•🕊One In Memory J : Latest News

43 20 2
                                    

Jangan lupa kasih aku support (vote, komentar, follow, dll) ya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Jangan lupa kasih aku support (vote, komentar, follow, dll) ya. Happy reading!

•🕊One In Memory J : Latest News

Suara kegaduhan di dalam kelas kini semakin mengganggu telingaku, banyak sekali orang yang membicarakan rumor berkencannya Jungwon dan Seoyun. Awalnya, aku tidak percaya dengan rumor tersebut. Namun, ternyata dugaanku salah, mereka benar-benar sudah berpacaran. Itu karena aku melihat postingan SNS Seoyun yang berupa foto-foto mereka saat berada di studio foto dengan menyisikan kalimat saat mereka bercakapan.

‘Setelah sekian lama kami tidak berkencan ….
A: Kau senang dengan hari ini?
J: Ya, aku sangat senang. Mau mengambil foto bersama?
A: Bolehkah? … Kalau begitu ayo kita buat foto yang romantis!
J: Ayo!!!

Sakit? Tentu saja hatiku merasa sakit ketika melihat foto Jungwon dan Seoyun yang terlihat serasi. Kini kuraih tangan Yerin, lebih mendekatkan jarak kami untuk aku bersandar pada pundaknya. Aku tahu pasti Yerin sangat mengerti perasaanku saat ini karena sedari tadi anak itu hanya terdiam sambil membaca komik serial terbaru. Mungkin kebanyakan orang akan mengira bahwa Yerin tidak peduli akan sahabatnya. Namun, bagiku tidak. Dia bersikap seperti itu karena dia sangat peduli.

Dirinya pernah bilang padaku, jika aku terkena masalah ataupun suasana hati sedang buruk, Yerin akan selalu ada di sampingku, tetapi dia tiak akan pernah menanyakan apa penyebabnya. Itu karena Yerin beranggapan, bahwa dengan dirinya menanyakan masalah, maka akan membuat aku teringat kembali pada kejadian yang sangat menyakitkan. Jadi itulah sebab engapa dia tidak bertanya, dan lebih memilih agar aku yang lebih dulu bercerita.

Ya, meski itu berbanding berbanding berbalik padanya ketika Yerin sedang dilanda masalah—selalu ingin ditanyakan mengapa—tapi aku sangat bersyukur akan sikap Yerin yang seperti itu. Karena itu, terkadang dapat membantuku saat aku ingin merahasiakannya sesuatu darinya.

"Huft, inilah rasanya jatuh hati?" ujarku pelan. Namun, tetap terdengar oleh Yerin.

"’Kan aku sudah bilang, lebih baik jatuh cinta daripada jatuh hati. Hm, sebaiknya kau menghindar saja dari Jungwon, dan jangan pergi ke belakang sekolah untuk saat ini." Yerin menimpali ucapanku tanpa menoleh sedikit pun, terlalu larut dalam membacanya.

Sontak Aku menatap wajahnya bingung. "Memangnya ada apa—"

"Sudahku katakan bukan? Jangan pernah pergi ke belakang sekolah untuk saat ini!" sela Yerin sedikit meninggikan ucapannya dengan menoleh ke arahku.

Jujur saja, hal ini semakin membuatku penasaran dengan apa yang di maksud ucapan Yerin tadi sehingga aku menggeleng kecil, beranjak dari duduk lalu menghadap Yerin yang kini mendongak padaku, sebelum aku putuskan untuk berlari keluar kelas menuju halaman belakang sekolah.

"Aku jika ada guru, segera hubungi aku!" aku berteriak dari ambang pintu kelas, lalu kembali berlari, tidak memedulikan suara teriakan Yerin yang memintaku untuk berhenti berlari.

One In Memory J ༎ Yang Jungwon ENHYPENDove le storie prendono vita. Scoprilo ora