Chapter 1

6.7K 374 1
                                    

Vote sebelum baca~









Happy reading ~

Seorang anak kecil dengan poni nya yg tak gentar bergerak dari tempatnya datang sambil membawa tas ransel di punggung nya. Dengan senyum yg merekah di wajah nya yang tak pernah luntur, ia menarik kursi dan duduk di kelas nya.

Nama gadis itu Lisa, ia terlahir dengan rupa dan hidup yang tidak terlalu sempurna karena ibunya yg tiada setelah melahirkan dirinya. Tapi itu tak masalah, karena ia memilik daddy dan granny kesayangan nya.

Ayah nya Lisa ternyata melakukan penggelapan dana. Untung saja perusahaan appa ku tidak jadi menginves di sana.

Ada lagi, dari kabar yang ku dengar ayahnya bekerja sama dengan para pengedar narkoba. Pantesan dia kaya.

Sekarang bagaimana nasib nya?

Yang aku tau dia sudah miskin... kita tidak usah lagi bermain dengan nya. Kita hanya bergaul dengan yang setara dengan kita.

Hahaha.. benar... orang seperti dia tidak perlu lagi bergabung bersama kita.

"Hai teman teman. Kalian sedang apa.." Lisa tersenyum kepada teman temannya, tapi mereka tidak menerima keberadaan nya.

"Pergi. Kau tidak pantas untuk bergabung bersama kami lagi. Kau sudah tidak setara dengan kami. Haha..." ucap salah satu anak dengan rambut mangkuk dan pipi nya yang memerah karena suhu cuaca yang dingin.

"Benar.. sebaiknya kau pergi.. kalau perlu menghilanglah." Lisa hampir menangis, diam tak bergeming mendengar omongan kasar dari teman yang sudah ia anggap seperti sahabatnya.

"Tta-... tapi kenapa? Bukan nya kita sahabat?" balas Lisa tergagap, dan ia sesekali di perhatikan seorang wanita pemilik mata kucing yang hanya diam di kursi nya sambil mewarnai buku gambar nya.

"Hah? Sahabat? Kami tak sudi memilik sahabat miskin sepertimu. Kau sudah lagi tak kaya Lisa. Ayahmu sudah masuk di media dan telah di tangkap. Dan.. kau sudah tidak lagi memiliki siapa pun bukan. Setelah ayahmu masuk penjara dan ibumu yg tiada.. kau di titip kan di tempat nenek mu yg sangat rentan.. orang tua yg tak bertanggung jawab..." ucap si pria kecil dengan gigi grepes dengan model rambut yang di cepak.

"TIDAK!. Daddy tidak mungkin melakukan kesalahan seperti yang kalian ucapkan. Aku-.. aku di titipkan pada granny karena aku sudah biasa di sana saat daddy bekerja keluar. Kata granny dia bekerja keluar negeri untuk waktu yg lama.." Lisa kembali ke tempat duduk nya sambil menangis saat mereka menertawakan nya dan menyembunyikan wajah nya di balik lipatan tangan nya di atas meja.

Jennie si pemilik mata kucing itu hanya diam menatap Lisa dan menggelengkan kepala nya tak perduli.

Bel berbunyi menandakan waktu nya istirahat untuk anak anak yang masih duduk di sekolah dasar. Para murid di kelas itu membuka bekal nya masing masing dan saling berkelompok untuk makan bersama.

Lisa mengeluarkan bekal nya dari dalam tas ransel kecil miliknya. Ia membawa nya dan ingin bergabung dengan para teman nya.

"Mm.. aku boleh ikut gabung?" bekal Lisa di rebut dan di buang kesembarang arah, isi di dalam nya juga terlempar dari dalam nya hingga berserakan di lantai. Lisa tersungkur saat Kai, anak pemilik rambut mangkuk itu mendorong nya dengan sangat kuat.

"Sudah ku bilang. Kau tak pantas bergabung dengan kami. Dasar bau." ucap kasar Kai membuat Lisa menangis sambil mengutip roti isi yang ia bawa untuk makan siang nya. Jennie terkejut dengan perlakuan Kai, tapi dia hanya bisa diam.

Lisa membawa bekal nya ke taman di halaman sekolah. Ia membuka nya dan sudah sedikit kotor. Tapi dia sangat lapar dan mau tidak mau ia tetap memakan nya sambil menangis. Rasa roti itu sangat enak, tapi tidak sesuai dengan perasaan nya yg sekarang.

When the Rainbow is Over [END]Where stories live. Discover now