verhaal vijf;

95 8 14
                                    

terjemahan bisa dilihat di kolom komentar terima kasih :)

"Jadi kamu sangat tidak suka dengan strawberry? Tapi suka jika menghirup pewangi dengan aroma strawberry?"

Darman tersenyum lebar mendengar pertanyaan Verren. Keduanya tengah berbicara setelah Verren mengobati lukanya.

Sedang Joko dan Yong tengah melihat banyaknya sapi di peternakan sapi milik Marni. Joko senangnya bukan main, ia bisa memanfaatkan momen ini untuk mendekatkan diri pada Yong. Meskipun rasanya Yong menaruh hati pada Darman.

"Kenapa hanya tersenyum? Ya atau ya? Padahal aku suka sekali dengan strawberry, entah itu makanan atau apapun!"

"Setiap orang memiliki kesukaannya masing-masing. Seperti aku padamu."

"Maksud kamu?"

Darman tertawa sumbang, "Tidak, tidak apa."

Verren merengut dibuatnya, menimbulkan kekehan khas dari Darman kala melihat bibir berbentuk hati itu mengerucut. Sangat manis, bagaimana kalau aku coba rasanya?

"Oya, pernah dengar kata seseorang yang mengatakan kalau dua orang asing yang mengobrol sampai tertawa bahkan membincangkan segala hal akan merubah takdir keduanya?"

"Tidak. Aku hidup pada zaman dimana seseorang mengakatakan jika dua orang asing mengobrol tertalu lama, maka akan berakhir saling bercumbu."

Siapa yang berani mengatakan hal itu pada si tampan ini? Ya Tuhan, Verren ingin tenggelam saja. Semerah apa pipiku sekarang ini, astaga!?

"Hey!— kenapa jadi diam? Memangnya takdir apa yang dirubah?"

"Uhm seperti katamu. Berakhir dengan saling bercumbu."

"Jadi? Takdir mereka akan berjodoh, seperti itu?"

Mamma ASTAGA!!! Tolong pegang Verren erat-erat, rasanya ingin meledak saja Ma!

"Seperti itu. Kata mereka. Iya begitu."

"Memangnya kamu mau berjodoh dengan monyet pribumi sepertiku? Ada banyak londo yang tampan, tudak sepertiku."

"Kenapa jadi membahas soal ini?"

"Kenapa? Bukankah pertanyaan juga pernyataan kamu tadi menyiratkan kalau kamu ingin menjadi jodohku? Oh!— Atau kamu justru ingin bercumbu denganku?" ujar Darman tanpa dengan lugas, sungguh percaya dirinya kenapa begitu tinggi?

Debaran jantung Verren begitu keras, rasa-rasanya melebihi apa yang ia rasakan bila dengan Ben kekasihnya.

Dan bukankah ini suatu hal yang salah? Baru saja semalam jantungnya berdebar dengan sang kekasih. Lalu kini terjadi hal yang sama, bahkan melebihi rasa yang semalam dengan lelaki yang berbeda?

Sepertinya tidak mengapa jika seorang Verren yang melakukannya. Terlebih lagi dengan si tampan penuh wibawa, Darman— atau Dirja saja?

"Kamu diam lagi."

Darman menyeruput kopi buatan Marni. Rasa kopi tersebut sangat mengingatkan dirinya pada sang ibu. Mengingatkan bagaimana Darman kecil yang selalu ikut menghirup kopi-kopi yang telah panen disamping sang paman dan ibu.

"Diamku karena aku setuju denganmu, ugh mungkin?"

"Apa yang mungkin?"

"Bercumbu dengan— "

"Verren sayang, ayo ajak Darman juga Joko dan Yong makan. Mamma sudah buat makanan kesukaanmu, juga reseo baru Mamma!" ujar Marni yang tiba-tiba hadir ditengah keduanya.

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Sep 12, 2021 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

FALLING [JINV]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon