IG. 03

591 89 5
                                    

Udah bersyukur hari ini?
Jangan lupa bersyukur!


Luna menggayuh sepeda nya dengan semangat. Dia akan mengantarkan pesanan kuenya ke setiap warung warung. Meski penghasilannya tidak seberapa yang penting uangnya bisa untuk makan.

"Assalamu'alaikum," Panggil Luna saat sudah sampai di warung sederhana milik Bu Dewi.

"Wa'alaikumussalam, eh Luna. Mau ngantar kue ya?" Tanya bu Dewi yang di angguki Luna.

"Ini neng, kue yang kemarin habis." Ucap Bu dewi dengan memberikan uang hasil kue nya.

Lun tersenyum lalu menerima uangnya dengan senang hati. "Alhamdulillah makasih ya bu,"

Luna senang kue nya habis. Sesenang itu Luna, padahal itu hal yang cukup dibilang sederhana. Sudahkah kalian bersyukur?

Luna pun kembali menggayuh sepeda nya untuk mengantarkan kue kue-nya.

_


Luna memutuskan untuk pulang karena hari sudah mau gelap. Apalagi badannya terasa lemas karena belum diisi. Saat di perjalanan menuju pulang matanya tidak sengaja melihat seorang pemuda yang sedang di keroyok oleh dua preman.

Ingin membantu tapi Luna takut, apalagi jalanan sangat sepi. Tapi melihat pemuda yang dipukul habis habisan dirinya merasa kasihan. Dan wajah pemuda itu sedikit familiar, seperti wajah salah satu teman sekelasnya, tapi siapa? Wajarlah Luna tidak tau karena dia selalu menunduk dan dia tidak terlalu peduli dengan orang-orang.

Luna segera meninggalkan sepeda nya lalu berlari kearah pemuda yang hampir sekarat. Dia memutuskan untuk membantu.

BUK

Luna memukul salah satu preman yang ingin menonjok wajah pemuda itu. Hingga pingsan preman itu pingsan. Teman preman itu marah saat melihat temannya di pukul.

"Eh berani lo sama gw!" Kesal salah satu Preman yang berbadan gendut dengan menatap Luna tajam.

"Om, kenapa ganggu teman aku?!" Jawab Luna tidak kalah kesal.

"Berani lo bocah,"

Saat preman itu ingin melayangkan pukulan kearah Luna, dengan cepat pemuda tadi menendang perut preman itu lalu menonjoknya habis habisan hingga pingsan. Dia terlanjur kesal karena wajahnya jadi babak belur akibat preman tadi.

"Berani keroyokan," Cibir pemuda itu lalu meludahi wajah preman yang sudah pingsan.

Pemuda itu langsung berbalik kearah Luna. "Thanks,"

Sesaat Luna terkejut melihat pemuda itu. Teryata dia Bayu salah satu teman sekelasnya yang tidak menyukai Luna.
"Iya sama-sama, lain kali hati hati ya. Kalo gitu aku permisi pulang," Balas Luna lalu setelah itu Luna pergi meninggalkan Bayu sendirian. Bayu masih menatap Luna, entah kenapa ada rasa bersalah dihati Bayu ketika mengingat perlakuannya selama disekolah.

_

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumussalam, udah pulang Lun?" Tanya Bu Wati

Luna tersenyum lalu memberikan semua uang dagangannya ke Bu Wati. Sebab ibunya lebih berhak memegang uang tersebut.

"Ini uang dagangan?" Tanya Bu Wati yang di angguki Luna.

"Alhamdulillah, kalo gitu ibu mau beli bahan kue sama mau beli beras buat kita makan malam," Seru Bu Wati semangat.

"Iya Bu, kalo gitu Luna mau mandi dulu ya,"

"Yaudah jangan lupa istirahat ya, nanti kalo mau makan malam ibu panggilin." Ucapnya.

"Siap Bu," Jawab Luna lalu setelah itu Luna pergi kekamarnya.

_


"Sumpah gw kesel banget sama Luna," Ujar Wanda dengan menunjukkan wajah kesalnya.

Kini anak XII IPA 2 tengah kumpul di rumah Sela, mereka akan berdiskusi soal perlombaan antar kelas dan sekalian juga mereka ngadain party dirumah Sela.

Bukannya membahas yang seharusnya dibahas mereka malah menggosip tentang Luna. Tenang Luna kamu sedang mendapat pahala.

Luna datang? Jelas tidak. Dan mereka sangat kesal akan hal itu. Mereka sudah menghubungi Luna dan mengajaknya, dan seperti biasa Luna menolak ajakan mereka beralasan sedang belajar.

"Ghibah aja teroos, udah mah Dosa lu pada banyak ditambah ngomongin kejelekan orang," Ujar Bayu yang kini tengah menghisap rokoknya.

Teman sekelasnya saling pandang, tumben Bayu biasanya dia paling semangat kalau sudah menggosipi kejekan Luna.

Seperti biasa Alga tidur, tapi telinga nya masih bisa mendengar apa yang teman temannya bicarakan. Sedangkan Revan dia sedang bermain game online tidak minat mengikuti obrolan penuh dosa itu. Karena menurutnya teman teman sekelasnya munafik.

"Sakit lo Bay?" Tanya Bima.

"Aneh banget si Bayu," Cibir Putri.

"Woy anjeng!! Kalian benar-benar yaa, bukannya ngebahas apa yang dibahas, ini malah nge ghibah." Kesal Manda dengan menatap teman sekelasnya tajam.

Kalo tau gini Manda lebih baik tidak usah datang, buang buang waktu dan juga malah nambah dosa.

"Berisik," Kesal Alga yang langsung bangun.

"Al, kalo masih ngantuk mending tidur dikamar aku aja," Ucap Sela tiba tiba. Dan langsung duduk di dekat Alga.

Manda menatap Sela tak suka, apa apaan cowok diajak kekamarnya yang bersifat privasi.

"Gak," Cuek Alga. Sela hanya tersenyum lalu mengangguk.

"Kita cuma kesel sama Luna, dia setiap ada kumpulan kelas gak pernah datang," Sahut Bima tiba-tiba.

"Bener, aneh emang tu anak," Balas Wanda.

"Mau lanjut Ghibah? Kalo gitu gw pulang gak guna. Buang buang waktu gw mau tidur!" Ucap Alga yang langsung berdiri dan meninggalkan teman sekelasnya. Alga benar-benar ngantuk dan teman sekelasnya mengajak untuk membahas lomba antar kelas yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini. Tapi nyatanya mereka malah membahas tentang Luna.

Manda pun langsung menyusul Alga, disusul Revan dan Bayu, mereka juga memilih pulang.

Sebenarnya hanya Revan, Alga dan Manda yang tidak pernah julid kepada Luna. Mungkin sekarang ditambah Bayu. Meskipun mereka tidak julid kepada Luna tapi mereka selalu acuh jika Luna di gertak ataupun digosipin.

Tapi tadi mereka kelewat kesal, niat ingin membahas perlombaan dan juga Party eh malah ngebahas tentang Luna.

"Al, gw nebeng pulang," Ujar Manda saat melihat Alga yang ingin menaiki sepeda motornya.

"Ogah,"

"Alga!" Kesal Manda.

"Bay, ajak Manda pulang." Ucap Alga kepada Bayu, setelah itu Alga langsung meleset dengan sepeda motor nya. Sedangkan Manda menggeram kesal.

_

Kini Luna tengah membantu ibunya membuat kue. Sebelum berangkat kesekolah Luna selalu menyempatkan membantu ibunya terlebih dahulu.

"Lun, berangkat aja sekarang. Takut telat," Ucap Sang ibu dengan menatap kearah Luna.

"Yaudeh deh bu,"

"Jangan lupa ambil bekal sama uang jajannya di meja. Maaf ya ibu cuma bisa ngasih 20 rb. Dan kamu jangan beli makanan lagi buat ibu sama Laras, apalagi pake uang jatah kamu." Pesan Bu Wati
Mau tak mau Luna harus mengangguk.

"Iya bu, kalo gitu Luna berangkat Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

___

VOTENYA CAKEP
UDAH? OKE MAKASIH


INSECURE GIRL Donde viven las historias. Descúbrelo ahora