TBQ || Terbongkar semuanya

50.8K 7.4K 1K
                                    

Makasih untuk 426 k reader, 56 k vote and 10,6 k komen<33

Sebelum lanjut, Star saranin baca part sebelumnya dulu, biar gak bingung.

(A/n; Ji Lian itu jiwa yang masuk ke tubuh ratu Jia-Li dan jodoh Fengyin yang sebenarnya!! Kenapa aku masih pake nama Jia-Li dan bukannya Ji Lian? Itu karena kepentingan alur. "Kak Star, terus jiwa Ratu Jia-Li yang asli di mana?" Jadi, jiwanya ratu Jia itu ada di tubuh Ji Lian. Mereka itu ibaratnya, tukar cangkang gengss.

Dan mengenai Pangeran Huanran, dia sebenarnya sudah mati saat jiwa Ji Lian nyungsep di zaman ini. Dan yg ada di tubuhnya sekarang adalah Ten {bkm Ten ensiti Yee><} si pengguna sihir hitam. Bisa di bilang, Ten itu pintar karena dia pandai memerankan karakter Huanran smpe gak ada yg curiga)

Semoga kalian paham>< kalau belum komen di sini 👉
Biar Star jawab><

So, happy reading 🖤

"Bukannya anak Pangeran Huanran ya?"

Lien membeku di tempat mendengar ucapan Jia-Li. Hal itu membuat senyum miring tercetak di bibir manis ratu kekaisaran Liu itu.

Jia-Li bersedekap dada, lantas berjalan memutari tubuh Lien yang diam bak manekin. Tepat di belakang tubuh Lien, wanita itu mencondongkan kepalanya ke sebelah telinga selir agung itu.

"Aku tahu, hampir setiap malam kalian melakukan itu kan? Woah, hebat. Bagaimana jika Fengyin mengetahui hal ini?" Jia-Li memasang tampang tengah berpikir, membuat Lien semakin terintimidasi.

"A-apa yang kau maksud?! Ini anak Fengyin! Aku mengandung anaknya!" Lien mengelak membuat Jia-Li tertawa dan memegang pundak Lien serta menepuknya pelan.

"Kau pikir Wanita akan hamil secepat itu, sedangkan mereka melakukan hubungannya baru kemarin?"

Lien terpojok. Keringat dingin mulai membanjiri wajahnya. Tangannya saling terkait gugup di depan perut.

Jia-Li semakin tersenyum dan merubah posisinya jadi berdiri di depan Lien. Ia bersedekap dada.

"Ouhh sepertinya aku harus mengatakan sesuatu." Jia-Li terkekeh dan melanjutkan ucapannya dengan suara pelan. "Yang kemarin main kuda-kudaan di perpustakaan bersamamu bukan Fengyin, tapi iblis," lanjutnya membuat Lien melotot.

"Kau membual? Jelas-jelas Fengyin bersamaku kemarin! Aku tahu kau cemburu jadi berbicara asal seperti itu!" Lien koar-koar lagi. Ia hendak mendorong Jia-Li, namun Jia-Li langsung menyingkir hingga tubuh Lien malah tersungkur ke tanah.

"Bodoh," ejek Jia-Li. Pembawaan wanita itu masih tenang. "Jatuh kan, haha."

"Kau!---" Lien berseru kesal sembari menunjuk Jia-Li, namun tak lama, Jia-Li langsung menyentak tangannya.

"Jangan sampai jarimu ku pakai untuk mengupil," ujar Jia-Li terkekeh.

"Tante Laonthis, jangan bermain-main denganku. Dulu kau memang kuat dan bisa menjatuhkan ku begitu saja. Tapi tidak dengan sekarang. Aku lebih kuat darimu, bahkan aku bisa menghancurkan kau saat ini juga," tekan Jia-Li.

Lien di buat emosi, ia menggunakan elemen angin miliknya untuk menyerang Jia-Li, hal itu membuat Jia-Li terkekeh. Wanita itu masih santai sembari bersedekap dada.

The Bar-bar Queen (Tamat)Where stories live. Discover now