday, 05.00pm
28 Juni 2016, acara kelulusan siswa dan siswi disekolah Lisa telah berakhir sejak 15 menit sebelumnya. Mereka senang, tetapi juga sedih, karena tak sedikit dari mereka yang akan berpisah, dan melanjutkan pendidikan mereka masing-masing disekolah pilihan mereka.

Begitulah adanya, yang datang pasti akan pergi.
Lisa dan Mina sekarang sedang menghabiskan waktu bersama dirumah Mina.
"Lo beneran pindah min?" Ditengah kesibukan masak memasak mereka, pertanyaan itu tiba-tiba saja terlontar dari mulut Lisa. Mina menoleh sekilas ketempat Lisa berada dan menghela nafasnya sejenak. "Mau gimana lagi ya Sa? kalo bukan karena nenek gue yang minta gue sekeluarga untuk balik ke Jepang, ya gue juga ga bakal pindah" ya, Mina memang akan melakukan penerbangan ke Jepang bersama kedua orangtuanya, besok. Lisa bahkan sudah berjanji akan ikut mengantarnya ke bandara, "Gue sampe bela-belain nginep deh Na, biar besok bisa ikut nganter lo, gue bakal temenan siapa kalo bukan sama lo?" Wajah Lisa mendadak lesu setelah memikirkan bahwa sahabatnya hanya Mina seorang.

Long distance relationship with ur best friend is a painful thing, like—can u imagine it?

"Udah, gausah dipikirin kali Sa, banyak kok yang mau temenan sama lo, percaya deh" ucap Mina berusaha mengembalikan mood Lisa, yaa walaupun Mina sama sedihnya.
"Bukan karena itu sih Na, gue lebih mikirin kalo kita jarang ketemu, apa persahabatan kita ngga renggang? apalagi kita bakal susah contactan, karena ya lo tau sendiri lah perbedaan waktu Jepang Sama Bandung yang jauh beda" Setelah Lisa berkata seperti itu, tak ada lagi jawaban dari Mina, jujur saja, ia juga mrmikirkan itu sejak awal, tapi apa yang ia bisa lakukan? Mina hanyalah remaja seperti umumnya, yang masih bergantung dengan orangtua.

 "Bukan karena itu sih Na, gue lebih mikirin kalo kita jarang ketemu, apa persahabatan kita ngga renggang? apalagi kita bakal susah contactan, karena ya lo tau sendiri lah perbedaan waktu Jepang Sama Bandung yang jauh beda" Setelah Lisa berkata se...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

29 Juni 2016
📍 Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara.
Disini lah mereka sekarang, Lisa yang ikut serta Mengantar Mina dan orangtua Mina sampai bandara, mereka diantar oleh supir pribadi milik keluarga Mina, jarak antara kediaman Mina dibandung dengan bandara memang menghabiskan waktu yang cukup lama, maka karena itu mereka berangkat lebih awal, dan artinya juga waktu Lisa dan Mina untuk bisa saling bertemu akan lebih singkat.

Lisa sedari tadi menahan mati-matian dirinya agar tidak menangis, tetapi ya, saat ia melihat Mina akan melangkah menuju pintu bandara menyusul orangtuanya, Lisa sudah tak bisa menahannya lagi.

Mina berhenti berjalan dan menoleh kebelakang, lalu melihat Lisa disana, tersenyum singkat, dan menoleh kembali ke orangtuanya yang ternyata juga berhenti berjalan untuk menunggunya. "MAH, PAH, TUNGGU BENTAR YA" orangtua Mina mengangguk dan memberi senyuman pada putrinya, Mina berlari kearah Lisa dan memeluknya.
"Lis, udah ya, jangan terlalu dipikirin, inget! yang penting kita saling ngabarin dan ngga lost contact, gue bakal sering mampir ke bandung kok, kalo bisa lo aja yang mampir ke Jepang, HAHA"
Mereka melepas pelukannya, dan Lisa tersenyum tipis sambil mengangguk menatap Mina.

"Lisa...inget salah satu lagu band favorite kita yang sering kita nyanyiin bareng-bareng?"
Lisa menatap Mina bingung, tetapi ia berusaha menebak lagu apa yang dimaksud Mina. "Walking in the Wind, One D?"
Mina tersenyum mendengarnya, "Goodbyes are bittersweet, but it's not the end, I'll see your face again" Mina mulai menyanyikan satu kalimat lirik pada lagu kesukaan mereka yang ternyata setelah disadari, sekarang menjadi makna dalam hidup mereka.

Ucapan singkat Mina itu membuat Lisa kembali mengeluarkan air matanya, namun secepat mungkin ia hapus. Mereka saling tertawa secara tiba-tiba, lalu Mina kembali mencupakan kalimat perpisahan untuk Lisa.

Mina berlari menghampiri orangtuanya, kedua orangtua Mina pun tak lupa untuk melambaikan tangan, dan berucap "さようなら" entah Lisa mendengarnya atau tidak, tetapi mereka yakin Lisa dapat memahaminya, berteman bersama Mina membuat Lisa dapat memahami sedikit kata-kata dasar dalam bahasa Jepang.

[さようなら] [Goodbye] [Selamat tinggal]

Lisa tersenyum melihat mereka, dan mulai mengangkat tangannya untuk dilambaikan kepada Mina dan orangtua Mina.




Hi, aku sempet ubah alurnya sedikit, I'm so sorry soalnya aku sempet ga publish apapun selama hampir 2 bulan ini! Semoga kalian suka ceritanya, jangan lupa vote ya!☺️
- Author

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 02, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kita dan Waktu Where stories live. Discover now